Jumat, Desember 26, 2025
Lainnya
    Beranda blog Halaman 5

    Beristirahatlah dalam Damai RP. Antonius Siregar OFMCap

    0
    Dengan penuh iman dan harapan akan kebangkitan, kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya RP. Antonius Siregar, OFMCap di usia 87 Tahun. Semoga Allah yang Mahakasih menerima jiwa beliau dalam damai dan sukacita abadi di surga. Karya dan pelayanannya sebagai imam akan selalu dikenang dengan penuh syukur dan kasih.
    "Aku adalah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati." (Yohanes 11:25)

    Sekilas Perjalanan Hidup RP. Antonius Siregar OFMCap

    Masyarakat kampung Lumbansoit (kec. Sipaholon, kab. Tapanuli Utara), tempat kelahiran Pastor Anton, dahulu bukanlah mayoritas penganut Katolik. Maka dia sungguh heran ketika Tulang (Paman, dalam bahasa Batak) mengimpikan sang keponakan – saat itu masih duduk di Volksschool atau Sekolah Rakyat – kelak menjadi seorang Imam. “Saya teringat kembali petuah Tulang saat saya hendak mendaftar masuk seminari. Wah, ternyata ini yang harapan beliau dan benar terjadi dalam jalan hidup saya,” ujar Pastor Anton yang mengaku tidak begitu mengenal para Imam Misionaris semasa kecil. “Pada masa itu, Imam Misionaris jarang sekali berkunjung ke kampung kami, karena jumlah umat Katolik yang sedikit.”

    Ajaran kasih dan teladan dari orangtua menjadi ilham untuk menuntaskan pendidikan sebagai calon Pastor. Pada 18 Februari 1967, Antonius Siregar mendapat tahbisan Imam Ordo Kapusin di Paroki Parapat. Karena sudah berusia sepuh, kedua orangtuanya tidak dapat hadir dalam acara tahbisan tersebut. “Namun itu tak mengurangi kebahagiaan orangtua dan keluarga kami,” kata Pastor Anton yang masih mengingat jelas motto tahbisannya: ‘Aku percaya, karena itu aku berbicara.’

    “Sebagai seorang Kristen harus percaya, apa artinya saya berbicara. Apa yang saya ucapkan tidak akan berarti, jika saya tidak percaya. Kita serahkan dan percayakan semua iman, harapan dan pekerjaan kita kepada Tuhan. Biarlah Dia yang membimbing kita. Dan karena kita, percaya akan penyelenggaraan-Nya, maka kita berani melakukan. Itulah yang saya hidupi dan imani,” dia menjelaskan.

    Selama memberi pelayanan pastoral bagi umat, Pastor Anton mengatakan tidak pernah menghadapi tantangan yang berat. “Padahal saat itu, Imam Pribumi yang melayani masih saya seorang. Karena Mgr. Pius Datubara OFM Cap (kala itu masih Pastor muda) diutus studi ke Roma,” katanya.

    Meski seorang diri menjadi Imam Pribumi, Pastor Anton tidak minder. “Saya mendekati umat dengan sering rembug bersama untuk mengerjakan sesuatu yang berguna bagi umat. Di samping, saya juga memahami apa keinginan mereka. Sehingga umat menjadi senang jika kita bekerjasama untuk kebaikan bersama.”

    Dengan kalangan Orang Muda Katolik, Pastor Anton juga tidak sungkan berbaur dan turut bermain olah raga yang digemari. “Dulu saya sering bermain bola voli, bulu tangkis dan sepak bola dengan para Orang Muda Katolik. Sekarang (saya) sudah tua, jadi lebih suka menonton pertandingannya saja, termasuk tanding gulat pro di televisi,” jawab pastor yang juga sering disapa Oppung oleh umat.

    Kegiatan bersama orang muda tersebut pernah pula menjadi mula peristiwa hingga namanya populer disebut Uskup van der Besbes. Saat mengisahkan kejadian tersebut, Pastor Anton tak dapat menyembunyikan gelak tawa. “Ah. Itu sudah terjadi lama sekali. Tepatnya tahun 1967.”

    “Saat itu, saya masih menjadi Pastor Rekan di Paroki Tebing Tinggi bersama RP Burchardus van Weijden OFM Cap, dan RP Beatus Jenniskens, OFMCap.,” katanya. “Uskup Agung Medan (kala itu), Mgr. Van der Urk, yang sedang dalam perjalanan menuju Pematang Siantar bersama rombongan tamu. Saat memasuki Tebing Tinggi, mereka memutuskan untuk singgah untuk minum sejenak di Paroki kami.”

    “Saat itu saya baru saja usai bermain bola voli bersama OMK di belakang Gereja Paroki. Saya diajak Pastor Paroki untuk menyalami Uskup dan rombongannya. Saya agak kikuk, sebab badan masih bersimbah keringat dan sedang memakai celana pendek pula. “Bagaimana saya harus tukar baju dulu.”

    Namun, Pastor tersebut mengatakan tidak mengapa. “Ya, sudahlah.”

    “Ketika saling menyalam, dua pastor paroki memperkenalkan marga nya saja, yakni van Weijden (P. Burchardus van Weijden, OFMCap), Jenniskens (P. Beatus Jenniskens, OFMCap). Saya lalu fikir-fikir, mau beritahu marga apa. Saat giliran tiba, saya iseng mengatakan marga sendiri sebagai ‘Antonius van der Besbes,” ujarnya disusul gelak tawa dan batuk-batuk.

    Seluruh rekan Imam di ruangan tersebut larut dalam tawa. Terutama Mgr. Antoine Henri van den Hurk, O.F.M. Cap. Dia bahkan bilang: “Bagus, bagus” sembari menunjukkan jempolnya.

    Sejak peristiwa itu, Mgr. van den Hurk membuat gelar itu semakin populer di kalangan klerus dan umat. Sebab beberapa kali di acara perayaan besar, dia memanggil saya. “Antonius, kemari.” Kemudian melalui pelantang suara, dia mengatakan: “Kalian semua sudah tahu, Keskupan kita sudah ada Uskup baru. Namanya Mgr. Antonius van der Besbes.”

    Saya pun sering disapa kerabat: “Mau kemana van der Besbes? Sifat jahil menggubah marga juga pernah sekali saya lakukan pada tamu berkebangsaan Jerman. Dengan santai saya perkenalkan marga saya, von der Siregar. Hehehe.”

