Pelindung |
: |
Santo Konrad |
Buku Paroki |
: |
Sejak tahun 1966. Sebelumnya bergabung dengan Paroki Katedral Medan |
Alamat |
: |
Jl. Rawe IV, Pasar 6, Tangkahan, Medan - 20251 |
Telp. |
: |
0823-7070-2388 |
|
: |
parokisantokonrad@gmail.com |
Jumlah Umat |
: |
1.688 / 6.826 jiwa
|
Jumlah Stasi |
: |
9 |
01. Batang Sere04. Paya Rumput07. Sei Mati |
02. Belawan05. Pulau Sicanang08. Sinar Gunung |
03. Paluh Gelombang06. Rengas Pulau09. Terjun |
RP. Philipus Alex Sutanto, SVD |
23.08.'72 |
Parochus |
RP. Martinus Nule, SVD
RP. Frederikus Parera, SVD |
14.10.'68
29.11.'74 |
Vikaris Parokial
|
Sejarah Paroki St. Konrad Medan Martubung
Sejarah Gereja Paroki (klik untuk membaca)
Gereja Katolik Masuk Pertama di Belawan dan sekitarnya:
Pelayanan diserahkan kepada Imam-imam Kapusin:
Stasi-stasi Medan Luar Kota Menjadi Paroki Administrasi
Untuk menindaklanjuti hasil rapat tersebut, maka pada tahun 1992, diadakan lagi rapat konsolidasi untuk memperjelas berdirinya Paroki Medan Luar Kota dengan hasil kesepakatan sebagai berikut:
Gereja Katolik Masuk Pertama di Belawan dan sekitarnya:
Sejak tahun 1952 Stasi-stasi Medan Luar Kota masih bergabung dan menjadi bagian dari Paroki Katedral Medan. Sesudah P. Pius Datubara, OFMCap secara resmi menjadi Uskup Keuskupan Agung Medan, maka sejak, 15 Agustus 1976, Bapa Uskup menentukan kebijakan baru di Keuskupan Agung Medan setelah menerima usul-saran dari Dewan Imam Keuskupan Agung Medan dan Komisi-komisi Keuskupan Agung Medan menetapkan bahwa pelayanan Sakramen-sakramen bagi umat Katolik di Stasi-stasi Luar Kota Medan, yang terdiri dari: Pardumuan Nauli, Janji Matogu, Pasir Putih, Sinar Gunung, Tanjung Rejo, Paluh Gelombang, Martubung, Terjun, Sei Mati, Pulau Sicanang dan Belawan diserahkan kepada Misionaris Ordo PME dari Kanada yang pada waktu itu membentuk komunitas di Stasi Sei Siskambing Medan. Dua misionars PME itu adalah: P. Raymond, PME dan P. Betrand Roy, PME. Dua misionaris ini melayani ABK yang beragama Katolik di Pelabuhan Belawan. Dua misionaris ini sering dijuluki pastor pelabuhan. Dua misionaris ini juga pernah tinggal di Jl. Hiu Belawan-Pajak Baru. Walaupun dua misionaris ini tinggal dan melayani umat di Belawan, namun Stanbook dan Pencatatan Registrasi Pelayanan Sakramen masih dicatat di Paroki Katedral Medan.
Pelayanan diserahkan kepada Imam-imam Kapusin:
Sejak tahun 1984 Pelayanan Stasi-stasi Luar Kota Medan diserahkan kepada P. Timotius Sinaga, OFMCap yang pada saat itu masih berkomunitas di Jl. Hayam Wuruk Medan. Sejak tahun 1987 tugas pelayanan Stasi-stasi Luar Kota Medan diserahkan kepada P. Th. Liebreks, OFMCap di Gereja St. Stefanus Belawan. P. Th. Liebreks tinggal di Pastoran Katedral Medan.
