loader image
Sabtu, Desember 14, 2024
BerandaParokiParoki Perdagangan

Paroki Perdagangan

 
Pelindung
:
Kristus Raja
Buku Paroki
:
Sejak 5 Juli 1970. Sebelumnya bergabung dengan Paroki Pematangsiantar I Jl. Sibolga dan Kisaran
Alamat
:
Jl. Jend. Sudirman No. 3, Kec. Bandar, Perdagangan - 21184
Telp.
:
0822 7214 0596
Email
:
parokikristusrajaperdagangan@yahoo.com
Jumlah Umat
:
1.232 KK / 4.591 jiwa
(data Biduk per 05/02/2024)
Jumlah Stasi
:
23
 
01. Bandar Rakyat
04. Habatu
07. Kerasaan Pekan
10. Mayang Emplasmen
13. Pematang Bandar
16. Raja Maligas III
19. Sungai Langge
22. Simpang Dosin
 
02. Bosar Majawa
05. Kampung Lalang
08. Mariah Bandar
11. Panduman
14. Pematang Kerasaan
17. Sahkuda
20. Silakkidir
23. Sugaran
 
03. Bukit Lima
06. Kampung Teladan
09. Marihat Mayang
12. Pardomuan Nauli
15. Raja Maligas I
18. Sampe Mauli
21. Simangonai
 

 
RP. Danrisman R.Sitanggang, O.Carm
15.11.’72
Parochus
RP. Ignatius Imam Sukarno O.Carm
10.01.'76
Vikaris Parokial
     