    Imam Tabib Keliling

    Dalam napaktilas pelayanan, Imam yang lahir tahun 1937 ini kemudian tertarik mempelajari pengobatan alternatif dan pijat refleksi. Keahliannya tersebut diasahnya berawal dari rasa penasaran pada metode pengobatan yang dilakukan oleh RP Meinrad Manzer OFM Cap. Dari situ Pastor Anton pun mempelajari berbagai buku tentang titik-titik saraf di tangan dan kaki. Belum cukup tentang itu, dia kemudian mencari dan mempelajari buku tentang anatomi tubuh manusia.

    Parokus Paroki Tiga Binanga RP Cypriano Barasa OFM Cap menuturkan, Pastor Anton telah lama menjalankan rutinitas sebagai Tabib Keliling. “Kecuali hari Minggu untuk memimpin misa di paroki atau stasi, Pastor Anton memiliki jadwal penuh untuk pengobatan bagi umat. Setiap Senin hingga Selasa, untuk meramu obat. Pada Rabu pagi, dia membuka praktik pada pagi hari di Paroki Saribu Dolok, dan sore harinya dia melayani di Paroki Kabanjahe. Sementara pada Kamis pagi, dia membuka praktik di Paroki Katedral, dan sore harinya di Susteran SFD Pasar 8 – Medan,” ujar Pastor Cypriano.

    Dalam pastoral bidang kesehatan ini, Pastor Anton kerap mendapat pengalaman unik. “Dari berkat yang diberikan Tuhan ini, saya pernah membantu seorang penderita kanker payudara hingga sembuh. Padahal, saat itu dokter sudah ‘angkat tangan’ untuk menanganinya,” kata Pastor Anton yang mengaku heran dengan praktik medis sering tidak melakukan pemeriksaan dan penyembuhan dengan waktu singkat. “Kadang setiap kali service mobil di bengkel dekat klinik, seorang pasien hanya diperiksa sebentar saja. Bagaimana bisa sembuh? Karena itu saya dalam memberi pijat refleksi bisa menghabiskan waktu hingga jam. Dengan pemeriksaan menyeluruh, penyakit pasien dapat dituntaskan. Namun tentu saja kuasa Tuhan lah yang lebih besar.”

    Dalam pelayanan sebagai Imam dan Tabib, Pastor Anton mengatakatan tidak pernah mengira atau mencita-citakan akan menjalani masa Imamat 50 Tahun. “Saya bersyukur diberikan Tuhan kesehatan, berjalan seturut rencana-Nya. Bukan karena kekuatan saya sendiri, namun ini karena rahmat Tuhan. Selama sisa-sisa hidup ini, saya hanya hendak berbuat baik bagi sesama,” katanya.

    Kesetiaan dan pelayanan hingga masa 50 tahun juga mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk dari kalangan Imam Kapusin. Dalam homili Pesta Emas Imamat di Batu V, yang disampikan oleh Pastor Kosmas Tumanggor OFMCap mengatakan: “Selamat Pastor Anton. Kamu sudah menunjukkan kesetiaanmu melayani-Nya dalam berbagai musim kehidupan. Semoga kaum muda kita, khususnya yang ada di sini, saat ini, memikirkan kesetiaanmu, yaitu melalui keberanian untuk menggantikanmu nantinya, menjawab panggilan Tuhan.”

    Sumber artikel : anantabangun.wordpress.com (RP Kaprilius Sitepu OFM Cap, Ananta Bangun) | ditulis untuk majalah Menjemaat

    Vikariat Episkopal

    Vikariat Episkopal dibentuk sebagai wilayah kegembalaan yang dipimpin oleh seorang Vikaris Episkopal, dalam kerjasama dan dalam kesatuan dengan Uskup Agung Medan, menurut norma Kitab Hukum Kanonik Kan. 475; dan sebagai wilayah kenegaraan ia memupuk kerjasama yang baik dengan pemerintah kota/kabupaten setempat.

    Vikariat Episkopal berasaskan iman Katolik, cinta kasih dan pengharapan Kristiani, dan dalam bermasyarakat berlandaskan Pancasila dan UUD’45.

    Kewenangan Vikaris Episkopal :
     1. Vikaris Episkopal memiliki kewenangan sebagaimana yang dimiliki oleh Vikaris Jenderal tetapi hanya terbatas di wilayah Vikariat episkopal yang dipimpinnya dengan pengecualian hal-hal yang direservasi bagi Uskup Agung Medan.
    2. Kewenangan-kewenangan Vikaris Episkopal digolongkan dalam fungsi ordinariat, fungsi koordinatif, dan fungsi kollaboratif dalam tata kelola penggembalaan, tata kelola administrasi dan tata kelola harta benda.

    1. St. Petrus Rasul, Medan - Katedral

    RD. Sampang Tumanggor (Vikaris Episkopal)
    Gedung Catholic Center Christosophia, Lt. 2, Jl. Mataram No. 21,
    Petisah Hulu, Medan Baru, Medan – 20152
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki St. Yoseph, Delitua 
    2. Paroki Gembala Yang Baik, Lubuk Pakam 
    3. Paroki St. Maria Yang dikandung Tanpa Noda Asal, Medan Katedral 
    4. Paroki Kristus Raja, Medan Kota 
    5. Paroki St. Yohanes Penginjil, Medan Mandala 
    6. Paroki St. Konrad, Medan Martubung
    7. Paroki St. Paulus, Medan Pasar Merah 
    8. Paroki St. Petrus, Medan Timur 
    9. Paroki St. Paulus, Medan Pulo Brayan Bengkel 
    10. Paroki St. Yoseph, Tebing Tinggi 
    11. Paroki St. Katarina, Tiga Juhar 
    12. Kuasi Paroki St. Agatha, Batangkuis 
    13. Kuasi Paroki St. Agustinus, Sei Rampah 
    14. Paroki St. Ignatius Loyola, Medan-Tamora

    2. St. Yohanes Rasul, Medan - Hayam Wuruk

    RD. Sampang Tumanggor
    Gedung Catholic Center Christosophia, Lt. 2, Jl. Mataram No. 21,
    Petisah Hulu, Medan Baru, Medan – 20152
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki Hati Kudus Yesus, Banda Aceh 
    2. Paroki Maria Bunda Pertolongan Abadi, Binjai 
    3. Paroki St. Antonius, Medan Hayam Wuruk 
    4. Paroki St. Padre Pio dari Pietrelcina, Medan Helvetia
    5. Paroki St. Fransiskus Asisi, Medan Padang Bulan 
    6. Paroki St. Maria Ratu Rosari, Medan Tanjung Selamat 
    7. Paroki St. Yohanes Paulus II, Namo Pecawir –Tuntungan 
    8. Paroki St. Paulus, Pangkalan Brandan 
    9. Kuasi Paroki St. Fransiskus Xaverius, Simalingkar B 
    10. Kuasi Paroki St. Paskalis, Diski