Pada saat itu gereja berkembang di berbagai bidang, seperti: pertambahan umat yang signifikan, pembangunan stasi baru baik umat maupun fisik gereja dan renovasi gereja-gereja lama. Melihat perkembangan ini, beliau dengan penuh pertimbangan membeli lahan yang dianggap strategis dan sentralisasi untuk sebuah paroki. Maka dibelilah sebidang tanah di Martubung yang telah direncanakan untuk pembangunan Kantor dan Gedung Serba Guna sebagai tempat kursus-kursus dan pembinaan. Selalin pembangunan iman umat dan fisik gereja, pastor Liebreks juga berusaha untuk memberdayakan ekonomi umat maupun mengembangkan sosial ekonomi umat dengan membentuk LPSDM (Lembaga Pengembangan Sumber Daya Masyarakat), yang selalunya LPSDM bertugas untuk membentuk usaha-usaha kecil bersama kelompok-kelompok umat seperti: Ternak Babi, Ternak Kambing, Pabrik Tahu, Pengadaan Air Bersih (Sumur Bor), Budidaya lelejumbo, Pertukangan Katolik, Clining Service, Pembentukan Credit Union Karitas di Percut dan Credit Union Harapan Kita di Belawan.
Stasi-stasi Medan Luar Kota Menjadi Paroki Administrasi
Dalam menindaklanjuti pertumbuhan umat yang begitu pesat, P. Liebreks mengundang semua Ketua Dewan Stasi yang pada saat itu dikenal dengan istilah ”Vorhanger” untuk mengadakan rapat persiapan menuju Paroki Medan Luar Kota. Beberapa keputusan yang dihasilkan adalah
1. Stasi-stasi Medan Luar Kota menjadi Paroki Administratif dengan memulai mencatatkan registrasi pelayanan Sakramen-sakramen dan penyusunan Stanbook Paroki Medan Luar Kota, yang langsung dikerjakan oleh Bapak S. Tamba (Stasi Sei Mati) yang saat itu juga bertugas sebagai Sekretaris Pastor di Paroki Katedral.
2. Di Martubung dalam waktu dekat akan dibangun Gedung Serba Guna atau Aula untuk dijadikan Kantor, Ruang Rapat dan Pembinaan Umat (Kursus)
3. Mengundang pembina dari Komisi Liturgi dan Katekese untuk mengadakan Kursus Pemuka Jemaat seperti Kursus Katekese, Kitab Suci, Liturgi dan Kursus Pembina Asmika.
4. Mengirim Pemuka Jemaat untuk mengikuti kursus di PPU Siantar.
Untuk menindaklanjuti hasil rapat tersebut, maka pada tahun 1992, diadakan lagi rapat konsolidasi untuk memperjelas berdirinya Paroki Medan Luar Kota dengan hasil kesepakatan sebagai berikut:
a. Membentuk Dewan Paroki untuk membantu Pastor sebagai perpanjangan tangan pastor dalam menjalin komunikasi dan koordinasi pengurus stasi, dan pada saat itu yang menjadi ketua terpilih adalah Bapak Mayor Sihombing dari Stasi Bandar Klippa dan wakil ketua terpilih adalah Bapak J. Bagia Sungkawa dari Stasi Belawan.
b. Memohon kepada Bapa Uskup Keuskupan Agung Medan untuk berkenan melantik Dewan Paroki Medan Luar Kota pertama.
Hasil rapat konsolidasi ini ditanggapi oleh Uskup Agung Medan. Maka pada tanggal, 03Oktober 1993 Uskup Agung Medan Mgr. A.G. Pius Datubara, OFM Cap mengumumkan secara resmi bahwa Status Paroki Administratif Stasi-stasi luar kota Medan berubah menjadi Paroki penuh dengan nama pelindung Santo Konrad. Pada saat itu juga diberkati Aula Paroki.