Sejarah Paroki Kristus Raja - Perdagangan

Sejarah Paroki (klik untuk membaca)
1. Sejarah
Sejarah panjang Paroki Kristus Raja Perdagangan dimulai sebelum era tahun 1970-an. Paroki St. Laurentius Brindisi yang terletak di Jalan Sibolga - Pematang Siantar, menjadi induk bagi stasi-stasi di wilayah kabupaten Asahan dan Simalungun. Pada masa itu, Pastor-pastor Ordo Capusin melayani umat Katolik yang berada di wilayah Timur kabupaten Simalungun. Tidak semua stasi memiliki Gereja sebagai sarana penggembalaan umat Katolik, termasuk stasi Perdagangan sebagai cikal bakal Paroki. MISA masih dilaksanakan di rumah-rumah umat yang berlokasi di Pasar I, Perdagangan.
Pada tahun 1967 dilakukan pembentukan stasi Bandar Buntu (Bandar Rakyat sekarang ini) melalui musyawarah mufakat antara stasi Pajak Nagori dan stasi Perdagangan yang masing-masing dipimpin oleh Vorhanger Simon Pasaribu dan Vorhanger Albert Palentinus Gultom. Musyawarah mufakat kedua stasi menghasilkan kesepakatan untuk mengalihkan sebanyak 20 dari total 59 kepala keluarga umat stasi Pajak Nagori yang wilayahnya berdekatan dengan Bandar Buntu berpindah keanggotaannya ke stasi Bandar Buntu. Sementara 39 kepala keluarga umat stasi Pajak Nagori yang lain bergabung dengan stasi Perdagangan sehingga umat stasi Perdagangan bertambah menjadi 79 kepala keluarga.
Setahun kemudian, tahun 1968 pemerintah kecamatan Bandar merencanakan perluasan kota Perdagangan. Setiap gereja diberi kebebasan untuk memilih lokasi pendirian gereja. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pengurus dan tokoh-tokoh Gereja Katolik - Walter Napitupulu, Evraim Gultom, Simarmata (Toko Famili), Salomo Pasaribu, Simon Pasaribu, dan Albert Palentinus Gultom untuk mendirikan gereja Katolik stasi Perdagangan. Area seluas ± 4 rante di jalan Sudirman yang diajukan, mendapatkan persetujuan dari Camat Bandar sebagai lokasi Pastoran dan Gereja Katolik Induk Stasi Perdagangan sekarang ini.
Pembangunan Gereja dan Pastoran dimulai pada tahun 1969 dipimpin oleh Pastor Lambertus Woestenberg OFM.Cap yang bertugas di Paroki St. Laurentius Brindisi dan melayani umat stasi-stasi di wilayah Perdagangan. Pembangunan ini mendapatkan dukungan dana dari upaya umat dan sebagian besar donatur dari negeri Belanda atas usaha Pastor Lambertus Woestenberg.
Semangat umat Katolik Perdagangan terus berlanjut. Setelah bangunan Gereja dan Pastoran selesai, para pengurus dan tokoh Gereja Katolik di bawah bimbingan pastor Lambertus Woestenberg menyampaikan usulan ke Keuskupan Agung Medan perihal pembentukan Paroki. Ada 2 pilihan lokasi rencana Paroki pada waktu itu yaitu Cinta Damai atau di Perdagangan. Berdasarkan berbagai pertimbangan pengembangan di masa mendatang, salah satunya adalah pengembangan pendidikan (sekolah) maka disepakati dan diputuskan oleh Uskup Agung Medan – Mgr. A. H. van de Hurk OFM.Cap., Paroki dipusatkan di Perdagangan.
Pada tahun 1970 dilaksanakan peresmian Paroki Perdagangan dengan Pastor Paroki Lambertus Woestenberg, OFM.Cap, Vorhanger Albert Palentinus Gultom yang dibantu oleh para pengurus dan pengetua-pengetua gereja antara lain: Walter Napitupulu, Evraim Gultom, Simarmata (Toko Family), Salomo Pasaribu, Martogi Situmorang, Oberlin Sinaga, Simon Siboro, Lostan Sitanggang, dan Sahat Situngkir.
Pastor Esdras Tarigan, Pr. yang bertugas sebagai pastor Paroki Perdagangan tahun 1988-1992 mengetahui perlunya keberadaan Aula serba guna di Perdagangan. Dewan Paroki merespon melalui pembelian area tanah sawah seluas ± 3,5 rantedi depan rumah Susteran untuk rencana pembangunan aula tersebut. Kepanitiaan dibentuk dengan panitia inti adalah Drs. Lindung Samosir, Berman Purba, Kapingan Situngkir masing-masing sebagai ketua, sekretaris dan bendahara.
Peletakan batu pertama dilaksanakan pada tahun 1989 dan kekurangan dana membuat pembangunan aula ini sempat terhenti. Pada tahun 1992 Pastor Carolus Tribeno Yuwono O.Carm yang menggantikan Pastor Esdras Tarigan Pr, melanjutkan pembangunan aula dengan dukungan sebagian besar dana dari sumbangan Ordo Karmel. Aula serba guna paroki Perdagangan berdiri dengan megah hingga kini. Aula tidak hanya diperuntukkan bagi penggunaan internal (sekolah, gereja) tetapi juga dapat digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai acara penduduk Perdagangan (eksternal) sebagai bagian dari kemandirian Paroki.
Dalam menjalankan tugas pelayanan Pastor Lambertus Woestenberg, OFM.Cap dibantu oleh pastor pembantu yaitu Pastor Cosmas Peter, O.Carm. Dari sejak terbentuknya, Paroki Perdagangan mendapatkan pelayanan dari berbagai Tarekat yang diawali oleh Ordo Capusin (Pastor Lambertus Woestenberg), Serikat Xaverian (Pastor Gianfranco Cruder), Imam Projo (Pastor Esdras Tarigan) dan kemudian Ordo Carmelit (Pastor Carolus Tribeno Yuwono, OCarm.) yang berlangsung hingga saat ini. Pergantian Tarekat yang bertugas memperkaya pengetahuan umat akan kehidupan spiritual dan karya-karya Gereja Katolik yang beragam. Alih tugas para-Pastor juga menjadikan umat mengenal sosok gembala gereja dengan beragam kepemimpinan dan kepribadian. Setiap Pastor menghadirkan pembaharuan ke arah perkembangan yang lebih baik, menjadikan kehidupan menggereja umat lebih dinamis dan selalu bergerak maju.
Adapun Pastor yang pernah bertugas di Paroki Perdagangan adalah sebagai berikut:

No

Pastor

Tahun bertugas

Status

1

P. Lambertus Woestenberg OFM.Cap

1970-1980

Pastor Paroki

2

P. Cosmas Peter O.Carm

1970-1980

 