    3. St. Yakobus Rasul, Kabanjahe

    RP. Angelo Purba OFMCap
    Pastoran Katolik St Perawan Maria Diangkat ke Surga
    Jl. Letjen Jamin Ginting, Desa Sempajaya, Berastagi, Tanah Karo – 22156, Sumatera Utara
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki Sang Penebus, Bandar Baru 
    2. Paroki St. Fransiskus Asisi, Berastagi 
    3. Paroki St. Perawan Maria Diangkat ke Surga, Kabanjahe 
    4. Paroki St. Petrus dan Paulus, Kabanjahe 
    5. Paroki St. Damian, Lau Baleng 
    6. Paroki St. Yoseph, Lawedesky 
    7. Paroki St. Fransiskus Asisi, Saribudolok 
    8. Paroki St. Fransiskus Asisi, Tiga Binanga 
    9. Kuasi Paroki St. Monika, Tiga Nderket

    4. St. Andreas Rasul, Sidikalang

    RP. Angelo Purba OFMCap
    Pastoran Katolik, Jl. Merga Silima 1 PO. Box 19, Sidikalang 22211
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki St. Petrus dan Paulus, Parongil 
    2. Paroki St. Lusia, Salak 
    3. Paroki St. Maria Pertolongan Orang Kristen, Sidikalang 
    4. Kuasi Paroki St. Maria Bunda Karmel, Silalahi 
    5. Kuasi Paroki St. Yohanes dari Salib, Simallopuk 
    6. Paroki Beato Dionysius, Sumbul 
    7. Paroki Maria dari Gunung Karmel, Tiga Lingga

    5. St. Paulus Rasul, Pematangsiantar

    RP. Ambrosius Nainggolan OFMCap
    Jl. Lingga No. 1, Pematang Siantar – 21123
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki St. Petrus Rasul, Cinta Damai 
    2. Paroki St. Fidelis, Parapat 
    3. Paroki Kristus Raja, Perdagangan 
    4. Paroki St. Stefanus Martir, Pematang Raya 
    5. Paroki St. Fransiskus Assisi, Jl. Medan Pematang Siantar 
    6. Paroki St. Laurentius Brindis, Jl. Sibolga Pematang Siantar 
    7. Paroki St. Petrus dan Paulus, Jl. Asahan Pematang Siantar 
    8. Paroki St. Yoseph, Jl. Bali Pematang Siantar 
    9. Paroki St. Perawan Maria Ratu Rosario, Termin Pematang Siantar 
    10. Paroki Kristus Raja, Tanah Jawa 
    11. Paroki St. Antonius Padua, Tiga Dolok 
    12. Kuasi Paroki St. Maximilianus Kolbe, Sipintuangin

    6. St. Mateus Rasul, Aek Kanopan

    RP. Ambrosius Nainggolan OFMCap
    Pastoran Katolik Santo Pius X, Jl. Serma Maulana S. No. 48, Aek Kanopan, Labura – 21457
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki St. Pius X, Aek Kanopan 
    2. Paroki St. Fransiskus Assisi, Aek Nabara 
    3. Paroki Sakramen Maha Kudus, Kisaran 
    4. Kuasi Paroki Santo Yosef, Kotapinang 
    5. Paroki St. Mikael, Tanjung Balai 
    6. Paroki St. Petrus Rasul, Rantauprapat

    7. St. Filipus Rasul, Dolok Sanggul

    RP. Yanuarius Fransiskus Berek SVD
    Pastoran Katolik Santo Fidelis, Jl. Merdeka No. 47, Dolok Sanggul – 22457
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki St. Yoseph, Balige 
    2. Paroki St. Fidelis, Dolok Sanggul 
    3. Paroki St. Koenrad Parzam, Lintongnihuta 
    4. Paroki St. Yohanes Pembaptis, Pakkat 
    5. Paroki St. Lusia, Parlilitan 
    6. Paroki St. Yoseph, Parsoburan 
    7. Paroki St. Kristoforus, Siborong-borong 
    8. Paroki St. Maria, Tarutung

    8. St. Thomas Rasul, Pangururan

    RP. Yanuarius Fransiskus Berek SVD
    Pastoran Katolik Santo Mikael, Jl. Uskup Gung Soegiopranoto No. 1, Pangururan, Samosir – 22392
    -
    Paroki-paroki yang termasuk dalam kevikepan ini:
    1. Paroki St. Paulus, Onanrunggu 
    2. Paroki St. Mikhael, Pangururan 
    3. Paroki St. Fransiskus Assisi, Palipi 
    4. Paroki St. Antonio Maria Claret, Tomok/Simanindo

    Proficiat Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA – Uskup Timika

    0
    Selamat atas Tahbisan Episkopal Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA sebagai Uskup Keuskupan Timika.

    Semoga Roh Kudus senantiasa membimbing Bapa Uskup dalam setiap langkah pelayanan, memberikan kekuatan, kebijaksanaan, dan kasih yang melimpah untuk menggembalakan umat dengan hati yang tulus.

    Kami berdoa agar Allah senantiasa menjaga dan memberkati setiap karya yang akan dilakukan demi kemuliaan-Nya dan kesejahteraan Gereja.
    Selamat menjalankan tugas suci ini dan semoga menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.

    Proficiat.

    Warta Kuria KAM (Maret-April 2025)

    18 Maret 2025

    Kapitel Umum ke-9 Kongregasi Suster KYM telah berlalu menandai tonggak baru dalam perjalanan hidup bakti para suster. Sebagai ungkapan dukungan dan kasih pastoral, pada 18 Maret 2025, Bapa Uskup Agung Medan datang ke Samadi Vincent untuk memberikan ucapan selamat kepada dewan pimpinan kongregasi KYM yang baru terpilih. Kehadiran beliau menjadi tanda keakraban dan perhatian gereja terhadap perjalanan hidup membiara para suster. Dengan penuh sukacita, Bapa Uskup menyampaikan apresiasi atas dedikasi para suster serta berkat bagi dewan pimpinan yang baru agar senantiasa dikobarkan hatinya dalam pengabdian. Momen ini disemarakkan oleh pemberian salam hangat para suster kepada pimpinan baru sebagai wujud saling meneguhkan satu sama lain dalam semangat sinodal.

