loader image
Minggu, Mei 11, 2025
Lainnya
    Beranda Blog Halaman 14

    BASIS INTEGRASI DATA UMAT KEUSKUPAN: Program Pendataan Umat Berbasis Online

    Perjumpaan dengan seseorang sering membawa pencerahan, karena masing-masing punya pengetahuan dan pengalaman dan memang ada banyak hal yang baru di sekitar kita, dan perubahan itu sendiri berlangsung dengan cepat. Salah satu yang lagi hangat, dibicarkan di Keuskupan atau di  masing-masing Paroki Keuskupan Agung Medan adalah, apa yang disebut dengan program BIDUK. Hal ini juga menjadi perhatian bagi kalangan sekretaris paroki. Program BIDUK berawal dari perjumpaan Bapak Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung dengan beberapa umat yang berasal dari Keuskupan Agung Medan (KAM) yang sekarang sudah lama tinggal dan menetap di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).  Meskipun sudah jauh,  tetapi mereka  tetap peduli dengan “bona pasogit Keuskupan Agung Medan.  Dasarnya adalah kecintaan kepada Gereja Partikular dan kebutuhan umat dan bagaimana mengusahakan pastoral yang efektif dan berdaya guna untuk umat. Latar belakang program BIDUK ini adalah upaya KAJ mengembangkan tata layanan pastoral berbasis data, dimana dengan data tersebut  pelayanan pastoral dapat terselenggara dengan lebih baik, dan dapat dipertanggungjawabkan. Data yang disimpulkan  pada akhirnya diharapkan mampu  memberikan informasi dalam merumuskan kebijakan pelayanan pastoral. Bapa Uskup menawarkan program BIDUK ini secara resmi dalam rapat Dewan Presbiteral Keuskupan Agung Medan (DEPKAM), 8-10 Juli 2019. Kemudian disampaikan juga dalam Hari Study Imam, 29-01 Agustus 2029 yang lalu. Setelah melalui diskusi yang cukup alot, yang tentu saja diikuti dengan rasa pesimisme tetapi juga optimisme, diputuskan bahwa BIDUK menjadi program keuskupan dan menjadi gerakan bersama untuk Keuskupan Agung Medan, yang implementasinya terutama di paroki-paroki se-KAM. Program BIDUK ini disebut dengan Basis Integrasi Data Umat Keuskupan,  Keuskupan Agung Medan (BIDUK KAM). Kebaikan Keuskupan Agung Jakarta Pada tanggal 22 April 2019, telah dikirimkan surat No. 236/KAJ/KA/IV/’19 kepada Mgr. Ign. Suharyo perihal memohon bantuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program BIDUK di KAM. Kemudian dijawab dengn Surat No. 263/2.40.15/2019,  Jakarta 14 Mei 2019, BIDUK KAJ setuju membantu BIDUK KAM. Terimkasih kepada Bapak Uskup Suharyo yang ketika tulisan saya tuliskan beliau sudah menjadi Kardinal. Proficiat Bapak Kardinal! Keuskupan Jakarta melalui Tim Biduk Nusantara yang dikomandani oleh Bapak Ivan Sangkareng dan Bapak Henry Irawan telah menuntun BIDUK KAM dengan sangat baik, ditopang dengan antusiasme  para Parochus dan animo para administrator BIDUK dari paroki dan kuasi paroki kita. Lanjutkan! dan semoga  semangat itu tetap bernyala. Dari sekretariat KAM, sejak 10 Juni 2016, dimotori oleh saudara Benisius Manullang, dimulai komunikasi dengan para Parochus sekretaris paroki, dengan membuat group di WhatsApp (WA). Melalui teknologi ini banyak data dan informasi yang bisa disampaikan dengan cepat untuk mendukung program BIDUK. Pada,  20 Agustus 2019 diadakan sosialisasi sekaligus pelatihan awal bagi para Parochus dan calon administrator BIDUK. Hari tersebut ditetapkan sebagai hari  “Go implementasi  BIDUK KAM”, dengan  Paroki Medan Timur  ditunjuk sebagai pilot project di Keuskupan Agung Medan. Antara Kekwatiran dan Harapan Ketika BIDUK pertama kali dimunculkan, ada perasaan skeptis. Hal ini tidak terlepas dengan pengalaman buruk sebelumnya, tetapi juga tingkat kesulitan dan keberlangsungan-nya kelak.   Pengalaman tersebut, sudah diantisipasi. Hanya keyakinan yang kuat, persiapan sumber daya manusia, finansial yang cukup, dan pertolongan Tuhan sendiri, program ini dapat berjalan dengan baik. Barangkali semua kitasepakat, bahwa pastoral berbasis data saat ini, bukan lagi optional tetapi sudah merupakan keharusan bagi paroki-paroki di KAM. Pendekatan pastoral secara objektif dan cermat, melalui riset-riset kecil untuk menggali data kebutuhan umat, menjadi kebutuhan tak terelakkan untuk mengembangkan pastoral yang profesional. Kemajuan dunia perlu diikuti dengan peningkatan pelayanan pastoral, dan untuk itu dibutuhkan data. Kita menyadari berpastoral berbasis data tentu saja tidak akan selalu berjalan mulus. Pasti akan ada tantangan  dan kesulitan,  baik di kantor, dan terutama di lapangan. Selain itu, adalah tantangan tersendiri,  pekerjaan yang sering kurang diperhatikan yaitu pemutahiran data secara berkelanjutan. Oleh sebab itu pastoral berbasis data harus menjadi gerakan bersama, supaya kita memiliki roh yang sama dalam memajukan keuskupan ini. Dalam periode ini program BIDUK KAM dan Website KAM adalah dua program berbasis data yang saling mendukung satu sama lain untuk mengembangkan tata kelola yang baik dalam segala aspek pastoral. Kita harus sampai kepada keyakinan,  menuju pastoral berbasis data, berbasis online, seraya memanfaatkan teknologi yang semakin maju.  Kita semua tahu, dan sadar bahwa  dengan mempertimbangkan data-data tersebut, program-program pastoral bisa direncanakan dengan tepat sehingga pelaksanaannya pun membawa dampak positif bagi perkembangan umat. Sebaliknya, tanpa didasari data-data yang bisa dipertanggungjawabkan, program pastoral cenderung direncanakan berdasarkan pertimbangan pribadi, minat/kesukaan, asumsi-asumsi pelayan pastoral, yang bisa saja tidak sesuai dengan kondisi umat yang hendak dilayani. Akibatnya, Gereja menawarkan banyak kegiatan,  namun tidak menjawab permasalahan dasar umat secara tepat,sehingga tidak  membawa perubahan. Keamanan Data Keamanan data akan menjadi perhatian Keuskupan Agung Medan. Bagaimana dengan keamanan data? Hal ini telah diantisipasi oleh TIM Biduk KAJ. Intinya data kita aman, sehingga kita tidak perlu kwatir. Kalaupun di masa depan ada hal di luar perkiraan, KAM siap menanggung segalanya dalam hubungan dengan data umat. Harapan Bapa Uskup Keuskupan Agung Medan Uskup Keuskupan Agung Medan Mgr. Kornelius Sipayung  mengharapkan dalam sambutannya, dalam pelatihan, 05-06 Oktober yang lalu, kiranya pada bulan Desember 2019, BIDUK KAM sudah bisa online di seluruh paroki secara terbatas. Saya katakan terbatas, karena BIDUK KAM dapat online secara menyeluruh dengan pengandaian semua data umat sudah di input dari form kartu keluarga. Bulan Desember sebagai hari kelahiran dapat menjadi kelahiran  BIDUK KAM sekaligus  hadiah Natal  bagi KAM. Seluruh sumberdaya kita akan kita kerahkan supaya BIDUK KAM ini dapat operasional. Pasti sulit, tapi sulit tidak sama dengan tidak bisa. Bersama kita pasti bisa. BIDUK KAM, jalan terus, tidak ada lagi kata mundur. Semoga! (VAB) Penulis: RP. Frans Borta P. Rumapea, O.Carm

    Dewan Pastoral (DEPASKAM)

    0

    SK No. 460 th. 2022 M.B. 14 Juli 2022 s/d 13 Juli 2027

    1. RP. Yosafat Ivo Sinaga OFMCap
    2. RD. Petrus Simarmata
    3. Sr. Xaveria Lingga FSE
    4. Antonius Tampubolon
    5. Thomas Darwin Sembiring
    6. Joanna Donna Yulietta Siagian, SE., MAP
    7. Dr. Bonaraja Purba, M.Si
    8. Junior Julius Lumbantoruan, SH
    9. Sarina Sijabat
    10. Marianus Simanihuruk
    11. Dr. Ing. Andy Wahab Sitepu
    12. Bukit Samosir
    13. Janus Sidabalok, SH., M.Hum
    14. Jafar Siregar S.I.P
    15. Jupiter Tambahta Sinulingga, SS

    Yayasan Pendidikan

    0
    1.
    Yayasan Bina Media
     
    Alamat
    :
    Jl. Setia Budi No. 479-G, Tanjung sari – Medan
     
    Telp.
    :
    061 8215225
     
    Ketua
    :
    RP. Alexander Silaen OFMCap
     
    Mengelola:
    1. SD RK 7, Pematang Siantar
    2. SMK Grafika Bina Media
     
    2.
    YPK Budi Dharma
     
    Alamat
    :
    Jl. A. Yani 2, Kotak Pos 33, Banda Aceh - 23001
     
    Telp.
    :
    0651 33917
     
    Mengelola:
    1. TK Katolik Budi Dharma, Banda Aceh
    2. SD Karya Budi, Banda Aceh
    3. SD Swasta Budi Dharma, Lhokseumawe
    4. SMP Budi Dharma, Banda Aceh
    5. SMA Katolik Budi Dharma, Banda Aceh
     
    3.
    Yayasan Budi Mulia Lourdes (Bruder Budi Mulia)
     
    Alamat
    :
    Jl. Lapangan Bola Bawah 77, Pematang Siantar
     
    Telp.
    :
    0622 24981
     
    Mengelola:
    1. SD Budi Mulia 1, Jl. Melanthon Siregar 161, Pematang Siantar
    2. SD Budi Mulia 2, Jl. Lap. Bola Atas, Pematang Siantar
    3. SD Budi Mulia 3, Jl. Asahan Batu Lima, Pematang Siantar
    4. SMP Budi Mulia, Jl. Marihat 161, Pematang Siantar
    5. SMP Budi Mulia, Pangururan Samosir
    6. SMA Budi Mulia, Jl. Marihat 161, Pematang Siantar
     
    4.
    YPK Budi Murni
     
    Alamat
    :
    Jl. Besar Sibiru-biru Gang Nogio No. 111, Delitua
     
    Telp.
    :
    061-77830174 / Fax. : 061 80039100
     
    Ketua
    :
    Bp. Adil Barus, BSc, M.Si
     
    Mengelola:
    1. Sekolah Tinggi Pastoral St. Bonaventura
     
    5.
    YPK Don Bosco KAM
     
    Alamat
    :
    Jl. Timor No. 34, Kel. Gaharu, Kec. Medan Timur, Medan 20235
     
    Telp.
    :
    061-4535689
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Website
    :
    ypkdonboscokam.org
     