Pelayanan Diserahkan kepada Imam-imam Serikat Sabda Allah
Pada tahun 1996, Paroki Santo Konrad Martubung diserahterimakan oleh Uskup Agung Medan dari P. Liebreks kepada Serikat Sabda Allah (SVD) dengan pastor kepalanya adalah P. Paulus Payong, SVD dan Ketua Dewan Parokinya adalah Bapak Salomo Tamba dari Stasi Sei Mati dan wakilnya Bapak B. Simbolon dari Stasi Bandar Klippa. Ketika SVD menerima Paroki ini belum ada Pastoran. Pastor Paulus Payong dan teman-temannya berkomuntas pertama (sementara) di Pastoran Hayam Wuruk. Dari Pastoran Hayam Wuruk mereka (P.Paulus Payong, P. Yosef Buku Bala, dan P. Paul Rahmat) ke Perumahan Griya Martubung I dan menyewah dua buah rumah di Blok V. Satu hal yang sangat menarik dari komunitas perdana ini adalah mereka sangat terlibat dalam doa lingkungan bahkan terdaftar sebagai anggota Serikat Tolong Menolong (STM).
Tahun 1998 Para Pastor ini beralih ke Aula Paroki dan pada saat itu juga Soverdi Martubung mulai dibangun dan deberkati tahun 2000. Fokus perhatian pada tahun-tahun itu adalah merumuskan Visi dan misi Paroki. Visi Paroki adalah “MENJADI DAYA DAN KEKUATAN YANG MENGGERAKKAN, MEMPERSATUKAN DAN MELESTARIKAN IKATAN BATIN SELURUH UMAT DALAM SUATU PERJUANGAN UNTUK MEWUJUDKAN GEREJA YANG MANDIRI, SOLIDER DAN MISIONER”. Visi Paroki ini teraktualisir dalam program-program Dewan Paroki Santo Konrad Martubung saat itu.
Tahun 1999-2003 Pastor Kepala Paroki St. Konrad dijabat oleh P. Remigius Sene, SVD, Pastor Rekannya adalah P. Yosef Buku Bala, dan Pastor Paul Rahmat dan yang terpilih menjadi Dewan Paroki adalah Ketua, Bapak A. Hutajulu dari Stasi Belawan dan wakilnya adalah R. Sinaga dari Stasi Janji Matogu. Reksa pastoral pendampingan iman umat, gerakan untuk menghidupkan OMK, Sekolah Minggu, dan gerakan pengembangan ekonomi umat berkemabng pesat. Banyak umat yang dilatih untuk mengembangkan Eknominya melalui CU dan BPR. Suasana ini bisa terjadi demikian karena pada saat ini para imam sudah memiliki sebuah tempat yang aman untuk tinggal dan melaksanakan tugas pelayanannya bagi umat, yakni Soverdi St. Arnoldus Jannsen Martubung.
Tahun 2004 - Oktober 2007 adalah Ketua Umum, P. Yoseph Due, SVD, Wakil Ketua Umum, P. Paulus Payong, SVD dibantu oleh Dewan Paroki yang terpilih dengan formasi baru yakni, Ketua I: Bapak A. Hutajulu dari Stasi Belawan, Ketua II, Bapak R. Sinaga dari Stasi Janji Matogu dan Ketua III, Bapak M.D. Sinaga dari Stasi Belawan. Pada bulan Oktober 2006 – Agustus 2007, Pastor Kepala dijabat sementara oleh P. Paulus Payong, SVD. Pada Rapat Paripurna Paroki, 19 Maret 2007 disusun sebuah Pedoman pelayanan pastoral berdasarkan Pedoman Pelayanan Pastoral Keuskupan Agung Medan 2004 (P3KAM tahun 2004) dan mencoba membahas istilah “Dewan Pastoral Paroki (DPP)” yang sedikit mengalami perubahan nama, fungsi dan aturan khusus dalam menyelenggarakan pemilihan pengurus Dewan Pastoral Paroki. Dewan Pastoral Paroki masa bakti 2007-2011 adalah Ketua: P. Sebastianus Ndona, SVD, Wakil Ketua: P. Martinus Nule, SVD; Asisten Ketua: J.Y. Naibaho; Sekretaris: H. Sagala dan Bendahara: A. Hutajulu dan berhubung pada September 2008, P. Sebatianus terpilih menjadi Rektor Distrik Sumut, maka Ketua DPP digantikan oleh P. Martinus Nule, SVD. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam periode ini adalah Kursus Persiapan Perkawinan, Pembinaan Guru Asmika, Pelantikan DPS/DPL, Rekoleksi PIK; Perayaan Minggu Keluarga KAM, Periodisasi OMK Separoki, Pesta Kristus Raja Separoki dan Periodisasi Pengurus PIK dan PBK, Pembentukan Penitia Pembangunan Gereja Paroki.