    19 Maret 2025
    Pada tanggal 19 Maret 2025, Bapa Uskup Agung Medan meluangkan waktu untuk duduk bersama para pengurus Yayasan Harapan Penuh Rahmat di kantor Yayasan, Pematangsiantar. Pertemuan yang penuh semangat keterbukaan ini adalah momen berahmat bagi para pengurus Yayasan untuk menyampaikan laporan mengenai strategi pelayanan di Rumah Sakit Harapan. Langkah-langkah strategis telah ditempuh guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pekerjaan bangunan yang telah selesai dan proyek yang masih dalam tahap pengerjaan dilakukan sebagai bagian dari langkah strategis yang dimaksudkan. Kehadiran Gembala ini memberikan semangat berkobar-kobar bagi para pengurus Yayasan dan semua pegawai yang menjalankan kerasulan bidang kesehatan di unit pelayanan ini. Semoga semua mendapatkan berkat darinya.
    21 Maret 2025
    Patut diacungkan jempol kepada Bpk. Roni Sitanggang, kepala BPN Serdang Bedagai, bersama stafnya yang datang berkunjung kepada Bapa Uskup pada 21 Maret 2025, didampingi oleh Parokus Sei Rampah, RP. Bernardus Yusa Bimo OSC, untuk menyerahkan secara langsung kepada Bapa Uskup 47 sertifikat hak milik atas tanah gereja yang tersebar di wilayah kabupaten Serdang Bedagai. Proses sertifikasi yang sepenuhnya tanpa pungutan biaya merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap legalisasi aset-aset Gereja. Kepastian status hukum tempat ibadah menjamin keamanan kegiatan peribadatan. Apresiasi tinggi disampaikan Uskup Agung Medan kepada pihak BPN kabupaten Serdang Bedagai yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan sertifikat tersebut. Penyerahan sertifikat ini adalah dukungan pemerintah bagi eksistensi gereja Katolik di wilayahnya.
    26 Maret 2025

    Keuskupan Agung Medan, diwakili oleh RP. Joseph Lesta Pandia bersama dua suster SFD, menghadiri undangan sosialisasi dan rapat Paskah Nasional 2025 pada Rabu, 26 Maret 2026 di aula RSU Advent Medan. Perayaan Paskah Nasional 2025 akan diadakan di kota Medan, Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI). Keikutsertaan Gereja Katolik dalam Forum ini diwakili oleh KWI yang ditandatangani oleh Romo Aloysius Budi Purnomo. Penyelenggaraan Paskah Nasional 2025 sepenuhnya ditanggungjawabi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK). Direncanakan pada 24-26 April 2026 akan diadakan Napak Tilas Kekristenan di Sumatera Utara; 15-16 Mei 2025 diisi dengan kegiatan Parade, Jalan Salib, Pelayanan Kesehatan, Pameran UMKM di Medan serta Perayaan Puncak Paskah Nasional 2025 di GBI Rumah Persembahan, Medan. Semoga perayaan ini berjalan dengan baik demi kemuliaan Tuhan yang bangkit.

    29 Maret 2025

    Wajah Gereja ditampakkan secara nyata dalam pelayanan karitatif yang dikoordinir oleh Yayasan Caritas Keuskupan Agung Medan. Unit pelayanan ini melangsungkan rapat Tri Organ pada 29 Maret 2025 di lantai 2 gedung Catholic Center Medan. Rapat ini melaporkan dan mengevaluasi program yang sudah direalisasikan sepanjang tahun 2024 dan merumuskan langkah-langkah strategis demi peningkatan pelayanan karitatif di wilayah KAM.

    Turut dipaparkan dalam pertemuan ini pekerjaan divisi-divisi pada tahun 2024 itu. Divisi tanggap darurat bencana melakukan banyak kegiatan pemulihan sosial ekonomi di Simangulampe. Divisi kesehatan yang terdiri dari dua bagian, yaitu rehabilitasi narkoba di Lubuk Pakam dan pencegahan HIV yang hadir di lima kabupaten. Yang terakhir ini erat terkait dengan divisi pastoral migran perantau yang bekerja untuk menangani korban yang datang dari Kamboja dan Kuala Lumpur. Yayasan juga mengadakan fundraising untuk menunjang keberlangsungan Yayasan Caritas KAM. Semua usaha ini dirangkumkan dalam RKAT 2025. Yayasan Caritas berperan sebagai unit pelayanan gereja kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
    1 April 2025
    Tim Kaderisasi Awam Keuskupan Agung Medan mengadakan Latihan Kepemimpinan Kristiani (LKK) paada 28 Maret - 1 April 2025 di Gedung Catholic Center Christosophia. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali kader-kader keuskupan agar siap berkarir sebagai perwira TNI, Polri atau pegawai pemerintahan. Dukungan kuat bagi pelatihan ini diberikan Bapa Uskup dengan merayakan Ekaristi bersama seluruh peserta pada 30 Maret 2025. Identitas kader Katolik ditentukan oleh kasih Allah sebagai fondasi pembangunan karakter yang kokoh. Menyadari diri dicintai tanpa batas oleh Allah menjadi kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup dengan rendah hati dan percaya diri yang kokoh. Berdasarkan pesan ini, Bapa Uskup menyemangati mereka dengan seruan, “Bangkitlah anak muda, masa depanmu cerah karena Bapa di surga besertamu, jangan takut selalu ada harapan baru.”
    2 April 2025
    Kuria keuskupan Agung Medan tersenyum menyambut kehadiran dua suster sebagai jajaran personalia masing-masing di komisi keluarga dan managemen pengelolaan gedung Catholic Center pada 2 April 2025. Mereka ialah Sr. Morianita FSA dan Sr. Hilaria KSSY. Kehadiran Sr. Hilaria akan memastikan berjalannya dengan baik penyediaan konsumsi bagi tamu Catholic Center dan pegawai kuria dan komisi. Bapa Uskup secara khusus menyampaikan terima kasih kepada kongregasi FSA dan KSSY yang telah menanggapi permintaan personalia yang sangat dibutuhkan. Semoga pelayanan dan pengabdian yang diemban oleh kedua suster ini berjalan dengan baik sebagai menjadi wujud nyata kasih dan pelayanan bagi Gereja dan masyarakat. Selamat mengabdi!
    4 April 2025
    “Saudara-saudari masa Prapaskah bukan sekedar waktu untuk menghindari dosa, tetapi juga untuk membentuk kekuatan jiwa agar tetap setia meski menghadapi salib dan penderitaan. Di ujung salib ada kebangkitan. Dalam masa tobat ini, mari kita perbarui komitmen kita untuk hidup benar bukan demi pengakuan dunia, tetapi demi kesetiaan dan demi jawaban kita atas kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Kalau dunia bertanya, mengapa kamu setia? Jawablah dengan rendah hati karena Tuhan tidak pernah meninggalkan Aku.” Pesan mendalam ini disampaikan oleh Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap dalam homilinya yang disampaikan pada perayaan Ekaristi Jumat, 4 April 2025 di Gereja Katedral setelah diawali dengan kegiatan devosi jalan salib. Penghayatan perayaan iman diperdalam oleh alunan lembut musik sasando yang sengaja dipakai untuk mengiringi liturgi suci.
    6 April 2025
    Pada hari Minggu, 6 April 2025 menjadi hari yang penuh sukacita dan bersejarah bagi umat stasi Santo Petrus dan Paulus Resdes Raden Paroki Santa Lusia, Salak. Pada hari ini, gereja yang telah lama dinantikan akhirnya diberkati oleh Bapa Uskup Agung Medan dalam suatu perayaan Ekaristi yang penuh hikmat dan sukacita. Setelah itu, Bapa Uskup menerimakan sakramen penguatan kepada umat di paroki ini. Semoga para penerima karunia Roh Kudus ini semakin berakar dalam iman dan tampil dewasa sebagai terang dan garam di tengah dunia.
    9 April 2025
    Semangat sinodalitas mengajak kita untuk mampu mendengarkan. Dalam semangat ini, permohonan Top Manager PT. TPL Tbk untuk beraudiensi kepada Uskup Agung Medan dijawab positif oleh Bapa Uskup dengan mengundang para Vikep teritorial dan Parokus di wilayah di mana lahan PT. TPL Tbk berada hadir dalam pertemuan yang diadakan pada 9 April 2025 di ruang DEPKAM, Lt. 3 Catholic Center Christosophia. Setelah menjelaskan legalitas operasional perusahaan, Bpk. Jandre Salomoan Silalahi, direktur PT. TPL memaparkan luas lahan yang sudah digarap oleh perusahaan dan konflik-konflik yang sedang dihadapi dan usaha penyelesaiannya. Konflik mengakibatkan pasokan kayu ke pabrik tidak bisa dipenuhi sehingga operasional pabrik harus dihentikan sejak 29 Desember hingga 11 Mei 2025.