    Ketua
    :
    RP. Yosep Yuki Hartandi, CDD
     
    Mengelola:
    1. TK Santo Thomas 1, Jl. Gatot Subroto Gang Harapan No. 6, Medan 20123
    2. TK Santo Thomas 2, Jl. Mataram No. 18, Medan 20153
    3. TK Budi Murni 1, Jl. Merapi No. 2, Medan
    4. TK Budi Murni 2, Jl. Tembakau 17 No. 2, Perumnas Simalingkar, Medan
    5. TK Santo Antonius 1, Jl. Haji Muhammad Joni No. 52A, Medan 20217
    6. TK Santo Antonius 2, Jl. Mandala By Pass No. 79 Tegal Sari, Kec. Medan Denai
    7. SD Santo Thomas 2, Jl. Gatot Subroto Gang Harapan No. 6, Medan 20123
    8. SD Santo Thomas 4, Jl. Setia Baru No. 45A, Medan 20117
    9. SD Santo Thomas 5, Jl. Mataram No. 18, Medan 20153
    10. SD Budi Murni 1, Jl. Timor No. 34, Medan 20235
    11. SD Budi Murni 2, Jl. Kapiten Purba I, Perumnas Simalingkar
    12. SD Budi Murni 3, Jl. Merapi No. 2, Medan 20212
    13. SD Budi Murni 6, Jl. Pelita V No. 1, Medan 20236
    14. SD Budi Murni 7, Jl. Durung No. 178, Medan
    15. SD Santo Petrus, Jl. Luku I No. 1, Kwala Berkala, Kec. Medan Johor, Medan
    16. SD Santo Yoseph I, Jl. Pemuda No. 3A, Medan 20151
    17. SD Santo Antonius V, Jl. Haji Muhammad Joni No. 52A, Medan 20217
    18. SD Santo Antonius VI, Jl. Raya Menteng, Gang Benteng, Medan 20228
    19. SD Budi Luhur, Jl. Mandala By Pass, Tegal Sari Kec. Medan Denai, Medan
    20. SD Santo Antonius Bangun Mulia, Jl. Sisingamangaraja KM. 11 No. 68 Medan Amplas 20149
    21. SD Katolik Sukamaju, Jl. Sei Mencirim, No. 41, Sukamaju, Sunggal 20325.
    22. SD Katolik Sei Beras Sekata, Dusun II, Sunggal, Deli Serdang 20128
    23. SD Katolik Diski, Jl. Binjai KM. 14,5 Diski, Sunggal, Deli Serdang 20351
    24. SD Budi Murni 4 Percut, Jl. Pardomuan Nauli, Percut, Deli Serdang.
    25. SD Katolik Delitua, Jl. Lorong Nogio No. 117, Delitua, Deli Serdang 20355
    26. SD Santo Fransiskus Xaverius, Pasar III, Namo Rambe, Deli Serdang 20356
    27. SD Santa Maria, Dusun III, Penen, Sibiru-biru, Deli Serdang 20358
    28. SD Serdang Murni, Jl. Pematangsiantar No. 142, Lubuk Pakam 20517
    29. SD Santo Paulus Ramunia, Desa Beringin Ramunia, Lubuk Pakam 20552.
    30. SD Namo Puli, Dusun I Namo Puli Desa Sumbul, Deli Serdang 20363.
    31. SD RK Negara, Jl. Negara, Kec. STM Hilir, Deli Serdang 20363.
    32. SD Santo Xaverius 1, Jl. Irian, Lau Cimba, Kabanjahe 22114.
    33. SD Katolik 1, Rambe Mbelang, Kec. Mardinding, Karo 22164
    34. SD Katolik 2, Sumbeikan, Kec. Mardinging, Karo 22165.
    35. SD Katolik 3, Jl. Renun Lau Baleng, Karo 22164.
    36. SD Katolik Don Bosco, Jl. Sutomo No. 18, Saribudolog 21167.
    37. SD Santo Yosef, Jl. Parikanan, Lawe Bekung, Aceh Tenggara 24652.
    38. SD Santo Yosef Lawe Desky, Aceh Tenggara.
    39. SD Budi Murni, Kuta Tengah, Kotacane, Aceh Tenggara 24673.
    40. SD Santo Vinsensius, Jl. Lae Mbalno, Boang Manalu, Pakpak Bharat 22272.
    41. SMP Santo Thomas 1, Jl. Letjen S. Parman No. 109, Medan 20112.
    42. SMP Santo Thomas 3, Jl. Gatot Subroto, Gang Banteng No. 7, Medan 20123.
    43. SMP Santo Thomas 4, Jl. Letjen. S. Parman No. 107, Medan 20112.
    44. SMP Budi Murni 1, Jl. Timor No. 34, Medan 20235.
    45. SMP Budi Murni 2, Jl. Kapiten Purba I, Perumnas Simalingkar.
    46. SMP Budi Murni 3, Jl. Merapi No. 2, Medan 20212.
    47. SMP Budi Murni 4, Jl. Teratai No. 21A Medan 20371.
    48. SMP Santo Petrus, Jl. Luku I No. 1, Medan 20142.
    49. SMP Santo Yoseph Pemuda, Jl. Pemuda No. 3A, Medan 20151.
    50. SMP Santo Yoseph, Jl. Flamboyan Raya No. 139, Tjg. Selamat, Medan 20134.
    51. SMP Trisakti 1, Jl. Haji Muhammad Joni No. 52A, Medan 20217.
    52. SMP Trisakti 2, Jl. Kenari Raya II, Perumnas Mandala, Medan 20226.
    53. SMP Santo Antonius, Jl. Sisingamangaraja KM. 11 No. 68,
    54. Bangun Mulia, Medan 20149.
    55. SMP RK Deli Murni, Jl. Binjai KM.14,5, Diski, Deli Serdang 20351.
    56. SMP Deli Murni, Jl. Sei Mencirim No. 41, Suka Maju, Sunggal 20352.
    57. SMP Deli Murni, Jl. Lorong Nogio No. 117, Delitua, Deli Serdang 20355.
    58. SMP Santo Fransiskus Xaverius, Pasar III Namo Rambe, Deli Serdang 20356.
    59. SMP Santa Maria, Penen, Sibiru-biru, Deli Serdang 20358.
    60. SMP Serdang Murni, Jl. Pematangsiantar No. 142A, Lubuk Pakam 20517.
    61. SMP Santo Thomas 2, Jl. Ikan Tenggiri No. 21, Binjai 20736.
    62. SMP Cinta Kasih, Jl. Pusara Pejuang No. 5, Tebing Tinggi 20633.
    63. SMP Budi Murni, Pintu Angin, Kec. Mardinding, Karo 22164.
    64. SMP Budi Murni, Jl. Renun, Lau Baleng, Karo 22164.
    65. SMP Xaverius 1, Jl. Katepul No. 2, Kabanjahe, Karo 22112.
    66. SMP Xaverius 2, Jl. Kartini No. 6, Kabanjahe, Karo 22114.
    67. SMP Maria Goretti, Jl. Let. Rata Peranginangin No. 18, Kabanjahe 22111.
    68. SMP Bunda Mulia, Jl. Sutomo No. 20, Saribudolog, Simalungun 21167.
    69. SMP Santo Agustinus, Jl. Besar Haranggaol, Simalungun 21165.
    70. SMP Santo Thomas 5, Jl. Pantai Barat, Lawe Bekung, Aceh Tenggara 24652.
    71. SMP Panti Harapan Lawe Desky, Kec. Babul Makmur, Aceh Tenggara.
    72. SMP Santo Yoseph, Jl. Lae Mbalno, Boang Manalu, Pakpak Bharat 22272.
    73. SMA Santo Thomas 1, Jl. Letjen. S. Parman No. 109, Medan 20112.
    74. SMA Santo Thomas 2, Jl. Letjen. S. Parman No. 107 Medan 20112
    75. SMA Santo Thomas 3, Jl. Gatot Subroto, Gang Banteng No. 7, Medan 20112.
    76. SMA Budi Murni 1, Jl. Timor No. 34, Medan.
    77. SMA Budi Murni 2, Jl. Kapt. Purba I, Perumnas Simalingkar, Medan 20141.
    78. SMA Budi Murni 3, Jl. Teratai No. 21A, Medan 20222.76
    79. SMA Santo Petrus, Jl. Luku I No. 1, Medan 20142.
    80. SMA Santo Yoseph, Jl. Flamboyan Raya No. 139, Tjg. Selamat 20134.
    81. SMA Trisakti, Jl. Raya Menteng Gang Benteng No. 21, Medan 20228.
    82. SMA Santo Antonius, Jl. Sisingamangaraja KM. 11 No. 68, Bangun Mulia, Medan Amplas 20149.
    83. SMA Deli Murni, Jl. Binjai KM.14,5 Diski, Deli Serdang 20351.
    84. SMA Deli Murni, Jl. Lorong Nogio No. 117, Delitua 20355.
    85. SMA Serdang Murni, Jl. Pematangsiantar No. 146, Lubuk Pakam 20517.
    86. SMA Santo Thomas 4, Jl. Ikan Tenggiri No. 21, Binjai 20731.
    87. SMA Cinta Kasih, Jl. Pusara Pejuang No. 5, Rambung, Tebing Tinggi 20633.
    88. SMA Katolik 1, Jl. Irian, Lau Cimba, Kabanjahe, Karo 22114.
    89. SMA Katolik 2, Jl. Kota Cane, Kabanjahe, Karo 22114.
    90. SMA Cinta Rakyat Van Duynhoven, Jl. Kabanjahe No. 50A, Saribudolog.
    91. SMA Panti Harapan, Jl. Kutacane-Medan KM. 28, Lawe Desky, Aceh Tenggara 24673.
     
    6.
    YPK Santo Yoseph
     
    Alamat
    :
    Jl. Melanthon Siregar No. 171, Kompleks SMK Cinta Rakyat, Pematangsiantar
     
    Telp.
    :
    0622 7356190/0813 7521 5804
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Website
    :
    www.yasanjo.or.id
     
    Ketua
    :
    RP. Chrispinus Silalahi OFMCap
     
    Mengelola:
    1. TK Santo Mikhael, Jl. Ronggur Nihuta, Pardomuan 1 Kec. Pangururan.
    2. SD San Francesco, Jl. Pierre Tandean, Kec. Balige, Kab. Toba.
    3. SD Bintang Kejora, Jl. Tugu No. 19, Kec. Lintongnihuta, Kab. Humbahas.
    4. SD Santa Maria, Jl. Perguruan Katolik, Pakkat Hauagong, Kab. Humbahas.
    5. SD Santa Maria, Jl. D.I. Panjaitan No. 39, Partali Toruan, Kec. Tarutung.
    6. SD Santo Thomas 3, Kec. Palipi, Kab. Samosir.
    7. SD Santo Mikhael, Jl. U. A. Soegiopranoto, Kec. Pangururan, Kab. Samosir.
    8. SD Abdi Sejati, Jl. Jend. Sudirman No. 271, Kec. Bandar, Perdagangan.
    9. SD Santo Yoseph, Jl. Serma Maulana Siregar No.48, Aek Kanopan.
    10. SD RK 1, Jl. Gereja No. 12, Indra Sakti, Kec.Tanjung Balai Selatan.
    11. SD Cinta Rakyat. 2, Jl. Sibolga No. 21, Kec. Siantar Selatan, Pematang Siantar.
    12. SD Cinta Rakyat  3, Jl. Kain Batik, Bane, Kec. Siantar Utara, Pematang Siantar.
    13. SD Cinta Rakyat. 4, Jl. Tambun Jaya, Kec. Siantar Timur, Pematang Siantar.
    14. SD Cinta Rakyat 6, Jl. Rakutta Sembiring, Kec. Siantar Martoba, Pematang Siantar.
    15. SD Panti Budaya, Jl. Hamka No. 31 Kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan.
    16. SMP Cinta Rakyat 1, Jl. Sibolga No. 21, Kec. Siantar Selatan, Pematang Siantar.
    17. SMP Cinta Rakyat 2, Jl. Asahan, Kec. Siantar Timur, Pematang Siantar.
    18. SMP Cinta Rakyat 3, Jl. Kain Batik, Kec. Siantar Utara, Pematang Siantar.
    19. SMP Tritunggal, Jl. Gereja No. 12, Indra Sakti, Kec.Tanjung Balai Selatan.
    20. SMP Abdi Sejati, Jl. Jend. Sudirman No. 273, Kec. Bandar, Perdagangan.
    21. SMP Santa Maria, Aek Raja, Kec. Parmonangan, Kab. Tapanuli Utara.
    22. SMP Bina Karya, Blok VI Teluk Pulai Dalam, Kec. Kualah Leidong, Kab. Labura.
    23. SMP Santa Maria, Jl. Perguruan Katolik Pakkat, Kab. Humbahas.
    24. SMP Santo Yoseph, Jl. Sisingamangaraja No. 19 Sibuntuon Parpea, Kec. Lintongnihuta, Kab. Humbang Hasundutan.
    25. SMP Santo Yoseph, Jl. Serma Maulana Siregar No. 48, Aek Kanopan.
    26. SMP Santa Maria, Jl. D.I. Panjaitan Hutatoruan VII, Tarutung
    27. SMP Panti Budaya, Jl. Hamka No. 31, Kec. Kisaran Barat, kab. Asahan.
    28. SMP Karya Bhakti, Siantar Sitanduk-Parlilitan.
    29. SMA Santo Yoseph, Jl. Serma Maulana, Kec. Kuala hulu, Aek Kanopan.
    30. SMA Santa Maria, Jl. D.I Panjaitan, Tarutung.
    31. SMA Pandi Budaya, Jl Hamka No. 31 Kisaran.
    32. SMA Seminari Menengah, Jl. Lapangan Bola Bawah, Pematang Siantar.
    33. SMA Santa Maria, Jl. Perguruan Katolik, Pakkat .
    34. SMA Santo Mikhael, Jl. U.A. Sugiopranoto, Pangururan 22392.
    35. SMA Abdi Sejati, Jl. Sudirman No.275, Perdagangan.
    36. SMA Tritunggal, Jl. Abadi No. 25,Tanjung Balai.
    37. SMK Cinta Rakyat, Jl. Melanthon Siregar No. 171.
    38. SMK Abdi Sejati, Jl. Besar Siantar-Perdagangan No. 232, Simalungun.
    7.
    Yayasan Putri Hati Kudus (YPHK)
     
    Alamat
    :
    Jl. Asahan, KM. 6 No. 545, Pematang Siantar – 21151
     
    Telp.
    :
    0622 570696
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Website
    :
    www.yphk.org
     
    Mengelola:
    1. PAUD Ceria Claret NSA, Jl. Susteran Onanrunggu, HP 0812 6526 0555
    2. TK Assisi, Jl. Anggrek Raya No. 24A, Simp. Selayang, Medan.
    3. TK Assisi, Jl. Viyata Yudha, Pematang Siantar.
    4. TK Assisi, Jl. Tandang Buhit No. 29, Balige, HP 0812 8599 5007
    5. TK Assisi, Jl. R.A. Kartini, Pakkat.
    6. TK Assisi, Jl. Pepaya No. 13, Tebing Tinggi.
    7. TK Assisi, Jl. Gereja 12, Tanjung Balai.
    8. TK Assisi, Jl. Janji Matogu, Tomok Parsaoran, HP 0853 6187 9432
    9. TK Santo Antonius Padua, Jl. Besar Parapat KM. 17, Tiga Dolok.
    10. TK Santa Maria, Jl. Asahan KM. 6 No. 545 Pematang Siantar
    11. SD Assisi, Jl. Anggrek Raya No. 24A, Medan, Tlp. 061-8360711
    12. SD Assisi, Jl. Viyata Yudha, Pematang Siantar
    13. SD Assisi, Jl. Pepaya No. 13, Tebing Tinggi, Tlp. 0621-327725
    14. SD Assisi, Jl. Janji Matogu, Tomok Parsaoran, HP 0852 6064 3089
    15. SD Santo Antonius Padua, Jl. Besar Parapat KM. 17, Tiga Dolok.
    16. SD Santo Paulus, Jl. Gereja No. 25, Onanrunggu.
    17. SMP Assisi, Jl. Anggrek Raya No. 24A, Sp. Selayang, Medan, HP 0822 9462 8885
    18. SMP Assisi, Jl. Janji Matogu, Tomok Parsaoran, HP 0852 6064 3089
    19. SMP Assisi, Jl. Asahan KM. 6 No. 545, Pematangsiantar, Tlp. 0622-7551181
    20. SMP Bakti Mulia, Jl. Susteran Onanrunggu, Samosir, HP 0813 6123 8745
    21. SMA Assisi, Jl. Asahan KM. 6, Siantar, Kab. Simalungun.
    22. SMK Assisi, Jl. Asahan KM. 6, Siantar, Kab. Simalungun.
    8.
    Yayasan Santo Laurensius
     
    Alamat
    :
    Jl. Sibolga 17, Pematang Siantar
     
    Telp.
    :
    0622 22547
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Mengelola:
    1. TK Bintang Timur, Jl. Pematangsiantar No. 107, Lubuk Pakam.
    2. TK Bintang Timur, Jl. Melanton Siregar No. 100, Pematang Siantar.
    3. TK Bintang Timur, Jl. Cut Meutia Ujung, No. 48, Rantauprapat.
    4. TK Bintang Timur, Jl. Anggarajim Atas No. 60, Parapat.
    5. TK Bintang Timur, Jl. Santo Stefanus Martir, Sondi Raya, Pamatang Raya.
    6. SD Bintang Timur, Jl. Cut Meutia Ujung No. 48, Rantauprapat.
    7. SD Bintang Timur, Jl. Santo Stefanus Martir, Sondi Raya, Pamatang Raya.
    8. SD Bintang Timur, Jl. Anggarajim Atas No. 60, Parapat.
    9. SMP Bintang Timur, Jl. Laguboti No. 4, Toba, Pematang Siantar.
    10. SMP Bintang Samosir, Palipi.
    11. SMP RK Bintang Timur, Jl. Cut Meutia Ujung No. 48, Rantauprapat.
    12. SMA Bintang Timur, Jl. Marimbun No. 5, Pematang Siantar.
    13. SMA Bintang Timur, Jl. Cut Meutia Ujung No. 48, Rantauprapat.
    14. SMK Bintang Timur, Jl. Melanthon Siregar, Gang Sipahutar, Pematang Siantar.
    9.
    Yayasan Santa Lusia Virgini
     
    Alamat
    :
    Jl. Parapat Km. 5, kel. Simarimbun, kec. Siantar Marimbun, Pematang Siantar – 21129
     
    Telp.
    :
    (0622) 29490
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Mengelola:
    1. TK Cinta Rakyat, Jl. Jenderal Sudirman No. 30, Teladan, Pematang Siantar
    2. TK Santa Lusia, Jl. Medan Batangkuis KM. 14 No. 123, Batangkuis
    3. TK Santa Lusia, Jl. Pelita VI No. 1, Medan Perjuangan, Medan
    4. TK Santa Lusia, Jl. Jenderal Sudirman No. 279, Perdagangan
    5. TK Panti Budaya, Jl. Haji Misbah No. 42, Kisaran
    6. TK Santa Lusia Jl. Sisingamangaraja No. 258, Siborongborong
    7. TK Santa Lusia Jl. Sisingamangaraja No.19, Lintongnihuta
    8. TK Santa Lusia, Jl. Nagori, Tanjung Pasir, Tanah Jawa, Simalungun
    9. TK Santa Maria, Jl. Merdeka No. 47, Dolok Sanggul
    10. SLB - C Santa Lusia, Jl. Sindoro No. 4, Medan
    11. SLB - C Santa Lusia, Jl. Parapat KM. 5, Pematang Siantar
    12. SD Santa Lusia, Jl. Sisinganmangaraja No. 258, Siborongborong
    13. SD Santa Lusia, Jl. Medan Batangkuis KM. 12 No. 123, Batangkuis
    14. SD Santa Maria, Jl. Merdeka No. 47, Dolok Sanggul
    15. SD Santa Lusia, Jl. Nagori Tanjung Pasir, Tanah Jawa, Simalungun
    16. SMP Santa Lusia, Jl. Medan Batangkuis, KM. 14 No. 123, Batangkuis
    17. SMP Santa Lusia, Jl. Sisingamangaraja No. 258, Siborongborong
    18. SMP Santa Lusia, Jl. Merdeka No. 47, Dolok Sanggul
    19. SMA Santa Lusia Jl. Medan Batangkuis KM. 14 No. 123, Batangkuis
    10.
    Yayasan Seri Amal
     