Dalam catatan sejarah berdirinya stasi-stasi salah satu stasi yang mengalami hambatan dalam pembangunan adalah Stasi Rengas Pulau (kurang lebih 21 tahun) dihambat untuk membangunan Gereja Stasinya karena tidak ada IMB. Ketika Rahutman (Wali Kota Medan saat itu) yang mendapat dukungan dari umat katolik mengungkapkan dukungannya untuk mengeluarkan IMB bagi pembangunan Gereja Rengas Pulau. Seletelah IMB di keluarkan, maka sejak 11 April 2010 diadakan kontrak kerja dengan kontraktor. Dalam situasi ini umat dengan gencar mencari dana dan mendapat dukungan dana dari donatur melalui media Facebook yang disponsori oleh Saudara Gregorius dari Jakarta. Semua usaha ini berhasil dan berjalan lancar, sehingga, 04 September 2011 Gereja St. Yohanes Pembaptis Rengas Pulau diberkati oleh Uskup Agung Medan. Persaingan stasi untuk membangun gereja dan gedung Aula semakin gencar, hal ini dibuktikan dengan peletakan batu pertama Aula Bandar Klippa (04 September dan Peletakan batu pertama Gedung Sekolah Minggu Gabion (18 September). Di samping pembangunan ini, Anak, Remaja dan OMK memacuh diri untuk senantiasa bertemu sebagai satu keluarga dalam rekoleksi dan perayaan bersama separoki, (24-25 September). Pada bulan Oktober 2011 hadir seorang tenaga tambahan untuk paroki Martubung, yakni P. Philipus Alex Sutanto, SVD.
Dalam rapat paripurna 10 Desember 2011, ditegaskan untuk tetap komitmen dengan Visi dan Misi Paroki, menjalankan AD/ART paroki dengan tetap memperhatikan patokan-patokan dasar dalam AD DPP yang dikeluarkan oleh KAM. Tanggal, 21 Januari 2012, Dewan Pastoral Paroki mengadakan untuk menentukan Pemilihan Dewan Pastoral periode 2012-2017; Program Kerja 2012 dan Ketentuan-ketentuan praktis untuk dilaksaan sepanjang 2012. Salah satu ketentuan praktis yang diusulkan adalah sosialisasi Bahan Liturgi Praktis. Maka tanggal, 11 Februari 2012 bertempat di Aula Paroki diadakan sosialisasi dan pembentukan tim serta jadwal sosialisasi ke stasi-stasi. Pelaksanaa terjadi sepanjang bulan Maret 2012 oleh tim yang terdiri dari Imam, Frater TOP, dan DPP serta Panitia Pembangunan. Fokus yang kedua adalah Peletakan Batu Pertama Gereja Paroki St. Konrad Martubung sekaligus Pelantikan DPP Separoki periode 2012-2017 oleh Uskup Agung Medan tanggal 10 Juni 2012.
Dekadi baru Dewan Pastoral Paroki 2012-2017, Ketua: P. Martinus Nule, SVD, Wakil Ketua, P. Philipus Alex Susanto SVD. Dalam masa ini tidak lagi menggunakan Asisten tetapi Pelaksana. Maka yang menjadi Pelaksana DPP adalah Johanes J. Naibaho, Sekretaris: Kolombus Siringoringo, Bendahara: Pendi Karo-karo dan Seksi-seksi: Liturgi: Yustinus Sukisno, Katekese:Simres Silaban, Seksi Kitab Suci: LB. Manalu dan Aster br. Marbun, Seksi PSE, Apen Silaban dan Sr. Paulina Bule, Alma, Seksi Keluarga: S. Tamba dan Maju Simamora, Seksi Kepemudaan Budichris Hutajulu, Seksi HAK: M. Hotman Samosir, Seksi Anak dan Remaja Sondang br. Sihotang dan Verawaty br. Simanungkalit. Salah satu program perioritas membahas revisi Visi dan Misi.