    Berdasarkan pandangan moral ekologis Gereja Katolik sebagaimana digariskan dalam ensiklik Paus Fransiskus tentang bumi adalah rumah kita bersama, Bapa Uskup bersama para pastor menyoroti perusakan alam yang diakibatkan oleh TPL dan konflik yang sangat merugikan masyarakat. Secara tajam disoroti strategi penyelesian konflik yang ditempuh oleh pihak managemen PT TPL dengan mengandalkan Pam Swakarsa untuk mendiamkan masyarakat. Seharusnya jajaran direksi dan manager PT. TPL mengadakan pendekatan PADIATAPA dalam penyelesaian konflik. Sangat disayangkan bahwa Direktur PT. TPL menuntut surat tanah dari masyarakat sebagai bukti bahwa lahan yang dipermasalahkan adalah tanah masyarakat sambil mengandalkan surat yang dimiliki oleh PT sebagai bukti hak mereka untuk mengolah tanah tersebut. Sebagai tindak lanjut dari audiensi ini, Keuskupan akan membentuk sebuah tim yang terdiri dari tiga orang untuk merumuskan apa yang bisa dilakukan demi konservasi alam dan kesejahteraan masyarakat. PT. TPL akan membentuk tim yang berjumlah sama untuk berdiskusi dengan tim Keuskpan Agung Medan.

    10 April 2025
    Ikatan Dosen Katolik Keuskupan Agung Medan yang terbentuk pada 6 April 2025 datang beraudiensi kepada Uskup Agung Medan di Gedung Catholic Center Medan pada 10 April 2025. Kelompok kategorial ini memperkenalkan dirinya sebagai wadah kegiatan pastoral Keuskupan Agung Medan terutama dalam bidang intelektual. Ikatan dosen ini diketuai oleh Profesor Kimberly, dosen di LLDikti yang ditempatkan di Universitas Islam Sumatera Utara UISU. Wakilnya ialah Dr. Bonar Raja Purba. Turut hadir bersama mereka para pengurus organisasi yang semuanya berprofesi sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi di wilayah KAM.
    Patut kita dukung inisiatif para dosen katolik untuk berpartisipasi dalam karya kerasulan gereja, secara khusus di Keuskupan Agung Medan. Inisiatif ini sangat diapresiasi oleh Bapa Uskup dan berharap agar mereka merasul di perguruan tingginya masing-masing dengan menjadi dosen yang hidup dan bersikap menghasilkan buah-buah Roh. “Hadir dan tampillah sebagai dosen yang sungguh berkarakter Katolik, yang selalu ingin membantu mahasiwa-mahasiswi, bukan sebaliknya mempersulit urusan kemahasiswaan,” demikian pesan Bapa Uskup kepada ikatan ini. Para pengurus akan dilantik oleh Bapa Uskup pada bulan Mei 2025, setelah menyempurnakan draf Anggaran Dasar yang telah disusun berdasarkan anggaran dasar Ikatan Dosen Katolik Indonesia.
    14 April 2025
    Pada 14-15 April 2025 semua imam di Keuskupan Agung Medan berkumpul bersama Bapa Uskup Agung Medan di CC-PPU Pematangsiantar untuk mengikuti rangkaian acara hari pengudusan imam yang dipersiapkan dengan baik oleh Tim Ongoing Fromation Keuskupan Agung Medan. Acara diawali dengan perkenalan imam dan diakon yang baru berkarya di keuskupan Agung Medan lalu diteruskan dengan masukan dan informasi dari Bapa Uskup. Untuk memasuki permenungan tentang imamat dan karya para imam di Keuskupan, RP. Nasarius Rumairi SX sebagai pemimpin menyajikan dengan menarik dan mendalam tema rekoleksi “Gereja bermisi: semangat dan strategi babak II.”Berdasarkan pengalamannya bermisi di Afrika, pastor Nattye mengajak para imam untuk selalu bersemangat melayani dan menyapa umat dalam setiap situasi yang dihadapinya. Ada imam yang sudah kelelahan dan kehabisan tenaga, sakit fisik dan dimakan usia, semangat mulai memudar. Tetapi Tuhan menguatkan dan menyembuhkan. Kita bangkit lagi oleh kekuatan kerahiman Tuhan.
    15 April 2025
    Pada 15 April 2025, pukul 16.30 WIB dirayakan Misa Krisma yang dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap di gereja paroki Jl. Sibolga Pematangsiantar. Perayaan agung ini menunjukkan kesatuan imamat semua imam dengan uskup. Imam yang ikut berkonselebrasi sebanyak 295 orang disemangati oleh umat yang dengan sangat baik menganimasi perayaan ekaristi.

    Bapa uskup mengarisbawahi peran imam sebagai pembebas umat yang tertekan dengan memberi waktu untuk mendengarkan umat. Imam bukanlah penguasa Rohani, melainkan pelayan umat yang dituntun oleh Roh kudus. Para imam diajak untuk semakin menampakkan kesatuannya yang intim dengan Allah sebagai kekuatan utama dalam setiap pelayanannya. Semoga melalui pelayanan imamat kebaikan dan Rahmat Allah dilihat oleh orang buta, didengar oleh orang tuli dan diwartakan oleh orang bisu.