    Alamat
    :
    Jl. Hayam Wuruk 11, Medan – 20153
     
    Telp.
    :
    061 4533294
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Mengelola:
    1. TK Fajar, Jl. Hayam Wuruk No. 11, Medan
    2. TK Santo Ignasius, Jl. Karya Wisata No. 6, Medan
    3. TK Santa Maria, Jl. Klasen No. 1, Sidikalang
    4. TK (PAUD) Santo Yosef, Besitang, Jl. Medan – Banda Aceh, Langkat
    5. SD Santo Antonius I, Jl. Sriwijaya No. 7, Medan
    6. SD Santo Antonius II, Jl. Sriwijaya No. 7, Medan
    7. SD Santo Ignasius, Jl. Karya Wisata No. 6, Medan
    8. SD Santo Yosef, Jl. Dairi No. 18, Sidikalang
    9. SD Santo Pius, Jl. Lumban Rau, Parsoburan, Toba
    10. SD Santo Yosef Besitang, Jl. Medan - B. Aceh, Langkat
    11. SMP Putri Cahaya, Jl. Hayam Wuruk No. 11, Medan
    12. SMP Santo Ignasius, Jl. Karya Wisata No. 6, Gedung Johor, Medan
    13. SMP Kartini, Jl. Lumban Rau, Parsoburan, Toba Samosir
    14. SMP Santo Paulus, Jl. Merga Silima No. 18, Sidikalang
    15. SMA Cahaya, Jl. Hayam Wuruk No. 11,  Medan
    16. SMA Santo Ignasius, Jl. Karya Wisata No. 6, Gedung Johor, Medan
    17. SMA Santo Petrus Jl. Parongil No. 97, Sidikalang
    11.
    Yayasan Setia
     
    Alamat
    :
    Jl. Bunga Terompet No. 30, Selayang II. Padang Bulan, Medan – 20131
     
    Telp.
    :
    061 42081468
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Ketua
    :
    Sr. Imelda Tampubolon SFD
     
    Mengelola:
    1. TK Tunas Harapan, Jl. Sutomo No. 14, Saribudolog
    2. TK Santo Fransiskus Assisi, Jl. Sutomo No. 57, Haranggaol
    3. TK Santo Fransiskus, Janji Matogu, Percut, Medan
    4. TK Santa Theresia, Jl. Ikan Tenggiri No. 21, Binjai
    5. TK Santo Xaverius, Jl. Letnan Rata Peranginangin No. 11, Kabanjahe
    6. TK Santo Yosef, Jl. Palang Merah No. 15, Medan
    7. TK Santo Yosef, Jl. Raekoetta S. Brahmana KM. 2,5, Tiga Binanga
    8. TK Budi Dharma, Takengon
    9. TK Laudato Si School, Jl. Lori Namo Simpur, Pancur Batu
    10. SD Laudato Si School, Jl. Lori Namo Simpur, Pancur Batu
    11. SD Santo Fransiskus Assisi, Jl. Ikan Tenggiri No. 21, Binjai
    12. SD Santo Yoseph, Jl. Letnan Rata Peranginangin No. 11, Kabanjahe
    13. SD Santo Yoseph, Jl. Raekoetta S. Brahmana KM.2,5, Tiga Binanga
    14. SD Budi Dharma, Takengon
    15. SLB - C Karya Tulus, Jl. Namo Pecawir, Tuntungan II, Medan
    16. SMP Santa Maria, Jl. Palang Merah No.15, Medan
    17. SMP Santa Maria, Jl . Berastagi Gang Garuda No. 100, Kabanjahe - 22111
    18. SMP Budi Dharma, Takengon
    19. SMP Assisi, Jl. Rakoetta S. Brahmana, Tiga Binanga
    20. SMA Santa Maria, Jl. Palang Merah No.15, Medan
    21. SMA Santa Maria, Jl . Berastagi Gang Garuda No. 100, Kabanjahe - 22111
    12.
    Yayasan Widya Praliska
     
    Alamat
    :
    Jl. Bunga Terompet No 118, Kel. Sempakata, Kec. Simpang Selayang
     
     
     
    Pasar VIII Padang Bulan, Medan – 20131
     
    Telp.
    :
    061 8214020/0821 6240 6949
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Ketua
    :
    Drs. Sari Monang Sihombing, MBA
     
    Mengelola:
    1. TK Santo Fransiskus Assisi, Delitua
    2. TK Santo Fransiskus Assisi, Lawe Desky
    3. STIKes Santa Elisabeth Medan
    13.
    YPK Santo Alberto KAM
     
    Alamat
    :
    Jl. Matahari Raya No. 84-A, Medan Helvetia – 20124
     
    Telp.
    :
    061 8450764
     
    Ketua
    :
    Bp. Martinus Tjipto, SH
     
    Mengelola:
    1. Lembaga Pelatihan Kerja
    14.
    Yayasan Hermanas Carmelitas
     
    Alamat
    :
    Jl. Sisingamangarja Atas No. 37, Sumbul – 22281
     
    Mengelola:
    1. TK St. Anna, Sumbul
    2. SDK Maria Bunda Karmel, Sumbul
     
     
    15.
    Yayasan Karya Murni
     
    Alamat
    :
    Jl. Karya Wisata Np. 6, Medan Johor
     
    Telp.
    :
    061 7863987
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Mengelola:
    1. SLB - A (Tunanetra) tingkat TK - SMP, Jl. Karya Wisata No. 6, Medan
    2. SLB - B (Tunarungu) tingkat TK - SMP, Jl. Haji Muhammad Joni No. 66A, Medan
    3. Unit Pelatihan untuk anak SLB (Perlilinan, Konveksi, Pertukangan, Salon, Massage)
     
    16.
    Yayasan Santo Thomas
     
    Alamat
    :
    Jl. Setia Budi No. 479-F, Tanjung Sari, Medan
     
    Telp.
    :
    061 8210161
     
    Fax
    :
    061 8213269
     
    Email
    :
    Bp. Anton S. Tampubolon, SH
     
    Mengelola:
    1. Universitas Katolik Santo Thomas, Jl. Setia Budi No. 479-F, Medan
     
    17.
    Yayasan Suster Fransiskanes Misionaris Dari Assisi (SFMA)
     
    Alamat
    :
    Jl. Bunga Rampai II, Simlaingkar B, Medan Tuntungan – 20135
     
    Telp.
    :
    0821 6218 0057
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Mengelola:
    1. TK. Sanata Clara, Jl. Bunga Rampai II, Simalingkar B, Medan - 20135
     
    18.
    Yayasan Santa Maria Berbelaskasih Sibolga (SCMM)
     
    Alamat
    :
    Jl. Brigjen Katamso 12, Kel. Kota Beringin, Kec. Sibolga Kota – 22521
     
    Telp.
    :
    063 24640
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Mengelola:
    1. TK  Santa Maria, Jl. D.I. Panjaitan 39, Tarutung – 22411
    2. TK Budi Dharma, Lhokseumawe
    19.
    Yayasan Don Bosco Manado
     
    Alamat
    :
    Jl. Pastor Sybrandus Van Rossum, Kel. Sangkar Nihuta,
    Kec. Balige, Kab. Toba 22312, Sumatera Utara
     
    Telp.
    :
    0822 1012 1922
     
    Ketua
    :
    Fr. Martinus Lumbanraja, CMM
     
    Mengelola:
    1. SMP Swasta Budhi Dharma Balige, Jl. Pastor Sybrandus Van Rossum, Balige
    2. SMA Swasta Bintang Timur 1 Balige, Jl. Pastor Sybrandus Van Rossum, Balige

     

    Paroki Lubuk Pakam

    0

    Pelindung

    :

    Gembala Yang Baik

    Buku Paroki

    :

    Sejak tahun 1966. Sebelumnya bergabung dengan Paroki Katedral Medan

    Alamat

    :

    Jl. Siantar No. 111, Lubuk Pakam – 20517

    Telp.

    :

    0821 6216 3900

    Email

    :

    [email protected]

    Jumlah Umat

    :

    1.775 KK / 6.566 jiwa
    (data Biduk per 05/02/2024)

    Jumlah Stasi

    :

    19

    1. Ara Payung St. Yohannes Pembaptis
    2. Bah Balua Sta. Maria Bunda Allah
    3. Bah Perak St. Yosep 
    4. Bah Sidua-dua St. Paulus
    5. Bangun Purba St. Antonius
    6. Cinta Air St. Yosep
    7. Galang St. Antonius
    8. Gema Kasih Sta. Elisabeth
    9. Juhar Baru Sta. Theresia
    10. Kotarih St. Yosep
    11. Kuala Lama St. Petrus
    12. Pagar Jati St. Yosep
    13. Pamah Pematang Sta. Maria
    14. Parlobaran St. Leo Agung
    15. Perbaungan St. Martinus
    16. Petapahan St. Laurensius
    17. Pulokali St. Yosep
    18. Ramunia St. Yosep
    19. Sibaganding St. Thomas

     RD. Sudi Monang Sinaga

    14.07.’84

    Parochus

     RD. Rafael Henra Wibowo Sirait

    18.11.'91

    Vikaris Parokial 

    Sejarah Paroki Gembala yang Baik Lubuk Pakam

    Masuknya Misionaris ke Sumatera (Utara) (klik untuk membuka)

    Pengantar
    Tonggak sejarah Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam tidak dapat dipisahkan dari perjalanan Keuskupan Agung Medan. Kesatuan antara Paroki dan Keuskupan merupakan suatu simbol yang tidak bisa dilupakan, sebab yang mendirikan Paroki ialah Uskup. Oleh karena itu, kehadiran pelayanan Uskup sebagai gembala utama ditampakkan dalam diri para gembala di setiap paroki melalui karya pelayanan: panca tugas Gereja.
    Dengan alasan tersebut, kami tim penyusun Buku Kenangan ini akan mengisahkan sekilas torehan kisah perjalanan para misionaris pendahulu di Sumatera-Keuskupan Agung Medan ini. Kemudian, kita akan melihat kisah perjalanan Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam bersama dengan kisah perkembangan stasi-stasi yang tergabung dalam batas-batas wilayah reksa pastoral Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam.

    Agama katolik diyakini sudah masuk ke indonesia sekitar abad ke-7. Keyakinan itu berasal dari para ahli sejarah tertulis dari daerah arab yang memastikan bahwa tahun 645 Masehi sudah ada gereja katolik di dekat barus, Tapanuli Tengah dengan nama Gereja Perawan Suci. Namun sayang riwayat Agama Katolik yang terdapat di tempat itu tidak berlanjut dan hilang tak berbekas. Jejaknya pun tidak dapat ditelusuri selain dari naskah kuno tulisan orang Arab seperti disebut diatas. Oleh karena itu disepakati secara historis bahwa awal masuknya agama katolik ke Indonesia ketika Fransiskus Xaverius singgah di Maluku dalam perjalanan ke Tiongkok. Sejak itulah sejarah agama katolik di indonesia berlanjut dan berkembang sampai kini.

    Penyebaran ajaran iman Katolik di tanah Sumatera sangat terbantu oleh kebijakan pemerintah Hindia dan Belanda. Pada permulaan abad ke-19, Pemerintah Belanda yang menguasai Kepulauan Nusantara memberi izin kepada para misionaris Katolik memasuki wilayah Nusantara. Akan tetapi, misionaris yang boleh masuk adalah mereka yang berkebangsaan Belanda. Persyaratan lain yang diatur ialah bahwa misi Katolik tidak boleh dilaksanakan di daerah-daerah yang sudah dimasuki oleh zending Protestan.

    Dengan semakin terbukanya peluang bagi para misionaris itu, para imam Eropa tiba pertama kali di daerah Sumatera pada tahun 1830. Bertolak dari Padang, mereka mewartakan Injil ke Nias. Beberapa misionaris awal yang tercatat ialah Pastor Bernard (meninggal tahun 1832) dan Pastor Vallon (meninggal tahun 1832). Keduanya berkebangsaan Perancis dan makamnya masih ada sampai sekarang di Gunung Sitoli Nias. Perkembangan itu semakin subur dengan adanya pengembangan usaha perkebunan tembakau di daerah Pantai Timur Sumatera di daerah Deli Serdang.

    Perkembangan Gereja Katolik di Medan

    Seiring dengan pengembangan usaha perkebunan tembakau di Pantai Timur Sumatera, peluang pewartaan Kabar Gembira pun semakin terbuka. Di daerah Deli Serdang (Kesultanan Serdang yang meliputi Batang Kuis, Kuala Namu, dan Pagar Merbau), perkebunan tembakau dibuka sangat luas; sementara perkembangan perkebunan kopi difokuskan di daerah Tanah Abang, Ramunia dan Serdang. Kemudian, perkebunan karet dan kelapa sawit menyusul. Para pengusaha perkebunan tersebut semua berkebangsaan Eropa dan diantaranya ada yang beragama Katolik. Pada tahun 1865, Pator De Vries didatangkan guna menjamin pelayanan pastoral bagi umat Katolik yang terpencar di wilayah perkebunan, instansi sipil dan militer Pemerintah Belanda. Patut dicatat bahwa ternyata pada tahun 1878, seorang imam Jesuit, yakni Pastor C. Wenneker SJ, telah menguasai kultur Batak dan melayani orang Katolik yang tinggal di daerah Batak, namun pada tahun 1884 beliau di tarik kembali ke Batavia. Pada tahun 1878, sebuah paroki telah berdiri di Medan.

    Para tenaga ahli pengelola perkebunan yang dibangun di daerah Deli Serdang adalah warga Eropa, yang sebagian dari mereka sudah memeluk agama katolik sebelum dikirimkan ke Sumatera. Demi terjamin kehidupan rohani mereka, sebuah kapel sebagai tempat ibadah didirikan di perkebunan yang dikelola oleh Keluarga De Guigne. Pada waktu itu, jumlah umat Katolik berjumlah 30-an KK. Untuk melayani orang Katolik di wilayah kesultanan Serdang ini, secara periodik masih mengundang dari Bangka.

    Sampai akhir abad ke-19, Gereja Katolik di Nusantara masih ditangani oleh satu-satunya Vikariat Apostolik yang terdapat di Batavia. Baru pada awal abad ke-20 beberapa Prefektur Apostolik dibentuk, salah satunya di Sumatera pada tahun 1912. Prefek Apostolik Sumatera yang pertama ialah Mgr.Liberatus Cluts,OFM Cap yang berkedudukan di Padang. Beliau kemudian digantikan oleh Mgr.Mathias Brans,OFM Cap. Program pertama Mgr. Mathias Brans adalah pewartaan Kabar Gembira bagi penduduk pribumi, tidak terfokus bagi warga Eropa lagi. Seiring dengan perkembangan umat yang cukup pesat di Sumatera bagian Utara, maka pada tahun 1941 Vikariat Apostolik Padang dipindahkan ke Sumatera Utara dengan nama Vikariat Apostolik Medan.