3

P. Gianfranco Cruder, SX

1980-1986

Pastor Paroki

4

P. Germano Fremarin SX

1980-1986

 

5

P. Luigi Mefuerco SX

1983-1984

 

6

P. Angelo Geremia SX

1985-1987

 

7

P. Arie Vandiemen OFM.Cap

1987-1988

Pastor Paroki

8

P. Joseph Rajagukguk OFM.Cap

1987-1988

 

9

P. Ignatius Simbolon OFM.Cap

1987-1988

 

10

P. Esdras Persadaan Tarigan, Pr

1988-1992

Pastor Paroki

11

P. Carolus Tribeno Yuwono, O.Carm

1992-1996

Pastor Paroki

12

P. Servus Emanuel Nuwa, O.Carm

1992-1999

Pastor Paroki

13

P. Krisna Aji Nugroho O.Carm

1996-1998

 

14

P. Frans Borta Rumapea O.Carm

1998-2000

 

15

P. Ignatius Joko Purnomo O.Carm

1998-2001

 

16

P. Petrus Suu O.Carm

2000-2002

Pastor Paroki

17

P. Danrisman Sitanggang O.Carm

2000-2005

 

18

P. Bernard Teguh Kusdarmanto O.Carm

2002-2003

Pastor Paroki

19

P. Damian Parngadi O.Carm

2003-2008

Pastor Paroki

20

P. Lukas Jokoprasetyo O.Carm

2005-2006

 

21

P. Tinto Hasugian O.Carm

2006-2012

Pastor Paroki

22

P. Paschalis Tumarno O.Carm

2008-2009

 

23

P. Robi Setiawan O.Carm

2009-2010

 

24

P. Samuel Situmorang O.Carm

2010-2012

 

25

P. Vinsensius Mbiru O.Carm

2012-2017

Pastor Paroki

26

P. Nampak Wijaya, O.Carm

2016-2017

 

27

P. Mathias M. Simarmata, O. Carm

2017-2020

Pastor Paroki

28

P. Andreas Novem O.Carm

2017-2020

 

29

P. Bernardinus Tamrin Berutu O.Carm

2020 – sekarang

Pastor Paroki

30

P. Adytia Permana Perangin-Angin O.Carm

2022 – sekarang

 

Stasi yang menjadi wilayah paroki Perdagangan pada saat itu berjumlah 40 stasi. Dalam perjalanannya, paroki Perdagangan mengalami dinamika pertumbuhan umat. Pertambahan umat diikuti dengan pembangunan gereja di stasi-stasi dan juga pemekaran stasi. 4 stasi baru terbentuk selama periode 50 tahun yaitu Kampung Kelapa, Indrapura, Panduman dan Cahaya Pardomuan.
Penggabungan umat ke stasi terdekat juga terjadi sebagai akibat penurunan jumlah umat di stasi tertentu (stasi Dolok Parmonangan, Dolok Sinumbah, dan Kampung Onom). Hal ini berakibat pada penutupan gereja di stasi tersebut. Selain itu, pengalihan status stasi terjadi ketika berpindah wilayah ke Paroki lain seturut ketetapan yang dikeluarkan oleh Keuskupan (Paroki Tebing Tinggi, Tanah Jawa dan Cinta Damai). Saat ini jumlah wilayah Reksa Pastoral Paroki Kristus Raja meliputi 23 Stasi dan 7 Wilayah.

No

Stasi

Pelindung Santo/Santa

1970

Berdiri dan status

2022

1

Bandar Buntu/ Bandar Rakyat

St. Mateus

V

1968 ibadat di Simpang Pajak Nagori, 1972 ibadat di Stasi Bandar Rakyat

V

2

Bosar Majawa

St. Alfonsus

V

1954

V

3

Bukit Lima

St. Bartolomeus

V

1954

V

4

Cinta Damai

St. Petrus

V

1955, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

5

Cinta Maju

St. Thomas

V

1967, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

6

Dolok Parmonangan

 

V

1985 gabung ke Pematang Bandar

 

7

Dolok Sinumbah

St. Pius

V

1978, 2010 gabung ke Marihat Bandar

 

8

Emplasmen Mayang

St. Mikael

V

1978

V

9

Gunung Rante

St. Lukas

V

1959, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

10

Habatu

St. Benedictus

V

1971

V

11

Kampung Lalang

St. Fransiskus

V

1983

V

12

Kampung Onom

 