Fokus pastoral yang lain adalah pembekalan pengurus gereja baik dalam aspek Liturgi, Katekese maupun KitabSuci. Bulan Agustus 2013 adalah bulan berahmat karena paroki dikunjungi oleh Vikjen Keuskupan Agung Medan, P. Elias Sembiring, OFMCap untuk bicara dari hati kehati, mengalami bersama suasana pelayanan di paroki ini dan mendengar serta memberikan kekuatan kepada DPP dan DPS Separoki dalam melaksanakan reksa pastoral pelayanan di Paroki dan Stasi. Kunjungan Vikjen ditutup dengan perayaan Penerimaan Krisma 254 orang di Stasi Santo Antonius Paya Rumput (14 -18 Agustus).
Lanjutan..
Pada tanggal, 13 Desember 2013 di Aula Paroki dan disaksikan oleh Vikep St. Petrus Rasul Medan Katedral, RD. Eko. Enam Stasi yang diserahkan dari DPP Martubung ke Pastor Paroki Batang Kuis, P. Prasetyo CDD adalah Bandar Klipa, Janji Matogu, Pasir Putih, Paluh Merbau, Pasir Putih dan Tanjung Rejo sedangkan Satu Stasi yang diserahkan kepada Stasi Mandala, yakni kepada P. Domi Kabosu, CMF bersama DPP adalah Stasi Bandar Setia. Sebagai sumbangan untuk pembangunan Paroki yang baru, pada saat itu juga diserahkan dana awal untuk 6 stasi itu adalah Rp. 30.000.000. Dengan penyerahan ini, maka Paroki Martubung tinggal 10 Stasi.
Program kerja tahun 2014 adalah Misa Lingkugan dan Katekese, Kurusus Kotbah, Rekoleksi Keluarga DPP, Pengobatan Gratis, Seminar Narkoba, Kam Youth Day: Penutupan Tahun Martyria. Tahun 2015 adalah rencana pembangunan Gereja Paroki St Konrad. Rencana ini terwujud pada Pesta Pelindung Paroki yang dihadiri oleh Walikota Medan (Eldin) pada tangal 29 April 2015. Dalam sambutan Wali Kota Medan diungkapkan secara tegas bahwa pembangunan boleh dilaksanakan dan dalam waktu dekat akan dikeluarkan IMB. Maka seusai perayaan itu dimulailah pembangunan Gereja tahap pertama sampai Desember 2015: Kerangka dasar dan atap. Dalam bulan Desember 2016 diadakan pemilihan DPP baru dan mulai disosialisasikan Top Pastoral Priority 2017, Keluarga Berdoa.
Tanggal, 20-21 Januari 2017, Rapat Paripurna DPP Lama dan DPP Terpilih (Baru) tentang Fokus Pastoral tahun 2017 di Sikeben. Dalam rapat paripurna itu salah satu program unggulan dari Paroki ini adalah mencari domba yang hilang dengan sasaran adalah para bapak keluarga. Tanggal, 29 Januari 2017, Pelantikan DPP masa bakti 2017-2022 oleh Vikaris Episkopal Medan Katedral, RD. Eko. Formasinya adalah Ketua: P. Martinus Nule, SVD, Wakil Ketua, P. Philipus Alex Susanto SVD; Pelaksana I: Verikel Silalahi; Pelaksana II, Maju Simamora; Pelaksana III, Kenal Elias Ginting; Sekretaris I: Kolombus Siringoringo, Sekretaris II, Robinson Nainggolan; Bendahara I: Pendi Karo-karo dan Bendahara II, Hermin Br. Malau dan Seksi-seksi: Liturgi: Yustinus Sukisno dan Sr. Benetta Manurung, SFD, Katekese: Sudirman Marbun, Seksi Kitab Suci: Aster br. Marbun, Henry Tarigan, Seksi PSE, Apen Silaban dan Sr. Paulina Bule, Alma, Seksi Keluarga: Ramses Malau, Seksi Kepemudaan, M. Hotman Samosir, Seksi HAK, Johanes J. Naibaho, Seksi Anak dan Remaja Sondang br. Sihotang dan Verawaty br. Simanungkalit, Seksi Komsos, Relita Buaton, dan Seksi Kategorial, Ponsius Tamba.