    Pada masa penjajahan Jepang, para misionaris ke kamp-kamp konsentrasi. Meskipun demikian, iman kekatolikan tidak mati terpenjara bersama dengan para misionaris itu, karena memang para misionaris telah mempersiapkan para katekis awam yang tanggung. Pada masa-masa sulit itu, para katekis dan pemimpin awam sangat berperan menjaga dan melanjutkan perkembangan kekatolikan bahkan hingga masa kemerdekaan, dimana pemberontakan-pemberontakan berkecamuk hingga tahun 1950. Dengan demikian, iman dan Agama Katolik tetap bertumbuh. Berkecambah dan berbuah. Paroki-paroki pun akhirnya berdiri sejak tahun 1950-an hingga sekarang.

    Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam Berdiri

    Pada tahun 1952, sesudah kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah Lubuk Pakam telah didatangi oleh orang-orang Batak yang sudah beriman dan beragama Katolik dengan bekal iman yang sudah mereka terima dan hidupi dari tempat asal mereka (Samosir). Mereka umumnya berprofesi sebagai pedagang (penggalas) atau pembuka lahan pertanian (panombak) di daerah pinggiran Lubuk Pakam. Sebagai orang beriman Katolik, mereka saling merindukan untuk mengadakan ibadat bersama secara teratur. Untuk itulah, beberapa keluarga patut disebut sebagai pemrakarsa persekutuan tersebut yakni: keluarga Japaet Sinaga, Bapak Josep Sitanggang, Bapak Daud Hutabalian, Bapak Gidion Barimbing, Bapak S.W Simbolon serta Bapak J.D Saragih. Mereka membentuk komunitas umat beriman. Mereka (sekitar 15 KK) sering memanggil Pastor Van Duynhoven OFM Cap dari Paroki Saribudolok. Mereka beribadat secara teratur di rumah Bapak S.W. Simbolon di Jl Medan (sekarang di depan showroom sepeda motor honda “Rotella”).

    Melihat antusiasme umat yang berhimpun, para gembala pun semakin bersemangat untuk mengunjungi dan melayani mereka. Sampai tahun 1955, Opung dolok (sebutan akrab bagi Pastor Elpidius Van Duynhoven) tidak hanya melayani di Lubuk Pakam tetapi juga sampai ke daerah Ramunia. Beliau mengadakan perjalanannya pastoralnya ke sekitar Lubuk Pakam melalui jalan-jalan hutan/perkebunan via Gunung Meriah sungguh perjuangan pelayanan yang penuh tantangan untuk menjumpai dan melayani komunitas-komunitas umat katolik yang tersebar di sekitar Lubuk Pakam.

    Sejak tahun 1955, karena alasan geografis lebih dekat ke Medan, pelayanan umat di sekitar Lubuk Pakam bukan lagi dari Saribudolok melainkan dari Medan. Pastor Diego van Biggelar, OFMCap (yang akrab disebut opung Bornok) melanjutkan karya pelayanan itu. Pastor opung Bornok ditugaskan ke Lubuk Pakam dari Medan (Jl Pemuda-Katedral Medan). Ia sangat terkenal dengan kesederhanaan dan keramahannya untuk menyapa umat. Beliau sangat prihatin melihat kondisi rumah ibadat di Lubuk Pakam. Karena itu, beliau bermusyawarah dengan umat dan mohon restu dari Uskup Medan Mgr. Dr. Ferrius van den Hurk untuk mengusahakan dan mendirikan gedung gereja yang baru. Mendapat restu dari Uskup, pastor bersama umat Lubuk Pakam mencari lokasi yang memadai untuk gereja. Mereka menemukan lokasi strategis di Jl. Pematang Siantar (lokasi sekarang) pada tahun 1957.

    Proses pembangunan gereja pun dimulai, pertama-tama dikordinir oleh Bapak C.H Lumbansiantar, dilanjutkan Bapak Daniel Tadjuddin Turnip (Oppung Dorris). Menurut beberapa narasumber yang diwawancarai oleh tim penyusun buku kenangan ini, ibu-ibu dan anak-anak turut serta dalam proses pengadaan bahan bangunan: ada yang mencari kayu, bambu, dan ada juga yang mengambil pasir dari sungai ular (sekitar 5km dari lokasi). Dengan semangat gotong royong itu, proses pembangunan gereja terlaksana terus-menerus secara bertahap.

    Pastor Oppung Bornok juga memperhatikan peningkatan taraf pengetahuan umat dan masyarakat di sekitar Lubuk Pakam. Dengan berbagai upaya, beliau pun berhasil menghimpun tenaga dan dukungan untuk mendirikan bangunan Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1958. Setelah berdiri sekolah, pengelolaannya pun diserahkan kepada Bapak K.E. Sinaga (sekaligus kepala sekolah pertama), Bapak Japaet Sinaga dan Bapak Monang Parhusip. Proses pengajaran dan pendidikan berlangsung dengan menggunakan gedung sekolah darurat dan gereja, pastor pun ikut terlibat langsung dalam proses pengajaran di sekolah itu.

    Pengembangan pelayanan Pastor Oppung Bornok dilanjutkan oleh Pastor Harie Pennock, OFMCap (tahun 1965). Pastor Pennock sudah menginap sesekali di gereja serentak sudah mulai membangun pastoran dan menyelesaikan pembangunan gereja stasi Lubuk Pakam. Beliau pula telah menggagas nama pelindung gereja baru ini: Gembala Yang Baik. Dengan terselesaikannya bangunan gereja Stasi Lubuk Pakam dan rumah pastor, maka Mgr. Dr. Ferrius van den Hurk meresmikan pastoran dan gereja tersebut pada tahun 1965. Berdasarkan Liber Baptozorum (Buku Baptis), sudah ada pembaptisan di Lubuk Pakam sebanyak 13 orang oleh Pastor Pennock, tepatnya pada 10 Oktober 1965. Oleh karena itu, seluruh pencatatan administratif sudah dimulai sejak Oktober 1965 secara tersendiri di Lubuk Pakam. Dengan alasan ini, sebenarnya Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam telah berdiri pada tahun 1965. Akan tetapi, berdasarkan Surat Ketetapan/Surat Keterangan Uskup Agung Medan, Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam didirikan pada tahun 1966.

    Kilas Balik Stasi-stasi Separoki

    Pada tahun 1966, saat didirikan sebagai paroki, Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam terdiri dari 7 stasi yang sudah ada pada saat itu, yakni Lubuk Pakam sendiri sebagai stasi induk (1952), Stasi Ramunia (1953), Stasi Serdang (1953), Stasi Pagar Jati (1958), Stasi Petapahan (1961), Stasi Galang (1961) dan Stasi Bangun Purba (1965). Pada tahun itu juga bertambah 2 stasi baru, yakni Stasi Juhar Baru (1966), dan Stasi Kotarih (1966), sehingga pada Bulan Desember 1966 jumlah stasi Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam menjadi 9 stasi.

    Empat tahun kemudian yakni pada awal tahun 70-an, bertambah dua stasi lagi yakni Stasi Bah Perak (1967) yang dimekarkan dari Bangun Purba dan Stasi Pulokali (1969) yang dimekarkan dari Galang sehingga jumlahnya menjadi 11 stasi.

    Antara tahun 1970-1980 jumlah stasi berkurang 2 tetapi bertambah. Berkurang dua yakni pada tahun 1971 reksa pastoral Stasi Bangun Purba dan Stasi Bah Perak diserahkan ke paroki Delitua, bertambah 2 yakni dibukanya Stasi Kuala Lama (1975) dan Stasi Perbaungan (1977). Maka, pada awal tahun 1980-an jumlah stasi Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam tetap berjumlah 11 stasi.

    Pada kurun waktu antara tahun 1980-1990 bertambah lagi 7 stasi. Pada tahun 1981 Stasi Bangun Purba dan Stasi Bah Perak, yang sebelumnya pelayanannya diserahkan ke Paroki Delitua, dikembalikan kepada reksa pastoral Paroki Lubuk Pakam. Pada tahun itu juga, Stasi Bah Balua yang sebelumnya dibuka oleh P. Antonio Murru pada tahun 1975 tetapi sempat vakum selama 5 tahun dari tahun 1977-1981 dibuka kembali oleh Pastor Yan van Maurik, OFM Cap dan menjadi salah satu stasi dari Lubuk Pakam. Juga pada tahun 1981, Pastor Yan van Maurik OFM Cap meresmikan berdirinya Stasi ST. Yohannes Pembaptis Arapayung, pemekaran dari Stasi Kuala Lama. Setahun kemudian pada tahun 1982, Stasi Pamah Pematang, yang berdiri pada tahun 1974 sebagai bagian dari Paroki Delitua, diserahkan pengembalaannya ke Paroki Lubuk Pakam. Pada tahun 1982 juga dibuka stasi baru di Batang Kuis. Dan pada tahun 1986, dibuka Stasi Cinta Air yang dimekarkan dari Arapayung. Maka pada awal tahun 1990-an, jumlah stasi di Paroki Lubuk Pakam menjadi 18 stasi.

    Limabelas tahun kemudian dibuka 3 stasi lagi, yakni Stasi Saur Matio (1992), Stasi Parlobaran (2000) dan Stasi Gema Kasih (2003). Tetapi sebelumnya Stasi St. Paulus Bah Siduadua yang sebelumnya merupakan stasi dari paroki St. Yoseph Tebing Tinggi, masuk ke paroki Lubuk Pakam karena alasan letak geografis. Maka, sampai tahun 2005, jumlah stasi Paroki Lubuk Pakam menjadi 22.

    Pada tahun 2012, ketika Keuskupan Agung Medan membuka paroki baru di dekat Bandara Kuala Namu dengan pusatnya di Batangkuis, maka Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam menyerahkan reksa pastoral 3 stasi ke paroki baru itu, yakni Stasi Batangkuis sendiri, Stasi Serdang, dan Stasi Saur Matio. Maka, pada tahun 2016 ini, ketika Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam merayakan pesta emasnya, jumlah stasinya adalah sebanyak 19 stasi.

    Pelayanan Pastoral Paroki

    Pelayanan pastoral di paroki ini akan dipaparkan dengan mengikuti panca tugas Gereja: Liturgy, Kerygma, koinonia, Diakonia dan Martirnya.

    A. Bidang Liturgya
    Pelayanan sakramen dan sakramentali di usahakan terlaksana secara intens. Pelayanan ekaristi pada hari minggu selalu diusahakan dua stasi oleh imam, bahkan pernah tiga stasi. Usaha ini tempuh dengan maksud supaya umat bisa merayakan ekaristi sesering mungkin. Selain itu, pelayanan ekaristi pun sedapat mungkin di usahakan dirayakan di lingkungan-lingkungan. Permintaan pelayanan sakramen pengurapan orang sakit sudah semakin meningkat dan pastor selalu siap sedia untuk pelayanan ini baik kerumah sakit maupun ke rumah umat. Pelayanan sakramen babtis dilaksanakan tergantung permintaan umat stasi melalui dewan pastoral stasi. Pelayanan sakramen pengakuan dosa secara tetap telah di sediakan pada masa prapaska bersamaan dengan pemercikan rumah umat, meskipun dari segi kuantitas peniten masih jauh dari yang di harapkan. Sedangkan perayaan sakramentalia untuk pemberkatan kendaraan, rumah (termasuk peletakan batu pertama, dll.) dilaksanakan sesuai dengan permintaan umat. Akan tetapi, upacara pemberkatan benih tanaman (padi,dll.) terkesan mulai berkurang. Secara khusus, upacara pemercikan/pemberkatan umat dan rumah telah di laksanakan secara rutin setiap masa pra-paska; di sini terkadang dijumpai bahwa umat menyisipkan permintaannya kepada imam untuk mendoakan/memberkati benih padi.

    Konsili vatikan II mengamanatkan supaya dalam pembaharuan dan pengembangan liturgi suci diperhatikan keikut-sertaan segenap umat secara penuh dan aktif. Paroki Gembala Yang Baik pun telah memperhatikan supaya umat sungguh berperan aktif, partisipatif, sadar dan penuh dalam segala aktivitas liturgi gereja.

    Untuk mencapai hal itu, paroki telah menempuh cara pembekalan dan pelatihan liturgis dengan bantuan komisi liturgi KAM. Melalui seleksi liturgi paroki, paroki pun telah turut menyebar luaskan pemahaman dan pelatihan tersebut ke setiap stasi se-paroki GYB – Lubukpakam. Berdasarkan hal itu, perayaan liturgi di setiap stasi dan lingkungan telah di usahakan sesuai dengan petunjuk-petunjuk liturgis gereja. Petugas ibadat dan perayaan liturgis gereja pun telah melibatkan peran aktif umat; bertugas dalam perayaan ekaristi dan para dewan pastoral stasi/lingkungan telah bertugas sebagai pemimpin ibadat sabda hari minggu dan doa lingkungaan serta ibadat-ibadat lainnya.

    B. Bidang Kerygma
    Pelayanan gereja di bidang kerygma ditempuh oleh paroki ini dengan menata berbagai bidang katekese: persiapan babtis (katekumen), komuni pertama, krisma dan perkawinan. Katekese persiapan penerimaan sakramen baptis, komuni pertama dan krisma dilaksanakan oleh para pengurus gereja (seksi katekese paroki dan stasi) bekerja sama dengan para gembala dan dilaksanakan di stasi masing-masing. Dalam persiapan perkawinan, paroki telah membentuk tim pembina dengan beranggotakan berbagi unsur profesi bersama dengan pastor/frater yang bertugas di paroki ini. Pelaksanaan kursus persiapan perkawinan ini dilaksanakan pada hari saptu minggu ke-2 setiap bulan.

    C. Bidang Koinonia
    Persekutuan gerejani di paroki ini secara konkret, dapat dialami dalam bentuk kebersamaan dalam perayaan ekaristi dan ibadat sabda hari minggu serta doa-doa lingkungan. Selain itu, kegiatan sermon-sermon sekali sebulan, rekoleksi lingkungan/stasi dan rekoleksi pengurus pun menjadi sarana perwujudan persekutuan umat di paroki ini.

    D. Bidang Diakonia
    (Todo Agustinus Pasaribu, Ketua Yayasan Caritas PSE dan Seksi PSE Paroki)

    KARYA-KARYA PELAYANAN SOSIAL EKONOMI DI PAROKI GEMBALA YANG BAIK LUBUKPAKAM
    Dalam perayaan Yubileum 50 tahun paroki dan pendedikasian gereja paroki sekilas hendak kita melihat kebelakang karya-karya sosial ekonomi yang berlangsung dari masa ke masa yang dialami dan dirasakan oleh umat. Pesta syukur dan rahmat ini hendaknya membawa kita juga melihat tugas diakonia gereja khususnya di Paroki Lubuk Pakam.

    Sejak tahun 1975, umat paroki gembala yang baik lubukpakam telah menikmati karya-karya baik pelayanan sosial ekonomi. Karya pelayanan tersebut di gagasi oleh pastor Fidelis Sihotang OFMCap. Yang pada saat itu menjadi pastor paroki dan pada tahun 1976 diangkat oleh bapa Uskup Agung Medan Mgr. Pius Datubara sebagai Delegasus Sosial (Delsos) untuk karya gereja di bidang sosial ekonomi sekaligus ketua Yayasan Karya Bhakti (Yayasan yang dalam anggaran dasarnya ditujukan untuk bekerja pada bidang kemanusiaan).

