loader image
Jumat, Februari 7, 2025
BerandaParokiParoki Parsoburan

Paroki Parsoburan

Pelindung
:
Santo Yoseph
Buku Paroki
:
Sejak 1952. Sebelumnya bergabung dengan Paroki Balige.
Alamat
:
Jl. Lumban Rau, Kec. Habinsaran, Kab. Toba, Parsoburan - 22383
Telp.
:
0812 6158 7311
Email
:
parokistyoseph@gmail.com
Jumlah Umat
:
1.022 KK/ 4.165 jiwa
(data Biduk per 05/02/2024)

Jumlah Stasi
:
26
01. Aek Ulok
04. Barbor
07. Lumban Pinasa
10. Lumban Ruhap
13. Nassau
16. Paridian
19. Sibuntuon
22. Simanalese
25. Taon Marisi
02. Ambata Lobuhole
05. Janji
08. Lumban Lintong
11. Matio
14. Pandumaan
17. Paronggangan
20. Sijomba
23. Sipange
26. Tornaganjang
03. Bt. Manumpak
06. Laverna
09. Lumban Rau
12. Napajoring
15. Pararungan
18. Sibaning
21. Sijungkat
24. Sitarak
 
         
RD. Henri Johnson Simbolon
07.09.'77
Parochus
RD. Fransiskus Ginting
07.07.'88
Vikaris Parokial

Sejarah Paroki St. Yoseph - Parsoburan

Sejarah Paroki (klik untuk membaca)
Pengantar
Paroki St. Yoseph Parsoburan merupakan salah satu paroki yang berada di wilayah Keuskupan Agung Medan. Paroki yang saat ini dipimpin oleh RD. Henri Simbolon, beralamat di Kel. Parsoburan Tengah, Rt IV, Kec. Habinsaran, Kab Toba. Wilayahnya tersebar di 3 kecamatan yakni, Kec Habinsaran, Kec. Nassau dan Kec. Bor-bor. Paroki ini terdiri dari 26 stasi yang terbagi dalam 6 rayon dan 10 lingkungan di paroki.
Menyemaikan Iman Kekatolikan di Parsoburan
Gereja Katolik berdiri di Parsoburan tidak lepas dari hubungan kekerabatan antara Parsoburan dengan desa Lumban Pinasa. Awalnya, Raja Gompul Siagian berniat menjadi Katolik. Kedatangan para tokoh ini bertujuan agar mereka bisa keluar dari belenggu Kepercayaan Animisme (sipele begu). Raja Gompul Siagian bersama teman-temannya berangkat ke Balige menemui misionaris Belanda. Pada waktu itu, pusat misi di Balige. Mereka sangat berharap bahwa keluarga mereka, paling tidak keluarga dan teman sejalan ke Balige segera disahkan menjadi Katolik.
Dengan segala perjuangan para umat perdana di Parsoburan, akhirnya misionaris berencana datang dan tinggal di Parsoburan. Dengan usaha keras dan kegigihan umat perdana, pada tahun 1952, Parsoburan disahkan oleh keuskupan menjadi paroki (pemekaran dari Paroki Balige). Satu tahun setelah disahkan menjadi paroki, para misionaris tinggal di Parsoburan. Pada waktu yang sama, umat berencana mendirikan gereja baru. Keinginan ini terjawab setelah kehadiran RP. Rocus Raessens, OFM Cap di Parsoburan pada tahun 1953. Sejak tahun 1959 hingga 1963, RP. Asterius van Reen, OFM Cap tinggal menetap di Parsoburan. Setelah bermisi selama empat tahun, beliau cuti ke Belanda.
Pada tahun 1965, RP. Nepomucenus Hamers, OFM Cap tiba di Parsoburan dan tinggal sendirian sebagai misionaris di Parsoburan. Setelahnya, suster Kongregasi Suster Santo Yosef (KSSY) resmi membuka rumah. Hal ini tentu membuat misi semakin mudah menyebar. Mayoritas, stasi hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Oleh karena itu, RP. Nepomucenus Hamers, OFM Cap sering menghabiskan perjalanan selama satu hari agar sampai di stasi. Telah ada puluhan pastor kapusin yang membantu pelayanan di paroki ini.
Estafet Penggembalaan Beralih ke Imam Diosesan
Pada bulan Februari 2010, Paroki Parsoburan mendapat rahmat baru. Paroki tersebut akan digembalakan oleh dua orang imam diosesan, RD. Anggiat Sihotang dan RD. Wirman Matondang. Mereka tinggal di pastoran yang sudah lama menjadi tempat tinggal para pastor.
Berselang beberapa bulan, tepatnya pada Rabu, 15 September 2010, pastoran dan kantor paroki terbakar. Dua hari kemudian, Dewan Paroki Parsoburan mengadakan rapat mendadak dan membentuk panitia pembangunan pastoran yang baru.
Jenis Kerasulan di Paroki Parsoburan
1. Karya Kerasulan KSSY di Parsoburan: Asrama Putera dan Puteri, Sekolah, dan Klinik.
2. SD St. Pius X
3. SMP Kartini dan Asrama Putera dan Puteri
4. Klinik
5. Credit Union (CU) Paroki
- Punguan Ama
- Punguan Ina
6. Orang Muda Katolik (OMK)
7. Mesdinar
8. Taman Seminari
Pastor dan suster atau biarawan-biarawati yang berasal dari paroki ini pun sudah banyak. Mereka berasal dari berbagai stasi.
Sekilas Pandang Sejarah Pendirian Stasi-Stasi Berdasarkan Rayon
Paroki St. Yoseph-Parsoburan dibagi menjadi beberapa rayon. Berikut penuturan sejarahnya.
RAYON MATIO
Stasi St. Anna Taon Marisi
Stasi St. Clara Matio
Stasi St. Gabriel Lumbanruhap
RAYON BATUMANUMPAK
Stasi St. Pius X Paronggangan
Stasi St. Theresia Pandumaan
Stasi St. Petrus Batumanumpak
Stasi St. Agustinus Nassau
RAYON LUMBAN LINTONG
Stasi St. Maria Lumban Lintong
Stasi St. Bartolomeus Sibuntuon
Stasi St. Benedictus Pararungan
Stasi St. Thomas Sijomba
Stasi St. Yoseph Tornaganjang
RAYON PARIDIAN
Stasi St. Philipus Janji
Stasi St. Fransiskus Laverna
Stasi St. Yohannes Pembaptis, Napajoring
Stasi St. Paulus Lumban Pinasa
Stasi St. Stefanus Paridian
RAYON SIJUNGKAT
Stasi St. Carolus Sijungkat
Stasi St. Martha Sibaning
Stasi St. Paulus Sipange
Stasi St. Maria Simanalese
Stasi St. Maria Sitarak
RAYON LUMBAN RAU
Stasi St. Maria Lumban Rau
Stasi St. Vincencius Ambatan Lobuhole
Stasi St. Bernardinus Realino Aek Ulok
Stasi St. Petrus Borbor
Penutup
Sesuai dengan data Biduk tahun 2022 , di Paroki St. Yoseph Parsoburan, terdapat 984 KK dengan jumlah umat 3936 jiwa. Demikianlah sejarah singkat berdirinya Paroki St. Yoseph Parsoburan. Terima kasih.
Video Profil :
Lokasi Paroki :
RELATED ARTICLES

INFORMASI

JADWAL USKUP & VIKJEN

KALENDER LITURGI