Rapat Tri Organ Yayasan Pendidikan Katolik Santo Yohanes Don Bosco berlangsung di lantai 2 gedung Catholic Center Medan tanggal 17 – 18 Februari 2025. Pengurus Yayasan melaporkan pertanggungjawaban atas kegiatan selama semester satu dan dua serta evaluasi atasnya. Banyak program yang terlaksana dengan baik, tetapi ada juga yang sedang dalam proses penyelesaian. Pengurus Yayasan yang diketuai oleh RP. Yosef Yuki Hartandi CDD, disemangati oleh Bapa Uskup sebagai ketua Dewan Pembina untuk bergerak maju mengusahakan perkembangan kerasulan gereja dalam bidang Pendidikan. Semoga YPK Don Bosco semakin mampu memenuhi tuntutan pendidikan sesuai perkembangan zaman.
PUKAT yang diketuai oleh Bapak Ir. Hendry Wigin, MBA selalu setia mendampingi kelompok tani dengan memberikan bimbingan sistem bercocok tanam organik. Kehadiran Bapa Uskup didampingi oleh pastor paroki dan para undangan menunjukkan dukungan Gereja terhadap usaha pertanian berkelanjutan yang dikelola oleh umat. Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap mengapresiasi kerja keras dan mendorong para petani untuk terus mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Hasil bumi yang melimpah sebagai buah kerja keras dan inovasi manusia dialami dan diakui sebagai berkat Tuhan bagi kehidupan umat yang lebih sejahtera.
Doa adalah fondasi bagi kedua unsur hidup KSFL, yaitu persaudaraan dan karya. Doa adalah tali pengikat persaudaraan yang memberikan buah dalam karya. Akar setiap permasalahan dalam komunitas dan karya adalah kelalaian dalam doa. Sebagai bapa bagi para puteri-puterinya, Uskup Agung Medan mendukung semua usaha DPU untuk menyemangati para suster dalam menghidupi spiritualitasnya. Pada waktu yang sama, Bapa Uskup meminta agar kehadiran kongregasi dalam karya-karya keuskupan ditambah lagi dengan mengutus personalia yang sangat dibutuhkan oleh keuskupan. Unsur kerasulan hendaknya mendominasi hidup dan karya kongregasi. Diawaskan agar kongregasi tidak condong pada profesionalitas yang merupakan ciri aktivitas bisnis.
Salah satu poin yang disampaikan kepada Bapa Uskup ialah rencana perayaan 100 tahun FSE di Indonesia sebagai momen refleksi bagi para suster. Seraya mendukung rencana FSE ke depan, Bapa Uskup meminta dengan sangat agar penghayatan spiritualitas kongregasi ditularkan kepada para pegawai dan semua orang yang bersentuhan dengan kongregasi. Keterlibatan kongregasi dalam karya pastoral keuskupan hendaknya ditampakkan dengan menyediakan personalia. Kerasulan harus mendominasi hidup dan karya kongregasi.
Menurut kisahnya, seorang misionaris yang bernama Pdt. Guillaume mengalami penolakan dari masyarakat. Ketika menghadap Raja Purba, dia diperintahkan untuk tinggal sendirian di dalam hutan tersebut. Ternyata dia berhasil hidup di hutan yang terkenal angker pada masa itu. Setelah itu banyak umat yang menerima pesan Injil dalam gereja GKPS. Sejak 2003, tepat pada perayaan 100 tahun Injil di Simalungun, GKPS hendak membangun menara salib di hutan tersebut. Hutan seluas 50 ha ini dikelola oleh GKPS dengan membentuk kelompok tani untuk menanam kopi. Pimpinan Sinode GKPS hendak menjalin kerja sama dengan Keuskupan Agung yang juga sedang membangun lokasi Wisata Rohani Urung Ompung Dolog di Nagapane. Didorong oleh semangat ensiklik Laudato Si', Bapa Uskup menyatakan keterbukaannya untuk bekerja sama. Dibutuhkan waktu untuk mematangkan rencana dan menyusun proposal yang jelas. Setelah itu kita akan berdiskusi kembali untuk mengkonkretkan bentuk kerja sama.