    Karya-karya pelayanan sosial ekonomi saat itu amat di rasakan dan berguna bagi perkembangan hidup umat antara lain pendistribusian dan pengembangan bibit padi jenis IR, jenis baru hasil penelitian yang menghasilkan produksi tinggi. Dalam rangka kebutuhan pembangunan dikembangkan pula kilang batu yang banyak menerima pekerja khususnya orang muda perantau sekaligus pelatihan untuk membuat batu bata yang baik. Dibuat pula usaha perbengkelan untuk menyelengarakan pelatihan keterampilan bagi anak yang putus sekolah dan perantau. Untuk keterampilan wanita kursus-kursus menjahit, menyulam, tata boga dan bordir serta pusdiklat bagi pelatihan komputer. Pengembangan bidang pertanian dan perternakan juga diselenggarakan. Banyak tanah dibeli yang ditunjukkan untuk demonstrasi plot sebagai tempat belajar pertanian di lubuk pakam. Di samping umat paroki lubukpakam, umat dari paroki-paroki lain juga dapat menikmati karya-karya sosial ekonomi. Hingga saat ini di paroki lubukpakam masih terdapat aula yang disebut aula pengembangan sosial ekonomi (PSE). Masih terdapat juga beberapa persil tanah yang merupakan peninggalan proyek sosial ekonomi di sekitar paroki. Paroki lubukpakam juga pernah mendapatkan dana panitia krisis dari keuskupan untuk pengembangan sosial ekonomi umat saat indonesia dilanda krisis ekonomi.

    Karya pelayanan sosial ekonomi yang tidak kalah pentingnya adalah keuangan mikro yang di Paroki Gembala Yang Baik bernama Bina Mitra Sejahtera (BMS). BMS merupakan lembaga simpan pinjam bertujuan untuk memperkuat permodalan usaha ekonomi umat. Cukup lama bertahan namun akhirnya juga ditutup.

    Sejak tahun 2001 fokus kegiatan pelayanan sosial ekonomi berpusat pada pelayanan karitatif. Membantu umat yang sakit dan menderita serta terdampak bencana alam maupun akibat perbuatan manusia, termasuk musibah kebakaran. Kegairahan pelayanan sosial ekonomi umat paroki kembali muncul sejak 2013. Dimulai lagi dengan membentuk komunitas-komunitas basis yang bertujuan untuk peningkatan ekonomi rumah tangga. Gerakan awal muncul di stasi arahpayung dan kuala lama, dengan perternakan bebek, babi dan kambing. Kini kegiatan tersebut semakin meluas dengan cara penerusan manfaat. Dikembangkan pula perternakan babi dengan sistem ramah lingkungan di beberapa stasi. Ada juga pengembangan budidaya ikan lele. Pelatihan untuk usaha jamur pernah diselenggarakan meskipun kurang di minati umat demikian pelatihan pembuatan pupuk alternatif dan obat-obatan alami yang dipergunakan untuk pertanian pengganti bahan kimia. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut paroki mengandalkan dana aksi puasa pembangunan (APP) keuskupan, caritas PSE keuskupan ditambah dana APP yang tinggal di paroki. Kegiatan tersebut masih menyentuh beberapa stasi belum meluas menjadi gerakan seluruh paroki akibat keterbatasan yang dimiliki.

    Sermon bolon paroki pada awal tahun 2016 semakin meneguhkan semangat ber-PSE di paroki gembala yang baik. Karya PSE diharapkan melibatkan kaum muda dan juga memberi hati terhadap lingkungan hidup. Pengalokasian dana APP juga semakin di perluas untuk guru agama honorer di paroki dan gerakan kaum muda serta tidak lupa mendorong upaya agar anak-anak paroki masuk seminari.

    E. Bidang Martirya
    Gereja, umat allah, dipanggil untuk memberikan kesaksian hidup di tengah masyarakat dan dunia. Sebagai gereja, umat paroki GBY – Lubukpakam secara induvidu tentulah sudah berupaya memperlihatkan kualitas imannya di tempat kerja maupun di sekitar rumah masing-masing. Namun, dalam bentuk komunal paguyuban tertentu (seperti FMKI, Pemuda katolik, WKRI,dll) paroki ini masih harus berjuang lebih giat lagi untuk menjadi promotor kerasulan awam sebagai bentuk kesaksian gereja di tengah masyarakat luas.

    Karya Non-Parokial

    1.Karya-Karya Milik Keuskupan Agung Medan

    a. Sekolah Milik Keuskupan: SD, SMP, dan SMA Serdang Murni Lubuk Pakam dan SD St. Paulus – Ramunia
    Sebelum lubukpakam dinyatakan sebagai paroki GYB, sekolah katolik sudah berdiri tahun 1957. Saat itu, RP. Diego van de biggelar OFM.Cap bersama bapak Djapogu Sinaga dan bapak K.E. Sinaga mendirikan sekolah rakyat (sekarang SD) katolik; awalnya (3) lokal (di lokasi gereja petapahan) dengan jumlah murid 60 orang dan dipindahkan ke Jl. Siantar tahun 1960 (lokasi gereja sekarang). Kepala sekolah SR. RK pertama diemban oleh bapak C.M. Lumban Raja, bapak J.D. Saragih dan bapak Cyrus Hutabarat. Kita juga patut berterimakasih kepada bapak Djudin Saragih, bapak Djapaet Sinaga, bapak H.M. Parhusip, bapak W. Simbolon dan bapak DJ. Simbolon yang turut berjasa mengembangkan gereja dan pendidikan di paroki GYB Lubuk Pakam. Di sini kita patut mengingat nama-nama tenaga pengajar pertama SD; Djapogu Sinaga, Kasiman Edward Sinaga, H. Monang Parhusip, Goliat Sinaga dan Pingkel Sinaga. Nama-nama kepala sekolah SD; Djapogu sinaga, Kasiman Edward Sinaga, C,M. Lumban raja, T.R. Peranginangin, T. Manurung, F.X. Suharsono, R.C. Ginting , A. Hutasoit, BA, dan Sarmauli Siallagan, S.Pd.

    Tahun 1962 RP. Diego van de Biggelar OFMCap bersama umat katolik di paroki GYB serta Bpk. J. D. Saragih dan S.W. Simbolon memprakarsai berdirinya sekolah menengah pertama (SMP) RK Serdang Murni berdampingan dengan SD RK. Para kepala sekolah SMP : Djamura Saragih, Sr. ZTP. Sihombing, B.A., Drs. Masner Simarmata, Drs. Bangun Silalahi dan Drs. Peri Nainggolan, M.Pd.

    SMA RK Serdang Murni berdiri tahun 1977 dikelola oleh paroki Gembala Yang Baik. Pendirian sekolah ini awalnya pengalihan sekolah swasta SMA karya yang menumpang di gedung SMA Negri 1 Lubuk Pakam. Karna tidak memungkinkan lagi menggunakan fasilitas sekolah Negeri, maka Bpk. Djamurah Saragih yang saat itu guru di SMA Negeri 1 dan pengurus sekolah Serdang Murni memindahkan siswa/i SMA Karya menjadi siswa/i SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam, dengan menggunakan gedung SD dan SMP RK Serdang Murni. Mereka belajar pada siang hari setelah SMP dan SD selesai belajar. Tahun 1985 SMA RK memiliki gedung sendiri di komplek yang sekarang. Para kepala sekolah SMA: Ir. Peranginangin, Drs. Djmurah Saragih, Drs. Selamat Meliala, Drs. Jaya Sijabat, Sr. Reynalda Sinaga KYM, Drs. TR. Peranginangin, Drs. Masner Simarmata.

    Pada tahun 1997, SD, SMP, SMA RK Serdang Murni dikelola oleh Yayasan St.Yosep-Medan, kemudian tahun 2014 sampai saat ini dikelola oleh Yayasan Don Bosco – KAM. Gedung SD, SMP, SMA Serdang Murni yang baru (sekarang) diresmikan oleh Uskup Agung Medan MGR. Anicetus B. Sinaga pada 21 Nopember 2014 bersamaan dengan asrama putra.

    Selain pendirian sekolah di Lubuk Pakam, sekolah katolik pun telah berdiri di Ramunia, Kecamatan Beringin. Sekolah ini didirikan pada tahun 1969 di atas tanah yang dijual oleh bapak Ama Sonta Naibaho dengan ukuran 55 x 45 m (2475 m2) seharga 1.700 kg padi kering. Untuk pembayaran biaya tersebut, umat dikenai sumbangan/gugutan 2 kaleng padi per KK. Sekolah ini didirikan atas kesepakatan umat bersama dengan para pengurus gereja mengingat pentingnya pendidikan anak.

    b. Asrama Putra
    Asrama putra telah hadir baru-baru ini tepat berada komplek SD, SMP dan SMA RK Serdang Murni. Asrama ini merupakan milik Keuskupan Agung Medan. Keuskupan Agung Medan melalui Yayasan Don Bosco menyerahkan pengelolaan asrama putra kepada Suster-Suster Kongregasi KYM. Asrama ini didirikan pada 1 juli 2014 dan diresmikan langsung oleh Uskup Agung Medan, MGR. Anicetus B. Sinaga Pada 21 Nopember 2014. Sekarang, anak-anak asrama putra sudah berjumlah 28 orang (5 orang beragama katolik).

    2.Karya Yang Dimiliki oleh Tarekat

    a. Klinik
    Kehadiran gereja di tengah masyarakat Lubuk Pakam pun dirasakan melalui pelayanan di bidang kesehatan. Hal ini sangat di dukung oleh kehadiran klinik katolik (sekarang namanya klinik Pratama Maristella). Dahulu, klinik ini sangat terkenal dengan pelayanan yang cukup memuaskan bagi para pengunjung dan pasien. Sekarang, klinik Pratama Maristella sudah melayani peserta BPJS kesehatan.

    b. Sekolah TK RK Bintang Timur pun sudah hadir di Lubuk Pakam

    c. Asrama Putri
    Asrama putri ini merupakan salah satu karya gerejani yang dimiliki oleh Suster Kongregasi KYM, berada di belakang sekolah TK RK Bintang Timur, satu komplek dengan susteran dan klinik. Sekarang, anak-anak asrama putri berjumlah 10 orang setelah dibuka, meskipun belum didirikan secara resmi oleh Kongregasi. Walaupun demikian, gedung asrama putri sudah digunakan/ditempati sejak akhir tahun 2015.

    Video Profil :
    Lokasi Paroki :

    Paroki Tiga Lingga

    0
     
    Pelindung
    :
    Santa Maria Bunda Karmel
    Buku Paroki
    :
    Sejak 1967. Sebelumnya bergabung dengan Paroki Sidikalang dan Parongil.
    Alamat
    :
    Jl. Kota Bunga 16, Tiga Lingga - 22252
    Telp.
    :
    0813 6050 5553
    Email
    :
    [email protected]
    Jumlah Umat
    :
    1.328 KK / 5.039 jiwa
    (data Biduk per 05/02/2024)
    Jumlah Stasi
    :
    26
     
    01. Aek Nauli
    04. Gundaling I
    07. Kendet Liang
    10. Lau Kersik
    13. Lau Rambong
    16. Parsaoran
    19. Rindang
    22. Sumbul Karo
    25. Tanah Pinem
    02. Bertungen Julu
    05. Gundaling II
    08. Lau Gambir
    11. Lau Pamulutan
    14. Napambelang
    17. Pertumbungen
    20. Sibenkurung
    23. Sukan Debi
    26. Tanjung Beringin
    03. Bukit Tinggi
    06. Gunung Sitember
    09. Lau Ipuh
    12. Lau Pangkuruken
    15. Pandan II
    18. Rante Besi
    21. Sionom Kodin
    24. Tampok Kite

     
    RP. Yohanes Bello Patty, O.Carm
    Parochus
    RP. Lucianus Meo Wio, O.Carm
    Vikaris Parokial
    Video Profil :
    Lokasi Paroki :
    Rute

    Paroki Sumbul

    0
     
    Pelindung
    :
    Beato Dionysius
    Buku Paroki
    :
    Sejak tahun 1967. Sebelumnya bergabung dengan Paroki Sidikalang dan Parongil.
    Alamat
    :
    Jl. Sisingamangaraja Atas No. 37, Sumbul - 22281
    Telp.
    :
    0627 - 450014
    Email
    :
    [email protected]
    Jumlah Umat
    :
    2.855 KK / 11.108 jiwa
    (data Biduk per 05/02/2024)
    Jumlah Stasi
    :
    41
     
    01. Barisan Nauli
    04. Gunung Selamat
    07. Huta Imbaru
    10. Juma Ramba
    13. Lae Siboban
    16. Langga Suha
    19. Lumban Simbolon
    22. Pangguruan
    25. Parratusan
    28. Ponjian
    31. Siboras Toba
    34. Sipali-pali
    37. Suka Dame
    40. Tumpak Debata
     
    02. Buluh Ujung
    05. Harungguan
    08. Juma Kancil
    11. Lae Pinagar Atas
    14. Lae Simobi
    17. Linggaraja
    20. Mbinaga
    23. Pardomuan Nauli
    26. Parsaoran
    29. Sibabi Dolok
    32. Sileuleu Atas
    35. Sisolu-solu
    38. Suka Makmur
     
    03. Dolok Tolong
    06. Huta Gorat
    09. Juma Lubang
    12. Lae Pinagar Bawah
    15. Lae Tanggiang
    18. Lumban Sijabat
    21. Pangantaran
    24. Parikki
    27. Pispis
    30. Sibabi Toruan
    33. Sileu-leu PLTA
    36. Suhana
    39. Tiga Baru
     
     
    RP. Bernardus Tamrin Berutu, O.Carm
    13.11.’74
    Parochus
    RP. Yulius Agi Harianto O.Carm
    10.07.’77
    Vikaris Parokial
    RP. Lucianus Meo Wio, O.Carm
    19.06.’85
    Vikaris Parokial
     
    Video Profil :
    Lokasi Paroki :

    Rute

    Paroki Parongil

    0
     
    Pelindung
    :
    Santo Petrus dan Paulus
    Buku Paroki
    :
    Sejak 1 Mei 1954. Sebelumnya bergabung dengan Paroki Sidikalang.
    Alamat
    :
    Jl. Sisingamangaraja Atas 62, Kec. Silima Pungga-pungga, Dairi - 22262
    Telp.
    :
    0627 - 340408
    Email
    :
    [email protected]
    Jumlah Umat
    :
    1.109 KK / 4.444 jiwa
    (data Biduk per 05/02/2024)
    Jumlah Stasi
    :
    28
     
    01. Aek Nauli
    02. Batu Dongkol
    03. Bongkaras
    04. Bukit Baringin
    05. Bulu Duri
    06. Desa Pahlawan
    07. Hutakarangan
    08. Lae Enggan-enggan
    09. Lae Itam
    10. Lae Logan
    11. Lae Luhung
    12. Lae Markelang
    13. Lae Maromas
    14. Lae Pora
    15. Lae Rambong
    16. Lae Sering
    17. Lubuk Raya
    18. Palipi
    19. Pandiangan
    20. Pardamean
    21. Pardomuan II
    22. Paritok-itokan
    23. Sidumpe
    24. Sihorbo
    25. Sinar Pagi
    26. Sopo Butar
    27. Tangga Batu
    28. Tapian Nauli


     

    RD. Julianus Tarigan

    RD. Julianus Tarigan
    18.10.'96
    Parochus
    RD. Boni Pandapotan Purba
    29.02.'96
    Vikaris Parokial
         