Setelah dilantik hal pertama yang dikerjakan adalah Rapat penyusunan program dan Finalisasi TPP Paroki Martubung 2017. Fokus pastoral yang baru ini dituntut partisipasi aktif dari seluruh umat beriman terisitimewa DPP dan DPS. Banyak hal yang dikerjakan oleh tim TPP dan Koordinator dari Program unggulan 2017, yakni Keluarga Berdoa. Seksi Kategorial menjadi program unggulan, maka pertama yang dibuat adalah pembentukan tim Kategorial yang terdiri dari PIK, PBK, Karismatik, Legio Maria. Program lain yang dikerjakan dalam tahun 2017 adalah Periodisasi DPS/DPL Separoki dan pelantikannya di Gereja baru, 17 September 2017. Tanggal, 28-29 Oktober 2017, paroki mendapat kunjungan Aksi Panggilan dari Seminari Menegah Pematangsiantar yang berjumlah 45 Orang ditambah dua imam dan satu Frater TOP. Pembukaan program tahun 2018 dengan tema “Keluarga Rukun” diawali dengan rapat pembentukan delapan tim Indikator Keberhasilan (IK). Kegiatan pembukaan TPP 2018 dilaksakan serentak dengan program kunjungan dan doa bersama keluarga yang melibatkan 50 tim. Tim ini hadir dalam keluarga-keluarga yang sudah ditentukan. Tim terdiri dari DPP, DPS, OMK, Sekami Anak dan Remaja. Dalam kunjungan dilakukan tim adalah berdoa bersama dan menyampaikan 7 pesan Keluarga Rukun. Kunjungan ini mendapat sambutan positif dari keluarga-keluarga yang dikunjungi maupun dari tim kunjungan itu sendiri. Dua bahan katekese yang dihasilkan oleh Tim TPP 2018 adalah Katekese dasar iman katolik dan katekese Tridarma Orang tua. Di samping itu terbentuk kelompok kunjungan kelurga dan satu karya pelayanan kategorial yang baru adalah Couple For Chris (CFC).
Dalam rangka merayakan perayaan 25 tahun paroki ini, maka sejak 29 Juli 2018 diadalah pembukaan Napak Tilas pertama di Stasi Sinar Gunung. Napak tilas dari stasi ke stasi dilaksanakan secara meriah dan dihadiri oleh banyak umat. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan napak tilas ini adalah Kerja bakti, Pengobatan Gratis, Pemberian Sembako kepada masyarakat sekitar dan umat katolik, Seminar tentang Narkoba, Lomba Sekami dan merangkai bunga altar. Semua kegiatan ini mendapat dukungan dari umat dan donator. Perayaan puncak 25 tahun dilaksanakan di Gereja Paroki, 07 Oktober 2018, di Pimpin oleh Uskup Emeritus Mgr. Pius Datubara, OFMCap di hadiri oleh seluruh umat.