V

1972, 2020 tutup

 

13

Kampung Teladan

St. Bernardus

V

1980

V

14

Kerasaan Pekan

St. Carolus

V

1951

V

15

Lima Puluh

St. Magdalena

V

1970, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

16

Mariah Bandar

St. Hieronimus

V

1958

V

17

Marihat Bandar/

Simpang Dosin

St. Antonius

V

1968

V

18

Marihat Mayang

St. Agustinus

V

 

V

19

Pandomayu

St. Cornelius

V

1966, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

20

Panurunan

St. Yohanes

V

1965, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

21

Pardomuan Nauli

St. Petrus Andreas

V

1953

V

22

Pematang Bandar

St. Lusia

V

1957

V

23

Pematang Kerasaan

St. Gregorius

V

1952

V

24

Pematang Tengah

St. Agustinus

V

1962, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

25

Perdagangan Induk

Kristus Raja

V

1970, 2022 ditiadakan

 

26

Raja Maligas I

St. Germanus

V

1952

V

27

Raja Maligas III

St. Dominikus

V

1970

V

28

Sahkuda

St. Maria

V

1979

V

29

Sampe Mauli

St. Laurensius

V

1970

V

30

Silakkidir

St. Paulus

V

1962

V

31

Simangonai

St. Aloysius

V

1968

V

32

Simpang Dolok

St. Anna

V

1957, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

33

Sugaran

St. Phillipus

V

1964

V

34

Suka Mulia

St. Atanasius

V

1967, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

35

Suka Raja

St. Katharina

V

1952, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

36

Suka Ramai

St. Canisius

V

1969, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

37

Sungai Langge

St. Titus

V

1957

V

38

Sungai Tenang

 

V

1985 pindah ke Paroki Tebing Tinggi

 

39

Tanjung Muda

St. Canisius

V

1950, 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

40

Tanjungan

 

V

1994 pindah ke Paroki Tanah Jawa

 

41

Kampung Kelapa

St. Yosep

 

1985 (pemekaran stasi Cinta Damai), 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

42

Indrapura

St. Albertus

 

1997 (pemekaran stasi Suka Raja), 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 

43

Panduman

St. Maria Goretti

 

2004 pemekaran stasi Pematang Kerasaan

V

44

Cahaya Pardomuan

St. Fidelis

 

1963 (pemekaran stasi Simpang Dolok), 2020 pindah ke Paroki Cinta Damai

 
 

Total Stasi

 

40

 