Pada 10 Maret 2025, dalam rangka peringatan hari jadi kabupaten Toba ke 26, Mgr. Kornelius Sipayung tampil sebagai pengkotbah pada kebaktian umum yang diselenggarakan oleh Pemkab Toba di lapangan Sisingamangaraja, Balige. Kabupaten Toba maju, sejahtera dan berkelanjutan; maju daerahnya, sejahtera rakyatnya dan berkelanjutan pembangunannya. Inti tema dan subtema perayaan syukur ini bisa terwujud apabila masyarakat dan pemerintah bekerja sama dalam usaha mengutamakan kepentingan umum dan menjaga lingkungan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Kemajuan kabupaten Toba yang mampu menyejahterakan rakyat melalui pembangunan yang berkelanjutan menuntut mentalitas pemerintah yang mengedepankan kepentingan rakyat. Paus Fransiskus berkata bahwa pemimpin yang baik bukanlah yang mencari keuntungan sendiri, tetapi yang mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Pemerintah harus menjadi penjamin harmoni dalam kehidupan masyarakat. Pesan ini sungguh ditekankan Bapa Uskup dalam homilinya. Semoga pemerintah memiliki integritas yang tinggi. Selamat merayakan hari jadi kabupaten Toba yang ke 26.
Pada 11 Maret 2025, Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap, memimpin perayaan Ekaristi pembukaan kapitel IX kongregasi KYM dalam suasana yang penuh hikmat di Kapel Samadi Vincent Pematangsiantar. Bagi kongregasi religius, kapitel adalah perayaan agung persaudaraan yang dirayakan secara periodik untuk membicarakan hal-hal yang penting dalam kehidupan kongregasi, terutama penghayatan spiritualitas kongregasi. Dalam kapitel ini para suster KYM juga akan mengadakan pemilihan pimpinan dan dewan pimpinan yang baru. Semoga Roh Kudus menemani dan menuntun para suster sepanjang perayaan kapitel ini.
Keunikan kongregasi ini terletak pada karismanya yang sejak awal bersifat pastoral dan sosial. Beralih dari bentuk kerasulan tradisional seperti sekolah dan rumah sakit yang sempat menjadi model karyanya, kongregasi ini merangkul gaya misi yang memungkinkannya untuk lebih dekat dengan umat Allah melalui pendampingan formatif dan pelayanan solidaritas. Para suster sungguh-sungguh mendedikasikan diri sepenuhnya pada pelayanan pastoral, terutama perawatan orang sakit, katekese, apostolat keluarga dan pendampingan kaum muda. Bapa Uskup menyambut hangat keunikan kongregasi ini dan meminta mereka bekerja untuk bidang pastoral di Keuskupan Agung Medan.
Tanggal 13 Maret 2025, sekelompok peziarah rohani dari Serawak, Malaysia datang berkunjung ke Gedung CC Medan untuk bertemu dengan Uskup Agung Medan. Di ruang pertemuan lantai 3, para peziarah memiliki kesempatan istimewa untuk duduk dan berbincang bersama Bapa Uskup dalam suasana hangat. Kepada kelompok ini, Bapa Uskup memperkenalkan sekilas tentang Keuskupan Agung Medan dan dinamika pelayanan pastoralnya. Sesi bincang-bincang dilanjutkan dengan kunjungan ke kantor-kontor pelayanan kuria keuskupan. Kunjungan ini menjadi momen berharga yang memberikan kepada mereka wawasan baru dan kesempatan untuk mempererat persaudaraan dalam iman.
Pada tanggal 13 Maret 2025, komunitas Sant Egidio datang menemui Bapa Uskup Agung Medan di Gedung CC Medan. Komunitas ini didirikan di Roma pada 1968 oleh sekelompok pelajar Katolik yang dipimpin oleh Andrea Ricardi. Sant’ Egidio menghidupi tiga pilar utama dalam pelayanannya, yakni doa setiap hari, persahabatan dengan kaum miskin dan komitmen terhadap perdamaian.
Berakar dari semangat Injil, komunitas ini hadir di tengah masyarakat melalui berbagai bentuk pelayanan karitatif, seperti memberi makan para tunawisma, mendampingi para lansia, mengajar anak-anak miskin, memperjuangkan hak sipil bagi anak-anak tanpa akta lahir, serta terlibat dalam mediasi perdamaian di negara-negara konflik. Sant’ Egidio juga dikenal sebagai pelopor gerakan global untuk Penghapusan Hukuman Mati. Nonviolence adalah prinsip yang mendasari semua aktivitasnya. Semoga kehadiran kelompok Sant’Egidio semakin dirasakan di wilayah Keuskupan Agung Medan.