    Sejarah Paroki St. Petrus dan Paulus - Parongil

    Sejarah Paroki (klik untuk membaca)
    Awal Misi Katolik di Kabupaten Dairi (1938)
    Paroki St. Petrus dan Paulus Parongil (selanjutnya disebut Paroki Parongil) adalah salah satu dari sekian paroki di Keuskupan Agung Medan yang wilayah pelayanannya terletak di Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara. Di kabupaten ini terdapat lima paroki, yakni Paroki Sidikalang, Paroki Tiga Lingga, Paroki Sumbul, Paroki Salak, dan Paroki Parongil sendiri. Wilayah pelayanan paroki ini berada di bagian Barat dari Kabupaten Dairi yang meliputi seluruh Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, dan beberapa desa dari Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan Lae Parira, serta satu desa dari Kecamatan Tanah Pinem, yakni Desa Sinar Pagi
    Kekristenan khususnya Agama Protestan pertama sekali masuk ke Kabupaten Dairi tanggal 07 September 1905, yakni pada waktu Zending HKBP mengutus Pdt. Samuel Panggabean ke daerah Sumbul. Dari situlah keristenan mulai masuk ke daerah lain di Kabupaten Dairi. Katolik datang kemudian yakni pada tahun 1938 yang diperkenalkan oleh seorang katekis dari Pematangsiantar, yang bernama Johanes Sihombing. Seperti Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus, demikianlah Katekis Yohanes Sihombing, mempersiapkan kedatangan seorang imam Katolik ke Dairi. Tak lama setelah itu datanglah Pastor Cl. Hamers OFMCap ke daerah Dairi tanggal 28 Februari 1938. Kedatangannya mendapat sambutan meriah di Sitinjo Dairi. Kemudian Kota Sidikalang dijadikan sebagai pusat pelayanan pastoralnya untuk seluruh daerah Dairi.
    Misi Katolik di Wilayah Parongil (1939)
    Pada awal Juni tahun 1939, Pastor CL. Hamers mengunjungi daerah Parongil, dan berhenti di Desa Tungtungbatu (1 km dari Parongil) untuk memulai misi kekatolikan ke daerah Barat Kabupaten Dairi. Perjalanan misinya kurang mendapat respon positip dari masyarakat hingga mendapat penolakan oleh masyarakat Tungtungbatu. Dalam perjalanan kembali dari Tungtungbatu menuju ke Sidikalang, tepatnya di Parongil dia berjumpa dengan beberapa keluarga yang adalah pendatang dari Toba. Rupanya sebagian dari mereka sudah mengetahui atau mengenal apa itu Katolik. Mereka menyambut pastor itu di rumah mereka dengan ramah. Karena perjumpaan yang berkesan itu, Pastor Cl. Hamers OFMCap memutuskan untuk tinggal sementara di Parongil dan mendirikan rumah (pastoran) darurat, tepatnya tanggal 10 Juni 1939. Selama tinggal dan beberapa kali kunjungan ke Parongil, pastor ini berhasil membentuk komunitas Katolik (stasi) yang berjumlah 30 kepala keluarga hingga tahun 1942. Sebagian dari keluarga itu adalah pendatang dari Toba yang sudah mengenal dan bahkan sudah dibaptis Katolik. Suatu misi yang mulai berbuah banyak. Namun sayang, karena pastor itu ditangkap pejajah Jepang dan dibawa serta ditahan (internir) di Tarutung pada tahun 1942, komunitas Katolik yang baru terbentuk itu akhirnya hidup tanpa gembala.
    Setelah dibebaskan dari tahanan Jepang pada tahun 1945 dan karena situasi politik tanah air belum menentu, Pastor Cl. Hamers OFMCap masih belum bisa langsung kembali ke Sidikalang. Pada tahun 1950 akhirnya dia kembali ke Sidikalang untuk melanjutkan misi yang telah dirintisnya dulu. Ketika mengunjungi Parongil, dia sungguh senang bahwa komunitas Katolik yang didirikannya itu masih bertahan. Namun rumah atau pastoran darurat yang juga dipakai sebagai gereja untuk beribadat dalam keadaan roboh karena diterpa angin. Tahun 1951 Pastor CL. Hamers OFMCap bersama dengan komunitas Katolik yang ada membangun kembali rumah (pastoran) dan juga gereja yang terpisah dari rumah tersebut. Kedua bangunan itu dibangun secara sederhana atau darurat namun layak untuk tinggal dan beribadat.
    Pendirian Paroki Parongil (1954)
    Untuk semakin mengembangkan misi Katolik di Dairi, tahun 1951 Ordo Saudara Dina Kapusin menambahkan seorang pastor Belanda menemani Pastor Cl. Hamers OFMCap, yakni Pastor A.Kamphof OFMCap. Tahun 1951 misi Katolik mulai berkembang di Kecamatan Siempat Nempu Hilir yang khusus melayani keluarga Katolik pendatang dari Toba dan di tahun itu didirikanlah Stasi Lae Markelang. Inilah stasi kedua yang didirikan di wilayah Barat Dairi setelah Parongil.
    Tahun 1952 Pastor Stephanus Krol OFMCap didatangkan untuk membantu misi Katolik di Dairi. Tak lama kemudian di tahun yang sama berdirilah Stasi Lae Mbereng, Lae Garut (saat ini menjadi Stasi Pardamean), Bulu Duri dan Napabelang. Setahun kemudian yakni 1953 berdirilah Stasi Batu Dongkol dan Stasi Sopo Butar. Karena perkembangan misi kekatolikan di wilayah barat Dairi berkembang dengan cepat, Mgr. A.H.F van Den Hurk (Vikariat Apostolik Medan), yang baru saja menggantikan Mgr. M. Brans, memutuskan untuk mendirikan Paroki Parongil sebagai pemakaran dari Paroki Sidikalang tanggal 01 Mei 1954. Pastor A. Kamphof OFMCap ditunjuk sebagai Pastor Paroki pertama di Parongil, yang wilayah penggembalaannya meliputi beberapa stasi yang kemudian menjadi bagian dari Paroki Tiga Lingga seperti Stasi Tiga Lingga, Stasi Buntu Raja, Stasi Napabelang, Stasi Tumpakraja, Stasi Sukandebi dan Stasi Sibungkurung. Di tahun itu juga berdirilah Stasi Lae Ambat (saat ini menjadi Stasi Lae Rambong) dan Stasi Lae Logan.
    Pada tanggal 06 Desember 1961, Pastor A. Kamphof OFMCap digantikan oleh Pastor R. Pennock OFMCap. Setelah dua tahun menjadi Pastor Paroki, beliau digantikan Pastor A.M Rassens OFMCap yang mulai bertugas di Parongil pada akhir tahun 1963. Para pastor kapusin ini sungguh bersemangat melakukan karya misi dengan cara meninggalkan pastoran dan mengunjungi umat dari stasi ke stasi serta bermalam di rumah umat, yang dikenal dengan istilah turne. Mereka lebih senang tinggal di stasi daripada di pastoran. Begitulah kenangan yang masih diingat umat Paroki Parongil dengan para pastor kapusin yang pernah melayani mereka.
    Peralihan Kegembalaan Paroki dari Ordo Kapusin ke Ordo Carmel (1965)
    Karena keterbatasan tenaga imam untuk melaksanakan misi, awal tahun 1965, sebelum meletusnya G30S-PKI, Mgr. A.H. van Den Hurk OFMCap, yang sudah ditetapkan menjadi Uskup Agung Medan pada tahun 1961, mengadakan perjanjian kerjasama dengan pimpinan Ordo Carmel di Malang, Jawa Timur. Hasil dari perjanjian tersebut salah satunya adalah menyerahkan misi di Dairi kepada pelayanan Ordo Carmel. Pada tanggal 05 September 1965 terjadilah moment bersejarah yakni pergantian kegembalaan dari para imam Ordo Kapusin kepada para imam Ordo Carmel. Pada tanggal tersebut Pastor A.M Rassens OFMCap menyerahkan jabatan Pastor Paroki kepada Pastor H. van Wanrooy OCarm.
    Perubahan Masa
    Masa Menuai (1965-1970)
    Di awal pelayanan Ordo Carmel di Paroki Parongil, terjadi pertambahan umat Katolik secara signifikan karena dampak dari G30S-PKI yang mengharuskan masyarakat untuk menjadi anggota dari salah satu agama yang diakui oleh pemerintah. Seperti ketika masih dilayani oleh Ordo Kapusin, para imam dari Ordo Carmel yang menjadi Pastor Paroki di Parongil adalah para misionaris dari Belanda, yakni antara lain Pastor E. Janssens, OCarm dan Pastor A. Hutten OCarm. Para pastor missionaris dari Belanda ini sangat dikenang oleh umat karena kedermawan mereka, yang sering memberi bantuan-bantuan. Misi Katolik pada masa misionaris Belanda biasanya dilakukan bersamaan dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara umum. Para suster KSSY dari Sidikalang sering diikutsertakan dalam misi Katolik khususnya di bidang pelayanan kesehatan. Mereka sering ikut dengan pastor ke stasi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada umat Katolik dan juga masyarakat sekitar. Dengan cara itulah, jumlah umat Katolik di Paroki Parongil berkembang dengan cepat. Pada tahun 1970 diperkirakan umat Katolik sudah mencapai 4000 jiwa.
    Dari Gereja Misi menuju Gereja Mandiri (1970 – 1980)
    Tenaga misionaris dari Belanda telah diperkirakan akan semakin dibatasi oleh pemerintah Indonesia di kemudian hari. Maka mulailah dipikirkan untuk mulai melibatkan para tenaga imam pribumi. Sejak tahun 1970, para pastor yang melayani di Parongil adalah para imam pribumi yang datang dari Jawa, mulai dari Pastor A.J Soedibyo OCarm dan kemudian dilanjutkan dengan Pastor S.C. Pujadarma OCarm. Sejak saat itu, umat Katolik di Parongil memanggil para pastor itu dengan panggilan “Romo” yang dalam bahasa Jawa berarti Bapak.
    Untuk membantu para pastor dalam memberikan pelayanan pastoral bagi umat Katolik yang bertumbuh dengan cepat, semakin disadari perlunya tenaga awam. Tahun 1973 Bp. S.K Sitanggang yang baru saja tiba di Parongil sebagai pendatang ditugaskan oleh Pastor S.C Pujadarma OCarm untuk mengurus administrasi Paroki sekaligus menjaga pastoran. Dia juga sering dilibatkan dalam memberikan katekse kepada umat. Pelibatan awam dalam pelayanan pastoral ini sangat membantu para pastor khususnya ketika memberikan pengajaran iman kepada umat Katolik yang mayoritas bersuku Toba. Pada waktu itu beberapa kegiatan kursus pastoral kepada pengurus Gereja juga mulai diadakan. Pembangunan gedung gereja untuk dapat menampung umat beribadat juga mulai diperhatikan. Namun karena kondisi ekonomi umat dan masyarakat di Parongil sungguh memprihatinkan maka perubahan dari Gereja Misi ke Gereja Mandiri terkesan sangat lambat dan tidak berhasil. Kebanyakan umat masih merindukan kehadiran para misionaris Belanda.
    Masa Pergolakan (1980 – 1990)
    Gerakan Gereja Mandiri yang berkembang di hampir seluruh wilayah Indonesia mendorong arah pelayanan pastoral berubah dari fokus penambahan jumlah umat kepada peningkatan kualitas iman umat. Gerakan ini sungguh menjiwai pelayanan pastoral dari Pastor J. Fulgentius. Dia menjadi Pastor Paroki dari 1 Januari 1981 sampai 1 november 1988. Untuk meningkatkan kualitas iman umat, pastor ini mendirikan kantor paroki pembantu di lokasi gereja Lae Luhung, sehingga tersedia tempat untuk pertemuan dan pembinaan umat. Selama penggembalaannya, dia dikenal sebagai pastor yang sangat tegas dalam menjalankan aturan-aturan Gereja. Baginya kualitas iman umat hanya bisa dicapai bila umat mengikuti segala aturan secara disiplin. Siapa pun yang bersalah harus menerima hukuman. Bila umat terlambat maka tidak diijinkan masuk ke gereja. Bila ribut selama acara maka diusir keluar dari gereja. Bila tidak lengkap berkas administrasi dan tidak dipersiapkan dengan baik, maka tidak diberikan pelayanan sakramen.
    Sikap tegas dari Pastor J. Fulgentius ini menciptakan pergolakan dan perlawanan di kalangan umat. Mereka tidak setuju dengan sikap tegas tersebut karena tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang mereka alami saat itu. Dengan latar belakang pendidikan yang rendah, infrasturktur yang buruk, dan lokasi rumah-rumah umat yang terpencar dan jauh dari gereja, serta harus melewati hutan membuat sangat sulit bagi mereka untuk mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan oleh pastor itu. Sering umat mengalami sakit hati. Mereka datang dari jauh hendak ke gereja, namun tidak diijinkan masuk karena terlambat. Bahkan sering terjadi, penerimaan sakramen permandian dan perkawinan dibatalkan karena umat terlambat dan karena alasan lain. Pastor J. Fulgentius tidak mau mundur sedikitpun dari aturan tersebut. Oleh karena itu, sebagai perlawan umat atas kebijakan pastor itu, lebih dari setengah umat Katolik pada masa penggembalaannya murtad atau pindah ke Protestan. Prinsip pastor itu yang masih diingat umat sampai sekarang, “Lebih baik sedikit umat Katolik, yang penting berkualitas”.
    Masa Penyembuhan (1990 – 2010)
    Setelah terjadi gelombang murtad yang menyebabkan jumlah umat Katolik menyusut secara drastis, Uskup Agung Medan, Mgr. A.G. Pius Datubara OFMCap, dengan keras mengingatkan para pastor yang berkarya di Paroki Parongil agar menjadi gembala yang baik, yang mengumpulkan domba-dombanya bukan menceraiberaikan, yang mencari domba yang sesat, bukan menyingkirkan. Para pastor yang bertugas di Parongil ditugaskan untuk mengajak kembali umat yang telah meninggalkan Gereja Katolik untuk kembali dan yang masih sakit hati untuk disembuhkan. Harapan uskup ini berupaya diwujudkan dalam penggembalaan Pastor A. Girin OCarm, Pastor Eligius Ipong OCarm, Pastor Theodorus S. Ocarm, Pastor Agustinus Maryanto OCarm, Pastor Martinus Gunawan OCarm, Pastor P.N. Harsantyoko OCarm, Pastor Siriakus Ndolu OCarm, Pastor Vitalis Tribeno Yowono OCarm, dan Pastor Damian OCarm yang bergantian pernah menjadi Pastor Paroki di masa itu. Pada masa itu juga ditempatkan beberapa pastor pribumi yang bersuku Toba dengan harapan agar lebih bisa mengenal karakter umat Katolik yang mayoritas bersuku Toba, seperti Pastor Godlif J. Sianipar OCarm, Pastor Mandius M. Siringo-ringo OCarm, dan Pastor M. Mangapul Simarmata OCarm. Namun nasi telah menjadi bubur. Kendati para pastor ini dikenal sebagai pastor yang baik, umat Katolik yang murtad itu hampir tidak ada yang kembali. Bahkan pada masa ini tidak ada stasi yang bertambah atau didirikan.
    Dengan pertumbuhan jumlah umat yang sangat lambat dan kehidupan menggereja yang masih dingin atau belum bergairah, para pastor yang bertugas di Parongil sepertinya mulai putus asa. Berbagai upaya pastoral dilakukan tetapi kurang membuahkan hasil. Di samping itu, kehidupan ekonomi mayarakat di Parongil sangat sulit. Banyak warga meninggalkan kota Parongil dan sekitarnya pergi ke tempat lain (merantau) dengan alasan bersekolah dan bekerja. Pembangunan infrastruktur juga kurang mendapat perhatian pemerintah. Situasi ini juga berpengaruh terhadap menurunnya semangat menggereja umat Katolik. Sehingga muncul istilah berkonotasi negatif untuk menggambarkan situasi dan kondisi umat Katolik di Parongil yakni “Parongil adalah Paroki na Ngilngil”, artinya paroki yang kering atau tandus atau tidak punya apa-apa untuk dibanggakan.
    Masa Pengharapan (2010 - 2020)
    Harapan akan perubahan ke arah yang lebih baik mulai muncul di tengah masyarakat Parongil dan sekitarnya, ketika Perusahaan Pertambangan mulai beroperasi dan jalan dari Sedikalang ke Parongil sudah beraspal hotmix. Ekonomi masyarakat mulai mengeliat kembali. Parongil yang sebelumnya telah dianggap “wanita tua” kini menjadi “gadis muda” yang mulai dilirik. Hal ini juga berpengaruh kepada umat Katolik di Paroki Parongil. Semangat menggereja mulai bangkit kembali seiring mulai bangkitnya ekonomi mereka.
    Semangat perubahan juga dihadirkan dalam pelayanan pastoral dari Pastor Monang Sijabat OCarm yang menjadi Pastor Paroki mulai tahun 2014 hingga Juli tahun 2020. Dengan pelayanan pastoralnya melalui pendekatan budaya, dia mulai membangun semangat menggereja di antara umat Katolik. Dia mulai mengadakan pesta gotilon di setiap stasi, sehingga umat yang mayoritas adalah petani sungguh tersentuh dan disapa oleh Gereja. Berbagai kursus pembinaan iman juga mulai diadakan. Para pengurus gereja mulai aktif dalam mengikuti rapat atau sermon. Yang paling membawa sukacita dan menjadi kerinduan dari umat Katolik di Paroki Parongil adalah pesta pelindung paroki yang diadakan secara rutin yakni sekali dalam setahun. Dalam pesta itu diadakan perlombaan dan sekaligus diundang Uskup Agung Medan, Mgr. Anicetus Sinaga OFMCap serta orang-orang tertentu untuk memberikan seminar atau masukan. Cara berpastoral Pastor Monang Sijabat OCarm bersama pastor rekannya yakni Pastor Kardiaman Simbolon OCarm (November 2015 - April 2018) dan Pastor Nampak Wijaya OCarm (Maret 2018 – Juli 2020) telah membangun harapan besar kepada umat Katolik Parongil untuk menjadi jauh lebih baik di masa depan. Kendati jumlah umat Katolik tergolong minoritas di tengah masyarakat, namun bukan berarti tidak dapat dampak positif apa pun kepada Gereja dan masyarakat. Suatu slogan yang sering digaungkan untuk mendorong umat untuk semakin bersemangat dalam menggereja adalah “Mari berbuat banyak dari yang sedikit”.
    Pada masa pengharapan ini didirikanlah CU (Credit Union) milik paroki yang bertujuan untuk membantu umat dalam pengembangan ekonomi mereka. Juga pada masa ini telah dimulai pembangunan gedung aula paroki dengan harapan kelak tersedia tempat nyaman untuk mengadakan kegiatan-kegiatan separoki. Dan beberapa rencana lain bermunculan karena optimisme yang ada di kalangan umat Katolik. Namun muncullah pandemi covid-19 pada Maret 2020, yang mengistirahatkan berbagai rencana-rencana baik bagi Paroki Parongil.
    Quo Vadis Paroki Parongil? (2020 - ……)
    Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap karena melanjutkan harapan dari pendahulunya agar Gereja Katolik di Kabupaten Dairi lebih berwarna (bukan hanya dilayani atau digembalakan oleh para imam dari Ordo Carmel) memutuskan bahwa pada tanggal 05 Juli 2020 dilaksanakan serah terima penggembalaan dari para imam Ordo Carmel kepada para imam Diosesan. Keputusan ini memunculkan keraguan di tengah umat Katolik Paroki Parongil apakah pergantian kegembalaan ini akan meredupkan api pengharapan mereka. Pastor Paroki yang baru RD. Moses Tampubolon bersama dengan rekannya RD. Parlindungan Sinaga akan melanjutkan sejarah Paroki Parongil ini untuk semakin menemukan jati diri mereka.
    Lokasi Paroki :