23

Setelah 37 tahun penggembalaan umat Katolik di Perdagangan, tahun 2007 Pastor Tinto Tiopan Hasugian O.Carm, memimpin umat Paroki Kristus Raja Perdagangan melaksanakan pembangunan gereja yang baru. Lindung Samosir, P. Sihombing, Malem Jenda Tarigan masing-masing ditetapkan sebagai Ketua Panitia, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II. Bahu membahu umat mengosongkan gereja lama, meruntuhkan dan membangun gereja baru. “CINTA UNTUK RUMAHMU MENGHANGUSKAN AKU” (Yohanes 2:17) menjadi semangat bagi umat Paroki Kristus Raja Perdagangan untuk segera menyelesaikan pembangunan gereja yang lebih besar dan megah. Peresmian gereja baru dilakukan pada tanggal 21 Desember 2008 oleh Uskup Agung Medan - Mgr Alfred Gonti Pius Datubara dan Bupati Simalungun – Drs. T. Zulkarnain Damanik, MM.
Peresmian gereja baru dilakukan pada tanggal 21 Desember 2008 oleh Uskup Agung Medan - Mgr Alfred Gonti Pius Datubara dan Bupati Simalungun – Drs. T. Zulkarnain Damanik, MM. Pada acara Peresmian Gereja ini Bupati Simalungun menyumbangkan dana sebesar Rp. 50.000.000, - (lima puluh juta rupiah) untuk Gereja Paroki Kristus Raja Perdagangan.
Demi meningkatkan pelayanan intensif bagi umat dan pengembangan Gereja di Keuskupan Agung Medan maka Uskup Agung Medan – Mgr. Dr. Anicetus Bonsu Sinaga mendirikan Kuasi Paroki Santo Petrus Rasul, Cinta Damai sebagai pemekaran dari Paroki Santo Yoseph, Tebing Tinggi dan Paroki Kristus Raja, Perdagangan sejak 21 Agustus 2018 yang tertuang dalam Surat Keputusan Uskup Agung Medan no: 396/PAR/CD/KA/VIII/’18.
Pastor Paroki Kristus Raja Perdagangan Mathias Mangapul Simarmata, O.Carm. memimpin persiapan Kuasi Paroki Santo Petrus Rasul, Cinta Damai, dibantu oleh Pastor Andreas Novem, O.Carm. Di akhir tahun 2020 dilakukan serah terima oleh Paroki Perdagangan dari Pastor Mathias Mangapul Simarmata, O.Carm (berkarya ke Paroki Santo Petrus Rasul, Cinta Damai) ke Pastor Bernardinus Tamrin Berutu, O.Carm selaku Pastor Paroki Kristus Raja Perdagangan yang baru. Bersamaan dengan serah terima tersebut pelayanan Pastoral Paroki Kristus Raja Perdagangan sudah tidak meliputi Kuasi Cinta Damai.
Devosi Bunda Maria Paroki Kristus Raja Perdagangan dimulai pada bulan Mei tahun 2018. Pastor Mathias Mangapul Simarmata, O.Carm menggalakkan umat se-Paroki untuk bersama-sama meningkatkan penghormatan dan doa kepada Bunda Maria. Area kosong di belakang Gereja Pastoran dipersiapkan untuk memulai Devosi Maria. Bersama-sama Pengurus Gereja dan Orang Muda Katolik, Pastor Mathias Mangapul Simarmata, O.Carm menyulap area kosong menjadi cikal bakal lokasi Devosi Maria umat paroki Kristus Raja Perdagangan.
Menilik semangat umat Paroki Kristus Raja dalam melaksanakan Devosi Maria, Pastor Mathias Mangapul Simarmata, O.Carm lebih bersemangat untuk mewujudkan lokasi Devosi Maria di Paroki Kristus Raja. Setelah melalui berbagai persiapan perihal desain dan dana, pada tahun 2018, Albert Marbun ditetapkan sebagai penanggung jawab pembangunan lokasi Devosi Bunda Maria. Tanggal 1 Oktober 2018, Pondok Maria - demikian nama yang diberikan – resmi digunakan melalui pembukaan bulan Rosario.
Pastor Bernardinus Tamrin Berutu, O.Carm selaku Pastor Paroki Kristus Raja Perdagangan melayani umat Paroki Kristus Raja Perdagangan didampingi Pastor Damian Parngadi O.Carm yang melalui masa pension dengan tetap melakukan pelayanan untuk umat di Perdagangan. Diusianya yang lebih dari 70 tahun, Pastor Damian tetap setia melayani Kristus dengan segala daya upaya yang ada dan keterbatasannya. Contoh nyata bahwa pelayanan kepada Kristus tidak memandang usia.
Di masa Pandemi ini, umat memberikan perhatian terhadap kondisi kesehatan Pastor Damian. Bersama-sama umat menjaga Pastor agar terhindar dari Covid-19 yang sudah menyebar di seputaran Perdagangan. Usaha keluarga Pastoran dan umat membuahkan hasil yang nyata. Pastor Damian masih dalam kondisi sehat dan terus membina iman umat melalui pelayanan Misa dan pendalaman alkitab dalam berbagai kegiatan doa hingga berpulangnya pada tahun 2022.
Kehadiran Pastor Bernardinus Tamrin Berutu, O.Carm membawa pembaharuan bagi Paroki Kristus Raja Perdagangan. Paroki sudah jauh lebih ASRI dengan perhatian terhadap pertumbuhan tanaman. Setelah 3 tahun melaksanakan Devosi Maria dan di tengah-tengah kondisi pandemi, pada tahun 2021 Pastor Bernardinus Tamrin Berutu merenovasi Pondok Maria dengan menambahkan perlindungan terhadap bangunan Pondok Maria seperti tampak sekarang ini. Kembali Albert Marbun bertanggung jawab terhadap pelaksanaan renovasi bersama Harry Ericson Iswandar selaku pembuat desain renovasi Pondok Maria.
Pembangunan Paroki Kristus Raja terus berlanjut. Pembangunan Asrama Putra dipercayakan kepada Albert Marbun sebagai pelaksana pembangunan dan Harry Ericson Iswandar selaku pembuat desain Asrama Putra. Asrama Putra dibangun di belakang area Aula Paroki. Asrama Putra dan Gereja stasi Kampung Teladan dibangun dan selesai pada tahun 2021. Pada tahun tahun 2022, pembangunan gereja stasi Kampung Lalang dan Simangonai telah dimulai sedangkan pembangunan Pastoran dan Gereja stasi Sahkuda masih dalam perencanaan.
Wilayah Pelayanan
2. Wilayah Pelayanan
Paroki Kristus Raja Perdagangan terletak di Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun. Lokasi ini dipandang sebagai ‘Lumbung Umat’ yang terbesar dengan peluang untuk pengembangan bidang pendidikan serta pertumbuhan umat sehubungan dengan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus - Sei Mangkei. Letak paroki di jalan protokol Jenderal Sudirman merupakan posisi yang strategis dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Jarak paroki ke semua stasi dapat ditempuh dalam 1 hari perjalanan pulang pergi.
Wilayah Reksa Pastoral Paroki Perdagangan meliputi 23 Stasi dan 7 Wilayah yang terbentang di 6 kecamatan di kabupaten Simalungun yaitu kecamatan Bandar Masilam, kecamatan Bandar, kecamatan Pematang Bandar, kecamatan Hutabayu Raja, kecamatan Gunung Malela dan kecamatan Bosar Maligas. Seluruh Stasi dan Wilayah tersebut dikelompokan menjadi 4 Rayon dan 2 Wilayah, sebagai berikut:
a. Wilayah I (Satu)