    16 April 2025
    Rabu, 16 April 2025, meneruskan apa yang sudah dimulai pada hari pengudusan imam tahun 2024, para parokus, kuria, para vikaris dan ketua-ketua komisi mengadakan wawan hati dengan Bapa Uskup di aula CC PPU Pematangsiantar. Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 – 12.45 diawali dengan animasi dari Bapa Uskup yang menekankan sinodalitas, kerja sama dan keakraban para imam di paroki.
    Ada banyak tantangan yang harus disadari dan dihadapi bersama-sama. Individualisme yang sangat ditopang oleh alat-alat teknologi, terutama smartphone membuat para imam asyik dengan dirinya sendiri dan tinggal di kamar. Kebersamaan menghilang dan prinsip jangan saling mengganggu semakin merusak kekompakan para imam.

    Sinodalitas adalah Penawar terbaik bagi virus yang semakin menggerogoti kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu rindu untuk ada dan duduk bersama. Dalam kerangka animasi ini para imam menyampaikan sejumlah pertanyaan praktis kepada Bapa uskup. Dengan sikap kebapaan yang lembut Bapa uskup menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan para imam demi kemajuan paroki dan unit pelayanannya masing-masing. Suasana akrab mewarnai acara wawan hati ini. Semoga kegiatan seperti ini semakin menyemangati para imam dan Bapa Uskup sebagai gembala agung.

    Sampai jumpa dalam aktualita KAM selanjutnya.

    RP. Adrianus Sembiring OFMCap
    Kanselarius Keuskupan Agung Medan

    Kita Memiliki Seorang Paus! Habemus Papam !

    0

    Kami menyambut dengan penuh sukacita dan syukur atas terpilihnya Yang Mulia Paus Leo XIV sebagai Bapa Suci Gereja Katolik. Kami percaya bahwa Roh Kudus telah membimbing para Kardinal dalam memilih seorang gembala yang penuh kasih, kebijaksanaan, dan semangat pelayanan.

    Kami berdoa agar Tuhan senantiasa menyertai dan menguatkan Yang Mulia dalam setiap langkah dan keputusan untuk membangun Gereja yang penuh kasih, harapan, dan perdamaian. Viva il Papa!

    SAMBUTAN PERDANA PAUS LEO XIV

    Saudara-saudari terkasih,
    Semoga damai menyertai kalian semua! Ini adalah salam yang diucapkan pertama oleh Kristus yang Bangkit, sang Gembala baik yang memberikan nyawanya untuk kawananNya. Saya pun ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati kalian, menjangkau keluarga kalian, dan semua orang dimanapun mereka berada, di seluruh penjuru bumi. Damai menyertai kalian semua!

    Inilah damai dari Kristus yang bangkit. Damai tanpa senjata bahkan melucuti senjata, damai yang rendah hati dan gigih bertahan, berasal dari Allah, Allah yang mencintai kita semua tanpa syarat.

    Masih kita kenang, suara lemah namun selalu berani dari Paus Fransiskus yang telah memberi berkat pada kota Roma. Paus Fransiskus yang memberi berkat juga pada dunia pada pagi hari paskah yang lalu. Kini izinkan saya juga untuk meneruskan berkat yang sama… Allah mencintaimu, Allah mencintai kamu semua… kejahatan tidak akan menang, kita semua berada di tangan Allah..

    Oleh karena itu tanpa rasa takut, mari kita bersatu, bergandengan tangan satu sama lain, berjalan bersama Allah, bergerak maju. Kita adalah murid-murid Kristus, Kristus akan menyertai kita. Dunia sedang membutuhkan cahayaNya, kemanusiaan membutuhkanNya, mari kita bangun jembatan agar cinta kasih Allah dapat meraih mereka yang membutuhkan. Mari kita saling bahu-membahu membangun jembatan melalui dialog, melalui perjumpaan yang menyatukan kita semua menjadi satu umat, selalu dalam damai.

    Terimakasih pada Paus Fransiskus, dan juga kepada para saudara kardinal yang telah memilih saya menjadi pengganti Santo Petrus dan berjalan bersama dengan kalian semua, sebagai gereja yang satu selalu mencari perdamaian, keadilan, tetap setia pada Yesus Kristus, tanpa takut mewartakan kabar sukacita sebagai misionaris.

    Saya adalah putra Santo Agustinus (anggota Ordo Santo Agustinus). Ia yang pernah mengatakan. “Bersama kalian, aku seorang kristen dan untuk kalian aku adalah seorang uskup”. Demikian kita semua dapat berjalan bersama menuju tanah air yang telah disiapkan Allah bagi kita.

    Salam khusus saya sampaikan juga pada Gereja Roma. Mari kita berjalan bersama menjadi gereja misionaris, gereja yang membangun jembatan, membangun dialog, gereja yang selalu terbuka untuk menerima seperti bentuk dari alun-alun santo Petrus ini, dengan tangan terbuka bagi semua yang membutuhkan cinta kasih kita, kehadiran kita dan dialog kasih.

    (Dalam Bahasa Spanyol) Izinkanlah saya menyapa mereka yang pernah saya layani di Keuskupan Chiclayo, Peru. Dimana umat beriman mendampingi dengan setia uskup mereka menjadikan gereja yang setia pada Yesus Kristus.

    Dan kepada kalian semua saudara-saudari terkasih, yang ada di Roma, di seluruh Italia dan seluruh dunia, kita jadikan gereja kita gereja yang sinodal, Gereja yang berjalan bersama, Gereja yang selalu mencari perdamaian, mencari selalu kasih, selalu berusaha untuk dekat dengan mereka yang menderita.

    Hari ini adalah peringatan Bunda Maria dari Pompey. Bunda kita Maria akan selalu berjalan bersama, dekat dengan kita. Membantu kita dengan perantaraannya dan dengan cintanya. Maka saya hendak berdoa bersama kalian semua, kita berdoa untuk tugas baru ini, dan tentu saja untuk seluruh gereja, dan untuk perdamaian dunia. Dan kita mohonkan ini rahmat khusus ini dengan perantaraan Bunda Maria,
    Bunda kita…
    Salam Maria….

    PAUS LEO XIV (69 Tahun)

    Meskipun ia lahir di Chicago, ia juga memiliki kewarganegaraan Peru! Dia bekerja di Peru selama beberapa dekade; dia adalah seorang uskup Amerika Latin.