     

    Paroki Namo Pecawir – Tuntungan

    0
    Pelindung
    :
    Santo Yohanes Paulus II
    Buku Paroki
    :
    Sejak 25 September 2014. Sebelumnya bergabung dengan Paroki St. Fransiskus Asisi Padang Bulan Medan.
    Alamat
    :
    Jl. Namo Pencawir, Desa Tuntungan II, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang - 22114
    Telp.
    :
    0823-6062-1845
    Email
    :
    [email protected]
    Jumlah Umat
    :
    1.534 KK / 5.399 jiwa 
    (data Biduk per 05/02/2024)
    Jumlah Stasi
    :
    15
     
    01. Barung Ketang
    04. Gunung Merlawan
    07. Namo Keling
    10. Pasar V
    13. Suka Dame
    02. Belimbingan
    05. Gunung Tinggi
    08. Namo Riam
    11. Pasar X
    14. Taburen
    03. Desa Hulu
    06. Kuta Tualah
    09. Pancur Batu
    12. Rumah Kinangkung
    15. Ujung Jawi
    RP. Andreas Elpian Gurusinga OFMConv
    09.01.'71
    Parochus
    RP. Yohanes K. Sensianus Jebarus OFMConv
    29.08.'78
    Vikaris Parokial
         

     

    Sejarah Paroki St. Yohanes Paulus II - Namo Pecawir Tuntungan

    Sejarah Pendirian dan Perkembangan (klik untuk membaca)
    Paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir - Tuntungan merupakan pemekaran dari paroki St. Fransiskus Assisi, Padang Bulan – Medan. Sebelum menjadi paroki yang baru, di Namopecawir telah berdiri gereja stasi St. Antonius Padua pada tahun 1981. Wilayah yang sekarang menjadi reksa pastoral Paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir – Tuntungan dulunya adalah rayon 2 dan rayon 3 dari paroki St. Fransiskus Assisi, Padang Bulan – Medan. Paroki St. Fansiskus Asisi, Padang Bulan sendiri memiliki 3 rayon pada masa itu dengan data sebagai berikut:
    RAYON 1  
    - Stasi Pasar VI - Stasi Pasar Baru - Stasi Simpang Kuala - Stasi Perumnas Simalingkar - Stasi Simalingkar B - Stasi Simpang Selayang
    RAYON 2
    - Stasi Pancur Batu - Stasi Desa Hulu - Stasi Ujung Jawi - Stasi Keloni - Stasi Namoriam - Stasi Barung Ketang - Stasi Durin Pitu - Stasi Kuta Tualah - Stasi Suka Dame
    RAYON 3
    - Stasi Namo Keling - Stasi Namopecawir - Stasi Pasar V - Stasi Pasar X - Stasi Rumah Kinangkung - Stasi Gunung Merlawan - Stasi Taburen
    Ketiga rayon tersebut tersebar di Kotamadya Medan dan 2 kecamatan di wilayah kabupaten Deliserdang. Mengingat zona pelayanan yang demikian luas dan demi pelayanan yang lebih efektif maka sejak awal tahun 2014 telah muncul ide tentang pemekaran paroki. Sebagai data dasar maka jumlah umat di masing-masing rayon menjadi satu pertimbangan khusus. Stasi-stasi yang berada di rayon 1 memiliki jumlah umat sekitar 2000 KK sedangkan rayon 2 sejumlah 820 KK dan rayon 3 sejumlah 464 KK. Berdasar pada jumlah umat di masing-masing rayon tersebut maka kesepakatan awal yang didapat adalah pemekaran akan dilakukan dengan menggabung rayon 2 dan 3 menjadi satu calon paroki yang baru.
    Tindak lanjut dari ide pemekaran paroki tersebut adalah membuat rekomendasi kepada Bapa Uskup Keuskupan Agung Medan, MGR. Anicetus B Sinaga OFMCap terkait stasi mana di wilayah rayon 2 dan 3 yang akan menjadi pusat paroki. Setelah memberikan rekomendasi kepada bapa Uskup maka pada tanggal 12 Oktober 2014 bertepatan dengan perayaan ekaristi kenangan 25 tahun kunjungan Paus Yohanes paulus II ke Sumatera, Uskup Keuskupan Agung Medan Mgr. Anicetus B Sinaga OFMCap memutuskan berdirinya kuasi paroki yang baru di Keuskupan Agung Medan yakni kuasi paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan. Namopecawir sendiri merupakan tempat dimana Paus Yohanes Paulus II pernah merayakan perayaan ekaristi pada tanggal 13 Oktober 1989 ketika beliau mengunjungi Indonesia.
    Kuasi paroki St. Yohanes Paulus II Namopecawir-Tuntungan terdiri dari 16 stasi yang tersebar di 2 kecamatan yakni Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Kutalimbaru. Di kuasi paroki yang baru berdiri tersebut sesuai dengan sejarahnya terdapat 2 rayon yakni rayon St. Bonaventura (dulu disebut rayon 2) dan Rayon St. Lukas (dulu disebut rayon 3) dengan data sebagai berikut:
    Rayon St. Bonaventura
    1. Stasi St. Petrus - Pancur Batu
    2. Stasi St. St. Monika – Ujung Jawi
    3. Stasi St. Stefanus - Keloni
    4. Stasi St. Maria ‘Mater Dei’ – Desa Hulu
    5. Stasi St. Christoforus – Namoriam
    6. Stasi St. Petrus – Barung Ketang
    7. Stasi St. Fransiskus Assisi – Durin Pitu
    8. Stasi St. Fransiskus Assisi – Kuta Tualah
    9. Stasi St. Felix – Suka Dame 10. Stasi St. Cosmas – Namo Keling
    Rayon St. Lukas
    1. Stasi St. Yohanes Paulus II – Namopecawir (Stasi Induk)
    2. Stasi Salib Suci – Pasar V
    3. Stasi St. Maria Diangkat ke Surga – Pasar X
    4. Stasi St. Agustinus – Rumah Kinangkung
    5. Stasi St. Fransiskus Fasani – Gunung Merlawan
    6. Stasi St. Yusuf - Taburen
    Sebagai peletak dasar maka Uskup Agung Medan mempercayakan kuasi paroki yang baru berdiri tersebut dalam kegembalaan Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv). RP. Maximilianus Sembiring OFMConv selaku kustos Provinsial OFMConv di Indonesia segera mengutus tiga orang Saudara Dina Konventual untuk memulai karya pelayanan di kuasi paroki yang baru berdiri tersebut. Ketiga saudara Dina Konventual tersebut terdiri dari 2 orang imam dan satu orang frater, yakni:
    1. RP. Mario Benedict L. Gaol OFMConv,
    2. RP. Andreas Budianto OFMConv dan
    3. Fr. Norbertus Nana Manek OFMConv.
    Dalam pelaksanaan reksa pastoral harian mereka dibantu oleh Dewan Pastoral Paroki Harian masa bakti 2014-2016 dengan struktur sebagai berikut:
    1. RP. Mario Benedict L. Gaol OFMConv (ketua DPPH)
    2. RP. Andreas Budianto OFMConv (wakil ketua DPPH)
    3. Drg. Nathanael Gersan MAP (pelaksana 1 DPPH)
    4. Drs. Alus Tarigan (Pelaksana 2 DPPH)
    5. Jamahi Saragih (Sekretaris 1 DPPH) 6. Parulian Surbakti (Sekretaris 2 DPPH)
    7. Manuarang Sianturi (Bendahara 1 DPPH)
    8. Sr. Maria Viany Tarigan, SFD (Bendahara 2 DPPH)
    9. Benres Tarigan (anggota)
    10. Riswan Depari (anggota)
    11. Sr. Imelda Tampubolon (anggota)
    12. Bernando Sembiring (anggota)
    13. Kabul Gultom (anggota)
    Inaugurasi menjadi kuasi paroki di wilayah Keuskupan Agung Medan menyisakan sejumlah “Pekerjaan Rumah” bagi para pelayan pastoral yang akan berkarya di kuasi paroki yang baru berdiri tersebut. Sejumlah “Pekerjaan Rumah” tersebut mulai dari tempat tinggal sementara yang belum ada dan pastoran yang harus segera dibangun. Terkait dengan pembangunan pastoran maka pada tanggal 8 Maret 2015 dilantiklah panitia pembangunan pastoran oleh RP. Harold Harianja, OFMCap selaku vikaris episkopal kevikepan St. Yohanes Rasul, Hayam Wuruk. Proses pelantikan panitia pembangunan pastoran tersebut digabung dengan peletakan batu pertama pastoran kuasi paroki St. Yohanes Paulus II.
    Menjadi peletak dasar dan memulai sesuatu yang baru bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Dikarenakan belum ditemukannya tempat tinggal sementara (rumah kontrakan) yang sesuai bagi ketiga Saudara Dina Konventual tersebut maka selama 8 bulan setelah inaugurasi kuasi paroki ketiga Saudara Dina Konventual tersebut masih tinggal di Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan. Seluruh karya pelayanan untuk umat kuasi paroki St. Yohanes Paulus II, Tuntungan masih dilakukan pergi-pulang dari Padang Bulan. Setelah mencari-cari rumah kontrakan yang sesuai akhirnya pada bulan Juni 2015 ditemukanlah tempat tinggal yang sesuai untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi ketiga Saudara Dina tersebut. Setelah dipugar dan direnovasi akhirnya pada tanggal 1 Juli 2015 tempat tinggal sementara tersebut pun diresmikan/diberkati dan tempat itulah yang menjadi pastoran sementara bagi para pelayan di kuasi paroki St. Yohanes Paulus II, Tuntungan.
    Sebulan berselang setelah tantangan mengenai tempat tinggal dapat dilalui, kuasi paroki St. Yohanes Paulus II, Tuntungan kembali dihadapkan pada tantangan lain, yakni terbakarnya kantor sekretariat kuasi paroki. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 11 Agustus 2015 kira-kira pukul 9 malam. Mendengar kabar tersebut pastor paroki langsung berlari menuju kantor sekretariat yang berada di kompleks gereja induk (sekitar 100 meter dari pastoran sementara) dan sempat mengamankan beberapan dokumen penting seperti Liber Baptizatorum, Liber Matrimonium dan Liber Infirmorum.
    Pada awal tahun 2016, Uskup Keuskupan Agung Medan memekarkan kembali paroki St. Fransiskus Assisi – Padang Bulan, Medan. Stasi Simalingkar B dipersiapkan menjadi calon paroki baru di wilayah Keuskupan Agung Medan. Pemekaran tersebut merubah peta wilayah pelayanan kuasi Paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan. Stasi St. Stefanus – Keloni dan stasi St. Fransiskus Assisi - Durin Pitu masuk ke dalam wilayah pelayanan kuasi paroki Simalingkar B dan sebagai gantinya terdapat 2 stasi baru yang masuk ke wilayah pelayanan kuasi paroki St.Yohanes Paulus II Namopecawir-Tuntungan yakni Stasi St. Agustinus – Gunung Tinggi dan Stasi St. Petrus – Belimbingan. Kedua stasi tersebut sebelumnya berada dalam reksa pastoral paroki St. Maria Ratu Rosari – Tanjung Selamat. Dengan perubahan tersebut maka reksa pastoral kuasi paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir – Tuntungan menjadi sebagai berikut:
    Rayon St. Bonaventura
    1. Stasi St. Petrus - Pancur Batu
    2. Stasi St. St. Monika – Ujung Jawi
    3. Stasi St. Maria ‘Mater Dei’ – Desa Hulu
    4. Stasi St. Christoforus – Namoriam
    5. Stasi St. Petrus – Barung Ketang
    6. Stasi St. Fransiskus Assisi – Kuta Tualah
    7. Stasi St. Felix – Suka Dame
    8. Stasi St. Cosmas – Namo Keling
    Rayon St. Lukas
    1. Stasi St. Yohanes Paulus II – Namopecawir (Stasi Induk)
    2. Stasi Salib Suci – Pasar V
    3. Stasi St. Maria Diangkat ke Surga – Pasar X
    4. Stasi St. Agustinus – Rumah Kinangkung
    5. Stasi St. Fransiskus Fasani – Gunung Merlawan
    6. Stasi St. Yusuf – Taburen
    7. Stasi St. Agustinus – Gunung Tinggi
    8. Stasi St. Petrus - Belimbingan
    Pada tanggal 29 Oktober 2016 menjadi nyatalah perkataan bahwa tiada yang mustahil bagi Allah! Pada tanggal tersebut diresmikanlah pastoran kuasi paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan oleh Mgr. Anicetus Sinaga, OFMCap. Sekitar 1500 umat berkumpul di halaman gedung pastoran kuasi paroki St. Yohanes Paulus II, Tuntungan untuk menyaksikan peresmian pastoran yang baru tersebut! Peresmian pastoran yang dilaksanakan sesudah homili tersebut disusul dengan pembacaan Surat Keputusan Uskup Agung Medan baik Surat Keputusan untuk Pastoran maupun Surat Keputusan untuk Peresmian Paroki. pada tanggal 29 Oktober 2016 inilah secara resmi paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan secara yuridis menjadi paroki ke-59 di wilayah yurisdiksi Keuskupan Agung Medan.
    Dalam kesempatan tersebut Bapa Uskup Agung Medan juga melantik pengurus inti Dewan Pastoral Paroki Harian (DPPH) St. Yohanes Paulus II, Tuntungan untuk periode 2016-2021 dengan susunan:
    Ketua : RP. Mario Benedict L. Gaol OFMConv (ex officio parochus)
    Wakil Ketua : RP. Andreas Budianto OFMConv (ex officio vikaris parokial)
    Pelaksana 1  : Drg. Nathanael Gersang, MAP
    Pelaksana 2 : Drs. Alus Tarigan
    Sekretaris 1 : Petrus Martua Sinaga
    Sekretaris 2 : Riswan Depari
    Bendahara 1 : Edna Br Ginting, M.Pd
    Bendahara 2 : Dhanu Boy Sembiring, ST
    Anggota 1 : Drs. Sofiyan Purba
    Anggota 2 : Serasi Surbakti
    Anggota 3 : Sr. Veneranda, SFD
    Anggota 4 : Rosida Br Surbakti
    Anggota 5 : Tumpak Arizona Sinaga
    Sebagai paroki yang baru maka kajian yang mendalam terkait sejumlah aspek masih harus dilaksanakan. Kebijakan-kebijakan pastoral masih perlu disesuaikan seturut medan pastoral dan cita rasa iman umat di wilayah paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan. Sejumlah kegiatan baik itu kegiatan sakramental maupun yang non-sakramental mulai berjalan walau dengan sistem yang terus menerus harus diperbaiki dan disempurnakan. Peristiwa pandemi Covid-19 membuat seluruh aspek yang telah coba dibangun harus terhenti.
    Pada tahun 2021 ketika pandemi covid-19 telah mulai menunjukkan tren menurun maka dilaksanakanlah sejumlah kegiatan yang sempat tertunda. Pada tanggal 30 Oktober 2021 dilaksanakanlah penerimaan Sakramen Krisma yang sempat tertunda karena Covid-19 dan keesokan harinya pada tanggal 31 Oktober 2021 dilaksanakanlah pelantikan pengurus gereja separoki mulai dari tingkat DPPH sampai ke tingkat lingkungan. Dalam perayaan tersebut juga dirayakan peringatan Hari Ulang Tahun berdirinya paroki yang ke-5 sekaligus penggalangan dana untuk pembangunan gereja pusat paroki. Adapun DPPH yang dilantik untuk masa bakti 2021-2026 adalah:
    Ketua : RP. Simon Kemit OFMConv
    Wakil Ketua : RP. David Barus OFMConv
    Pelaksana 1 : Petrus Martua Sinaga
    Pelaksana 2 : Drs. Emanuel Ginting
    Sekretaris 1 : Fernando Tarigan
    Sekretaris 2 : Riswan Depari
    Bendahara 1 : Drs. Darlan Tinambunan
    Bendahara 2 : Rosida Surbakti
    Koordinator Bidang
    Kerygma : Pemancar Ginting, OFS
    Diakonia : Patris Ginting
    Martyria : Darson Tarigan
    Koinonia : Kabul Gultom
    Liturgya : Sr. Veneranda Milala, SFD
    Ketua DPGP : Serasi Surbakti
    Wilayah Pelayanan
    Wilayah pelayanan (reksa pastoral) paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Pancur Batu dan kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dalam fungsi koordinasi maka dibentuk satu kesatuan yang dikenal dengan istilah rayon. Secara statistik maka di paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan terdapat 2 rayon, 16 stasi dan 52 lingkungan dengan sejarah dan persebaran sebagai berikut:
    RAYON BONAVENTURA
    1. Stasi St. Petrus – Pancur Batu
    Stasi ini berdiri pada tahun 1954 dan merupakan stasi pertama di wilayah paroki Namopecawir-Tuntungan. Jumlah umat di stasi ini per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 341 KK yang tersebar di 12 lingkungan:
    - Lingkungan St. Anna (29 KK)
    - Lingkungan St. Elisabeth (22 KK)
    - Lingkungan St. Maria Ratu Damai (Marada) (25 KK)
    - Lingkungan St. Maria (34 KK)
    - Lingkungan St. Maria Immaculata (23 KK)
    - Lingkungan St. Teresia (33 KK)
    - Lingkungan St. Antonius (28 KK)
    - Lingkungan St. Fransiskus (29 KK)
    - Lingkungan St. Paulus (35 KK)
    - Lingkungan St. Petrus (30 KK)
    - Lingkungan St. Yoakim (20 KK)
    - Lingkungan St. Yosep (33 KK)
    2. Stasi St. Monika – Ujung Jawi
    Stasi ini berdiri pada 16 April 1989 dan merupakan pemekaran dari stasi St. Petrus – Pancur Batu. Berdasarkan data statistik jumlah umat di stasi ini berjumlah 75 KK yang tersebar di 3 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Veronika (23 KK)
    - Lingkungan St. Bonaventura (26 KK)
    - Lingkungan St. Yosep (26 KK)
    3. Stasi St. Maria “Mater Dei” – Desa Hulu
    Stasi ini berdiri pada tahun 1994 dan merupakan pemekaran dari stasi St. Petrus – Pancur Batu dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 74 KK yang tersebar di 2 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Yohanes Rasul (34 KK)
    - Lingkungan St. Bernardus (40 KK)
    4. Stasi St. Petrus - Barung Ketang
    Stasi ini berdiri pada tahun 1972 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 60 KK yang tersebar di 2 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Monika (30 KK)
    - Lingkungan St. Agustinus (30 KK)
    5. Stasi St. Christoforus – Namoriam
    Stasi ini berdiri pada 16 Oktober 1983 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 143 KK yang tersebar di 3 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Maria (40 KK)
    - Lingkungan St. Petrus (46 KK)
    - Lingkungan St. Yosep (57 KK)
    6. Stasi St. Fransiskus Assisi – Kuta Tualah
    Stasi ini berdiri pada tahun 1992 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 19 KK.
    7. Stasi St. Felix – Suka Dame
    Stasi ini berdiri pada 1982 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 90 KK yang tersebar di 2 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Maria (42 KK)
    - Lingkungan St. Theresia (48 KK)
    8. Stasi St. Cosmas – Namo Keling
    Stasi ini berdiri pada tahun 2002 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 25 KK.
    RAYON ST. LUKAS
    1. Stasi St. Yohanes Paulus II Namopecawir – Tuntungan (Stasi Induk)