No

Nama Lingkngan

Nama Pelindung

Desa/Kelurahan

Kecamatan

1

Lingkungan Pasar 1

St.Theresia Lisieux

Perdagangan 3

Bandar

2

Lingkungan Pajak Negeri

St.Pransiskus

Pajak Negeri

Bandar

3

Lingkungan Kota

St.Maria

Perdagangan1

Bandar

4

Lingkungan Perluasan

St.Paulus

Perdagangan 1

Bandar

b. Wilayah II

 

No

Nama Lingkungan

Nama Pelindung

Desa/Kelurahan

Kecamatan

1

Lingkungan Manahul

St.Yohannes Pembaptis

Perdagangan 3

Bandar

2

Lingkungan Pasar 1

St.Petrus

Perdagangan 3

Bandar

3

Lingkungan Kuala Tanjung

St.Lusia

Perdagangan 3

Bandar

 

c. Wilayah Sermon Bandar

 

No

Nama Stasi

Nama Pelindung

Desa/Kelurahan

Kecamatan

1

Stasi Sungai Langgei

St.Titus

Bandar Gunung

Bandar Masilam

2

Stasi Simpang Dosin

St.Antonius

Marihat Bandar

Bandar

3

Stasi Bandar Rakyat

St.Mateus

Bandar Rakyat

Bandar

4

Stasi Sugaran

St.Philipus

Sugaran

Bandar

 

d. Wilayah Sermon Kerasaan Pekan

 

 

 

No

Nama Stasi

Nama Pelindung

Desa/Kelurahan

Kecamatan

1

Stasi Sahkuda

St.Maria Diangkat ke Surga

Sahkuda Bayu

Gunung Malela

2

Stasi Kerasaan Pekan

St.Carolus

Kerasaan  I

Pematang Bandar

3

Stasi Pematang Kerasaan

St.Gregorius

Pematang Kerasaan

Bandar

4

Stasi Panduman

St.Maria Goretti

Pematang Kerasaan

Bandar

5

Stasi Mariah Bandar

St.Hieronimus

Mariah Bandar

Pematang Bandar

6

Stasi Pardomuan Nauli

St.Petrus

Pardomuan Nauli

Pematang Bandar

7

Stasi Pematang Bandar

St.Lusia

Pematang Bandar

Pematang Bandar

8

Stasi Habatu

St.Benedictus

Habatu

Bandar

e. Wilayah Sermon Silakkidir

 