    Dia seorang migran, seperti jutaan orang di dunia. Ceritanya melintasi batas negara, bahasa, dan budaya. Ini adalah tanda harapan bagi semua orang yang harus meninggalkan tanah air mereka. Tuhan berjalan bersama mereka yang bermigrasi. Di sana ia memenangi kasih sayang orang-orang yang rendah hati dengan kedekatannya, kerendahan hatinya, dan kerja kerasnya yang tak kenal lelah bagi mereka yang paling membutuhkan.

    Dia adalah seorang Paus yang berbau rakyat. Itu tidak datang dari kekuasaan atau hak istimewa, itu datang dari jalanan berdebu di Amerika Latin. Ia termasuk dalam ordo religius Augustinian. Sebelum menjadi uskup, ia adalah Superior Jenderal Ordo-nya di seluruh dunia. Ordo ini terkenal karena penekanannya pada komunitas, refleksi, dan pencarian kebenaran batin. Dia adalah seorang pria dengan wajah tenang dan tutur katanya lembut. Dia selalu lebih suka mendengarkan daripada memaksakan. Mereka yang mengenalnya mengatakan kekuatan terbesarnya adalah belas kasihnya.

    Marilah kita berdoa untuknya!! 🙏🏻🕊🙏🏻
    Semoga semangat misioner Sri PAUS Leo XIV lanjutkan warisan Almarhum Paus Fransiskus🙏🙏🙏

     

    Komisi Peziarahan Rohani

    0
    Gedung Catholic Center Christosophia, Lantai 3, Jl. Mataram No.21, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan 20152, Sumatera Utara – Indonesia
    0812-6935-3177
    RD. Gundo Franci Saragih

    Pesan Hari Raya Waisak 2025

    0
    Sahabat-sahabat Para Pemimpin dan Umat Buddha yang terkasih,

    Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami dengan senang hati menyampaikan salam hangat dan harapan baik atas perayaan Waisak yang penuh sukacita ini. Perayaan suci ini, yang memperingati Trisuci hari kelahiran, pencerahan, dan wafat Sang Buddha, memiliki makna spiritual yang mendalam bagi Anda. Ucapan salam kami tahun ini semakin diperkaya oleh semangat Yubelium, yang bagi kita umat Kristen Katolik merupakan saat rahmat, rekonsiliasi, dan pembaruan spiritual.

    Sebagai mitra yang berjalan bersama dalam dialog, kami juga menyapa Anda dalam semangat Nostra Aetate, Deklarasi bersejarah Konsili Vatikan II tentang hubungan Gereja dengan agama-agama non-Kristiani, yang peringatan ulang tahunnya yang keenam puluh kita rayakan tahun ini. Sejak diumumkan pada tahun 1965, Nostra Aetate telah memperdalam keterlibatan kami dengan para pengikut dan penganut tradisi agama lain. Terinspirasi oleh visinya, kami sekali lagi menegaskan bahwa “Gereja Katolik tidak menolak apa pun yang benar dan suci” dalam agama-agama lain dan “Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang” (Nostra Aetate, 2).

    Komitmen kami untuk berdialog semakin ditegaskan oleh pengakuan positif yang diungkapkan dalam Nostra Aetate sehubungan dengan tradisi Anda sendiri: “Buddhisme dalam berbagai bentuk dan alirannya mengakui, bahwa dunia yang serba dan terus berubah ini sama sekali tidak mencukupi. Sang Buddha mengajarkan kepada manusia jalan untuk dengan jiwa penuh bakti dan kepercayaan, memperoleh pembebasan sempurna, atau - entah dengan usaha sendiri entah berkat bantuan dari atas” (Nostra Aetate, 2). Bagi Anda, jalan Buddhis menuju pembebasan melibatkan usaha melampaui ketidaktahuan, hasrat, dan penderitaan melalui wawasan, perilaku etis, dan disiplin mental. Perjalanan menuju Nirwana - kebebasan tertinggi dari siklus kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali - menekankan kuasa hikmat dan bela rasa yang transformatif.

    Kerinduan akan pembebasan sejati ini menemukan resonansi yang mendalam melalui pencarian bersama kita akan kebenaran dan kepenuhan hidup, dan hal ini selaras dengan ajaran tradisi kita masing-masing. Sang Buddha mengajarkan bahwa, “Orang yang telah bebas dari nafsu keinginan dan kemelekatan, pandai dalam menganalisa serta memahami ajaran beserta pasangan-pasangannya, maka ia patut disebut seorang Pemilik Tubuh Akhir (Arahat), orang yang memiliki Kebijaksanaan Agung, seorang manusia agung” (Dhammapada, Bab 24, ayat 352). Bagi Yesus, pengetahuan tentang Kebenaran itu membebaskan: “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran akan memerdekakanmu” (Yohanes 8:32).

    Di zaman kita, yang ditandai oleh perpecahan, konflik, dan penderitaan, kita menyadari kebutuhan mendesak akan dialog yang membebaskan, dialog yang tidak terbatas pada kata- kata tetapi mampu menerjemahkan kata-kata tersebut menjadi tindakan konkret untuk perdamaian, keadilan, dan martabat bagi semua.

    Seperti halnya ketika Nostra Aetate diumumkan, dunia kita saat ini juga dibebani oleh ketidakadilan, konflik, dan ketidakpastian tentang masa depan. Namun, kita tetap yakin akan kapasitas agama yang mendalam untuk menawarkan tanggapan yang bermakna terhadap “teka- teki keberadaan manusia yang belum terpecahkan” (Nostra Aetate, 1). Dialog yang terjadi di antara kita berfungsi sebagai cara untuk mengkomunikasikan kekayaan tradisi agama kita dan memanfaatkan kebijaksanaannya untuk mengatasi tantangan mendesak di zaman kita.

    Kerinduan akan persaudaraan dan dialog yang autentik, yang diungkapkan dengan sangat indah dalam Nostra Aetate, memotivasi kita untuk berjuang demi persatuan dan cinta di antara semua orang dan bangsa. Kerinduan itu mengajak kita untuk membangun di atas kesamaan, menghargai perbedaan, dan saling memperkaya dari tradisi kita yang beragam. Semangat ini tumbuh lebih dalam saat kita berusaha merangkul budaya dialog sebagai jalan ke depan, dengan “kerja sama timbal balik sebagai kode etik (dan) pemahaman timbal balik sebagai metode dan standar” (Dokumen tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama, Abu Dhabi, 4 Februari 2019).

    Dengan refleksi penuh doa ini, kami sungguh-sungguh percaya bahwa, melalui dialog, tradisi kita masing-masing dapat menawarkan tanggapan yang layak terhadap tantangan zaman kita.