Fokus Pastoral Paroki tahun 2019 mengikuti Fokus Pastoral Keuskupan Agung Medan, 2019, “Keluarga Memasyarakat” dengan 21 Program yang ditangani oleh 9 Tim Indikator Keberhasilan. Kegiatan ini diawali dengan kunjungan keluarga yang melibatkan berbagai pihak mulai dari Tingkat SD sampai Pengurus Gereja dan dibagi dalam 50 Tim Kunjungan keluarga. Total keluarga yang dikunjungi adalah 250 KK. Fokus perhatian yang kedua adalah Perayaan Dedikasi dan peresmian Gereja Paroki dan Pentahbisan Imam. Fokus dua kegiatan besar ini ditangani oleh sebuah panitia yang sangat ulet yang diketuai oleh Fransiskus Sitohang, Sekretaris: Robert Rumahorbo, Relita Buaton, Bendahara, Hermin Malau, Vera Simanungkalit dan anggotanya yang melibatkan seluruh umat dan tokoh-tokoh umat. Perayaan Dedikasi dan Peresmian Gereja Paroki dilaksanakan, pada Minggu, 06 Oktober 2019, dipimpin oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, didampingi oleh Uskup Emeritus, Pius Datubara, Provinsial SVD Jawa, P. Yosef Jaga Dawan, SVD, Rektor Distrik SVD Sumut, P. Fredy Dhae, SVD, Pastor Paroki, P. Martinus Nule, SVD, P. Alek Sutanto, SVD (Vikaris Parokial) dan sejumlah Pastor SVD yang berkarya di Distrik Sumut. Perayaan ini dihadiri oleh empat ribu lebih umat. Peresmian Gereja dilaksanakan setelah usai Dedikasi. Yang meresmikan Gereja adalah yang mewakili Wali Kota Medan, Bapak Albon Sidauruk. Umat sangat antusias menyambut gereja yang baru. Hal ini ditunjukkan melalui kehadirannya dalam perayaan: Triduum, Longmars yang dilaksanakan pada, Sabtu, 05 Oktober mulai dari Gereja Lama, Jl. Pancing ke Gereja Baru, Jl. Rawe. Umat yang hadir dalam kegiatan ini berkisar seribu orang lebih. Setelah diadalah perayaan dedikasi Gereja panitia melanjutkan perhatian untuk mempersiapkan pentahbisan enam daikon SVD menjadi Imam, yakni, Diakon Kembarto Marbun, SVD, Wempy Siahaan, SVD, Chandra Simamora, SVD, Sandro Simanjorang, SVD, Petrus Sipahutar, SVD dan Sopan Lumbantoruan, SVD. Sebelum perayaan pentahbisan imam, jumat, 25 Oktober diadakan Seminar tentang Dokumen Maximum Illud, dengan nara sumber, P. Dr. Ray, SVD dan Moderatornya adalah RD. Petrus Simarmata dan dihadiri oleh tokoh umat, biarawan-biarawati kira-kira 650 orang lebih. Keenam daikon ini ditahbisan oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Konelius Sipayung, OFMCap, didampingi oleh Provisial SVD Jawa, P. Yosef Jaga Dawan, SVD dan Rektor Seminari Tinggi SVD Malang, P. Rai SVD dan 79 Imam baik yang bekerja di KAM maupun di luar KAM. Perayaan ini juga dihadiri oleh sejumlah besar biarawan-biarawati dan umat serta keluarga para diakon dari berbagai tempat di Indonesia. Yang sangat menarik dari kegiatan ini adalah kehadiran Para anggota SVD, SSpS dan Soverdia yang datang dan tinggal bersama umat.
Perlu disadari bahwa semangat pengorbanan dan pelayanan umat di paroki ini dilandasi oleh Spiritualitas Pelindung Paroki, Santo Konrad. Kesederhanaan hidup dan kesetiaan Santo Konrad untuk melayani sebagai portir Allah menyemangati umat paroki ini untuk semakin mengembangkan hidup dan iman mereka menjadi lebih baik dan dewasa tanpa peduli dengan latar belakang pekerjaan mereka sebagai buruh: buruh pabrik dan pelabuhan. Dalam situasi demikian SVD terpanggil untuk hadir dan menjadi bagian dari hidup mereka. SVD hadir untuk memberikan jawaban atas kebutuhan mereka: ada pembinaan pengurus, perhatian terhadap Anak dan Remaja, OMK, Keluarga, dan berbagai kursus dan katekese untuk menambah iman dan kesadaran mereka untuk terlibat dalam membangun gerejanya. Semua hal yang dilaksanakan ini diarahkan sesuai dengan situasi umat dan menjawabi Fokus Pastoral Keuskupan Agung Medan mulai tahun 2017 hingga saat ini.
Ordo dan Kongregasi yang Pernah Berkarya