"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu” (Luk 10:2). Pada 14 Maret 2025, Gereja Paroki Santo Yosep Delitua dipenuhi sukacita atas perayaan Ekaristi Tahbisan Diakonat 6 frater dari Ordo Fratrum Minorum Conventualium yang dipimpin Uskup Agung Medan. Para diakon dipanggil dan diutus untuk menjadi pelayan altar yang rendah hati. Diakon adalah figur pelayan yang punya kasih. Diakon memainkan peranan hati dalam pelayanan yang rendah hati. Tahbisan diakonat bukan mengangkat, melainkan menurunkan si tertahbis satu tangga ke bawah agar mampu melayani umat Allah dalam kerendahan hati. “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat 20:28). Selamat melayani!
Dalam semangat sinodalitas dan ensiklik Fratelli Tutti dari Paus Fransiskus, Komisi HAK Keuskupan Agung Medan menghadiri undangan Buka Puasa Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan bersama Forkopmda, KPU, Bawaslu, Anggota DPRD Kota Medan. Acara kebersamaan dalam keberagaman ini diadakan pada Jumat, 14 Maret 2025 di rumah dinas Wali kota Medan sebagai wujud “Medan untuk semua.” Mari bersama-sama memelihara kebersamaan.
Rapat Tri Organ Yayasan Karya Kasih Medan pada 15 Maret 2025, dilaksanakan di lantai 2 gedung Catholic Center Medan. Yayasan Karya Kasih Medan merupakan organisasi yang dikenal luas karena dedikasinya dalam mengelola Panti Jompo Karya Kasih, sebuah fasilitas perawatan bagi lanjut usia. Sebagai lembaga sosial, Panti Jompo Karya Kasih membuka pintu bagi para manula dari berbagai latar belakang. Demi komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para lansia, selain menyediakan perawatan fisik, komunitas ini juga mendukung kesejahteraan emosional dan spiritual bagi para lanjut usia. Pelaksanaan komitmen ini dilaporkan dalam rapat yang berdurasi hampir setengah hari. Semoga karya sosial ini semakin berkembang menampakkan kasih Allah kepada para lansia.
Pada 16 Maret 2025, bertempat di rumah duka di Kisaran, Uskup Agung Medan mempersembahkan Misa Requiem bagi ayah tercinta dari Pastor John Paul Siboro, yang telah berpulang ke rumah Bapa di Surga pada 13 Maret 2025. Turut berkonselebrasi dalam perayaan Ekaristi ini, banyak imam dari berbagai tempat. Penghiburan dan peneguhan iman kepada keluarga disampaikan oleh Bapa Uskup dengan mengambil pesan mendalam dari Sabda Bahagia, Matius 5: 1-12. Semoga doa-doa yang kita panjatkan menghantar arwah bapak Dima Damianus Siboro kepada pangkuan Bapa di surga. Kehadiran Bapa Uskup, para imam, para suster, frater dan umat kiranya memberikan penghiburan yang sangat dibutuhkan oleh keluarga yang ditinggalkan.
Tim OGF Imam Diosesan se-regio Sumatera telah menyiapkan segala sesuatu untuk kegiatan studi imam diosesan usia 12-20 tahun Imamat yang diadakan pada 17-19 Maret 2025 di Seminari Tinggi St. Petrus dan CC-PPU Pematangsiantar. Mgr. Kornelius Sipayung memimpin perayaan Ekaristi pembukaannya di Kapel Seminari Tinggi Santo Petrus Pematangsiantar. Diinspirasi oleh Injil Matius 23:1-12, Bapa Uskup, dalam homilinya, mengundang para imam untuk kembali ke jantung pelayanan imamat. Kemurahan hati Allah menjadi teladan dan undangan bagi para imam untuk memberi diri, memberi tenaga, memberi waktu, mengampuni penuh kasih. Pertemuan OGF sekali dalam empat tahun ini merupakan tungku pembaruan, tempat untuk membiarkan Roh Kudus meniupkan kembali semangat pelayanan yang datang dari hati. Semoga para imam kita semakin disegarkan dalam pelayanan kasih yang murah dan rendah hati.
Sampai jumpa dalam aktualita KAM selanjutnya.
RP. Adrianus Sembiring OFMCap
Kanselarius Keuskupan Agung Medan