    Selamat Hari Raya Waisak. Kami berharap Anda merayakan Waisak dengan penuh berkat dan buah-buah kedamaian dan kebahagiaan!


    Dari Vatikan, 25 April 2025

    George Jacob Kardinal Koovakad
    Prefek

    Mgr. Indunil Kodithuwakku Janakaratne Kankanamalage
    Sekretaris

    Paus Fransiskus Meninggalkan Kekayaan Moral

    0

    Beberapa laporan menyebutkan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia dan hanya meninggalkan 100 dolar. Ya, seratus dolar. Kurang dari 90 euro. Tidak punya rumah. Tidak punya rekening bank. Tidak ada investasi atas namanya.

    Padahal, dia adalah kepala Gereja Katolik. Sebuah jabatan yang bisa memberinya sekitar €340.000 setahun. Namun, dia menolak uang itu. Setiap tahun. Sejak 2013.

    Mengapa? Karena dia seorang Jesuit, dan para Jesuit bersumpah untuk hidup miskin. Daripada tinggal di apartemen mewah Vatikan seperti para pendahulunya, dia memilih pindah ke Casa Santa Marta, tempat tinggal yang sederhana dan bersahaja.

    Tidak ada hiasan. Tidak ada pembantu pribadi. Hanya tempat tidur, meja, dan imannya. Dia mengenakan sepatu hitamnya yang sudah usang, menolak sepatu mokasin merah tradisional. Ia bepergian dengan mobil Ford Focus kecil, sementara para pemimpin agama lainnya berkendara dengan limusin.

    Ia makan bersama para karyawan Vatikan, bukan di ruang makan pribadi. Ia berpakaian sederhana, tanpa perhiasan khusus, hanya pakaian putih dan salib besi. Kekayaan yang tak terlihat...

    Sementara sebagian orang berpegang teguh pada harta benda, properti, dan citra mereka... Paus Fransiskus memilih untuk tidak memiliki apa pun untuk menawarkan segalanya.

    Tidak ada jutaan. Tidak ada surat wasiat yang rumit. Hanya 100 dolar... dan pesan yang kuat: "Yang penting bukanlah apa yang Anda miliki. Itulah diri Anda. Apa yang Anda lakukan untuk orang lain."

    Dunia terkejut... tetapi terinspirasi. Pada saat kekayaan sering menjadi tujuan akhir, Paus Fransiskus meninggalkan jejak abadi tanpa pernah berusaha memperkaya diri sendiri.

    Ia tidak mewariskan kekayaan materi apa pun. Ia meninggalkan kekayaan moral. Sebuah pelajaran tentang kerendahan hati. Sebuah visi pelayanan. Ia bukanlah seorang paus yang mewah. Ia adalah seorang paus yang berhati. Seorang pria yang telah membuktikan bahwa hidup sederhana berarti memerintah dengan cara yang berbeda.

    Bagaimana dengan Anda? Apa yang akan Anda tinggalkan? Uang? Barang? Atau inspirasi yang nyata?  

    Alih bahasa #brigitaendangsupriyati #Brigita

    Sumber The Black Catholic

     

    Sede Vacante dan Misa Requiem bagi Paus Fransiskus

    0

    Kepada Yth.
    Para Parokus KAM,
    Para Imam KAM,
    Seluruh Umat Allah KAM

    Salam Damai Sejahtera

    Dalam duka kita berdoa bagi Bapa Suci Paus Fransiskus yang telah menghadap kepada Bapa di surga pada 21 April 2025 pukul 07.35 waktu Roma. Ekaristi pemakaman akan dilaksanakan pada Sabtu 26 April 2025 jam 10.00 waktu Roma atau jam 15.00 WIB. Atas arahan Mgr. Kornelius Sipayung, Uskup Keuskupan Agung Medan, kami hendak menyampaikan hal berikut:

    1. Para imam diminta secara serentak mempersembahkan misa requiem bagi Bapa Paus Fransiskus di seluruh wilayah Keuskupan Agung Medan pada Jumat sore, 25 April 2025. Harap dikoordinir dengan baik agar sebanyak mungkin umat ikut dalam perayaan tersebut. 
    2. Komlit KAM akan Menyusun TPE Requiem 
    3. Warna liturgi: Oktaf Paskah (putih). 
    4. Kolekte yang dikumpulkan dalam misa requiem ini dikirimkan kepada ekonom KAM untuk kemudian dikirimkan kepada Nuntius sebagai uang duka. 
    5. Selama Sede Vacante, bagian Doa Syukur Agung (DSA) yang mendoakan paus dihilangkan. Contoh Doa Syukur Agung II: “Ingatlah Tuhan akan GerejaMu yang tersebar di seluruh bumi, agar Engkau menyempurnakannya dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan uskup kami…, serta semua rohaniwan”. 
    6. Setelah pemakaman jenazah Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025, Gereja memasuki 9 hari masa berkabung: sembilan hari doa dan misa arwah untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus. Selama masa berkabung ini dalam bagian doa syukur yang mendoakan orang meninggal disebutkan nama Paus Fransiskus.

    Demikian hal ini kami sampaikan untuk dijalankan dengan baik. Atas perhatian dan kerja sama yang baik kami haturkan limpah terima kasih.

     

    Homat kami,
    RP Adrianus Sembiring OFMCap
    Kanselarius KAM

    DOWNLOAD SURAT NO. 255/P/KA/IV/'25

     

    RIP RP. Ignatius Andreas Corsini Susilo Yakobus OFMConv

    0

    PENGHORMATAN & PEMAKAMAN JENAZAH SAUDARA SUSILO YAKOBUS

    Rabu, 23 April 2025

     

    • 11.30 : Jenazah tiba di Bandara Kualanamu
    • 12.30 : Jenazah tiba di Delitua
    • Perarakan melalui lapangan menujut Aula
    • badat
    • Makan siang di biara 
    • 13.00 : Menyambut yang melayat 
    • 18.00 : Ibadat dan Misa 
    • 19.00 : Makan Malam 
    • 20.00 : Berjaga-jaga 

    Kamis, 24 April 2025

     

    • 06.00 : Misa Pagi
    • 07.00 : Sarapan 
    • Sepanjang hari menerima yang melayat 
    • 12.00 : Ibadat Siang 
    • 12.30 : Makan Siang 
    • 18.00 : Misa Persaudaraan 
    • 19.00 : Makan Malam 
    • 20.00 : Berjaga-jaga 

    Jumat, 25 April 2025

     

    • 06.00 : Ibadat Pagi 
    • 07.00 : Sarapan 
    • 09.00 : Acara Adat Karo 
    • 12.30 : Makan Siang 
    • 15.00 : Misa Pemakaman di Gereja 
    • Pemakaman