No

Nama Stasi

Nama Pelindung

Desa/Kelurahan

Kecamatan

1

Stasi Bosar Majawa

St.Alfonsus

Bosar Bayu

Hutabayu Raja

2

Stasi Marihat Mayang

St.Agustinus

Huta Sada

Hutabayu Raja

3

Stasi Mayang Emplasmen

St.Mikael

Nagori Mayang

Bosar Maligas

4

Stasi Silakkidir

St.Paulus

Silakkidir

Hutabayu Raja

5

Stasi Raja Malias  1

St.Germanus

Raja Maligas I

Hutabayu Raja

6

Stasi Sampemauli

St.Laurensius

Talam Bayu

Hutabayu Raja

7

Stasi Raja Maligas 3

St.Dominikis

Bahal Batu

Hutabayu Raja

 

f. Wilayah Sermon Bukit Lima
1. Stasi Bukit Lima (St. Bartolomeus) : Desa/Kel. Marihat Tanjung, Kec. Bosar Maligas
2. Stasi Kampung Lalang (St. Stefanus) : Desa/Kel. Marihat Mayang, Kec. Hutabayu Raja
3. Stasi Simangonai (St. Aloysius) : Jawa Baru, Kec. Hutabayu Raja
4. Stasi Kampung Teladan (St. Clara) : Kampung Teladan, Kec. Bosar Maligas
Infrastruktur transportasi darat di 6 wilayah kecamatan ini sudah termasuk lumayan baik meskipun jalan ke beberapa stasi masih kurang bagus karena mereka terletak di pelosok dan di kelilingi hamparan kebun sawit. Pengerasan jalan tanah masih dilakukan menggunakan batu pasir yang pada kondisi hujan akan menjadi licin dan sering berlubang besar akibat tanah yang tidak padat. Namun demikian secara umum semua stasi sudah bisa dilalui dengan kendaraan sepeda motor dan mobil.
Visi Misi dan Kekhasan Paroki
3. Kekhasan Paroki
Mayoritas umat Paroki Kristus Raja Perdagangan adalah suku Batak selain itu adalah Simalungun, Karo, Jawa, Nias dan Cina. Pelayanan liturgi di Paroki Kristus Raja Perdagangan menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak. Keberagaman umat dari berbagai segi ini telah menjadi salah satu dasar pemilihan nama Pelindung Gereja yaitu Kristus Raja. Sang Pencipta alam raya dengan segala keberagamannya.
Umat paroki Kristus Raja Perdagangan umumnya adalah pendatang. Mereka yang pindah pada awal tahun lima puluhan biasanya mendapat tanah yang subur dan strategis yang digunakan untuk lahan pertanian. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan profesi lainnya adalah pedagang, pegawai negeri sipil dan karyawan. Untuk pengembangan perekonomian dan kesejahteraan umat, paroki Kristus Raja Perdagangan memiliki suatu wadah yang disebut Pengembangan Kesejahteraan Umat Paroki Perdagangan (PASARDA). Pasarda ini merupakan wadah semacam ‘arisan’ bagi umat Katolik Paroki Kristus Raja Perdagangan yang bernaung di bawah Gereja Katolik dengan tetap memakai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Credit Union (CU).
Pada tahap awal, CU ini beranggotakan para Vorhanger dan Pengurus Gereja Paroki Perdagangan yang berjumlah 28 orang dan sekarang anggotanya telah berjumlah lebih dari 5800 orang. Kegiatan simpan pinjam yang dikelolanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para anggotanya dengan ikatan pemersatu adalah Paroki Perdagangan. Kiprah PASARDA telah menunjukkan dampak positif bagi kehidupan umat Paroki Perdagangan terkhusus para anggotanya. Selain itu, Pasarda juga terlibat aktif dalam pembangunan infrastruktur, kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan yang diselenggarakan oleh Paroki. Pada tahun 2022, kepengurusan di bawah pimpinan L. Situmorang, telah berhasil membangun gedung milik PASARDA.
Lokasi Paroki :

 

RELATED ARTICLES

JADWAL USKUP & VIKJEN

KALENDER LITURGI

FOKUS PASTORAL KAM 2024

spot_img