    Stasi ini berdiri pada tahun 1981 dan merupakan pemekaran dari stasi St. Petrus – Pancur Batu. Jumlah umat di stasi ini per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 205 KK yang tersebar di 9 lingkungan:
    - Lingkungan St. Petrus (39 KK)
    - Lingkungan St. Paulus (15 KK)
    - Lingkungan St. Yosep (23 KK)
    - Lingkungan St. Elisabeth (32 KK)
    - Lingkungan St. Maria (30 KK)
    - Lingkungan St. Fransiskus (15 KK)
    - Lingkungan St. Regina (18 KK)
    - Lingkungan St. Antonius (11 KK)
    - Lingkungan St. Rosa (22 KK)
    2. Stasi Salib Suci – Pasar V
    Stasi ini berdiri pada tahun 1963 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 100 KK yang tersebar di 3 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Maria Pertolongan Abadi (48 KK)
    - Lingkungan St. Fransiskus Assisi (19 KK)
    - Lingkungan St. Yosep (33 KK)
    3. Stasi St. Maria Diangkat ke Surga – Pasar X
    Stasi ini berdiri pada tahun 1971 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 115 KK yang tersebar di 3 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Antonius Padua (55 KK)
    - Lingkungan St. Bonaventura (21 KK)
    - Lingkungan St. Fransiskus Assisi (39 KK)
    4. Stasi St. Agustinus – Rumah Kinangkung
    Stasi ini berdiri pada tahun 1994 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 55 KK yang tersebar di 2 lingkungan yakni:
    - Lingkungan St. Patrisius Aurelius (32 KK)
    - Lingkungan St. Monika (23 KK)
    5. Stasi St. Fransiskus Fasani – Gunung Merlawan
    Stasi ini berdiri pada tahun 1981 dengan jumlah umat berdasarkan data BIDUK paroki sebanyak 23 KK.
    6. Stasi St. Yosep – Taburen
    Stasi ini berdiri pada tahun 2002 dengan jumlah umat per tahun 2022 berdasarkan data BIDUK paroki berjumlah 27 KK.
    7. Stasi St. Agustinus – Gunung Tinggi
    Stasi ini baru bergabung ke dalam wilayah paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan di pertengahan tahun 2016. Stasi ini berdiri pada tahun 1983 dan berdasarkan data BIDUK paroki per tahun 2022 jumlah umat di stasi ini berjumlah 104 KK yang tersebar di 4 lingkungan:
    - Lingkungan St. Anna (38 KK)
    - Lingkungan St. Petrus (27 KK)
    - Lingkungan St. Yosep (23 KK)
    - Lingkungan St. Yoakhim (16 KK)
    8. Stasi St. Petrus – Belimbingan
    Stasi ini baru bergabung ke dalam wilayah paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan di pertengahan tahun 2016. Stasi ini berdiri pada 25 April 1978 dan berdasarkan data BIDUK paroki per tahun 2022 jumlah umat di stasi ini berjumlah 83 KK yang tersebar di 3 lingkungan:
    - Lingkungan St.Maria (35 KK)
    - Lingkungan St. Theresia (19 KK)
    - Lingkungan St. Yosef (29 KK)
    Lain - lain
    Pergantian Penggembalaan
    Penggembalaan Paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir – Tuntungan dipercayakan oleh Uskup Keuskupan Agung Medan kepada Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv). Mulai dari kuasi paroki tahun 2014 sampai tahun 2022 telah terjadi 3 kali formasi para pelayan reksa pastoral paroki, yakni:
    Tahun 2014 - 2017
    Parochus : RP. Mario B L.Gaol OFMConv
    Vikaris Parochial : RP. Andreas Budianto OFMConv
    Tahun 2017 - 2020
     Parochus : RP. Paskalis Surbakti OFMConv
    Vikaris Parochial : RP. Fransiskus Mardan Ginting OFMConv
    Ekonom : Fr. Hyasintus Zulsan E Simatupang OFMConv
    Tahun 2020 – Sekarang
    Parochus : RP. Simon Kemit OFMConv
    Vikaris Parochial : RP. David Barus OFMConv
    Ekonom : Fr. Hyasintus Zulsan E Simatupang OFMConv
    Perkembangan Jumlah Umat
    Berdasarkan data statistik paroki maka perkembangan jumlah umat di wilayah paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan sejak menjadi kuasi paroki masih merupakan data mentah karena belum ada pendataan yang valid. Sejak tahun 2016 Keuskupan Agung Medan telah memulai pendataan umat katolik dengan berbasis pada teknologi/aplikasi. Aplikasi yang digunakan pada masa itu dikenal dengan istilah DUK-KAM (Database Umat Katolik - Keuskupan Agung Medan). Setelah melalui sejumlah pengembanan pada aplikasi maka pada tahun 2018 Keuskupan Agung Medan mulai melaksanakan pendataan ulang terhadap seluruh umat katolik di Keuskupan Agung Medan. Program pendataan ini berbasis pada teknologi dan dapat diakses secara online dan dikenal dengan istilah BIDUK (Basis Integral Data Umat Katolik). Berdasarkan data BIDUK maka jumlah umat di Paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir – Tuntungan pada tahun 2021 berjumlah 1539 KK (5587 orang) mengalami peningkatan rata-rata 50-70 KK (100-200 orang) per tahun.
    Model Kerasulan
    Kerasulan di wilayah paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir – Tuntungan berdasar pada prinsip keseperahuan. Paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir – Tuntungan ibarat satu perahu dengan mengarah pada satu tujuan keselamatan. Dalam upaya menuju tujuan tersebut maka sangat dibutuhkan partisipasi dan semangat gotong royong dari seluruh sendi gereja. Setiap orang diajak unjuk ikut ambil bagian dalam upaya mengembangkan dan memajukan paroki seturut fungsinya masing-masing mulai dari tingkat lingkungan sampai ke tingkat DPPH. Dengan model kerasulan yang partisipatif/gotong royong tersebut maka wajah gereja yang coba ditampilkan adalah gereja yang menjemaat dan rumah bagi seluruh umat.
    Kekhasan Paroki
    Kekhasan paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan tidak terlepas dari spiritualitas ordo saudara dina konventual. Semangat persaudaraan dan kesederahanaan yang ditampilkan para gembala yang melayani di wilayah paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan juga memberi warna yang khas untuk paroki ini. Melalui semangat persaudaraan dan kesederhanaa tersebut nilai-nilai utama paroki coba ditampilkan yakni:
    1. Menjemaat yang berarti bahwa hidup menggereja yang ada di wilayah paroki St. Yohanes Paulus II, Namopecawir-Tuntungan harus menekankan persekutuan, solidaritas dan peran awam dalam pelayanan pastoral.
    2. Mandiri yang berarti sanggup memenuhi kebutuhannya, mengembangkan dirinya dan menyumbangkan sumber dayanya di bidang perayaan iman, personalia dan keuangannya.
    3. Solider dan bersaudara berarti memiliki rasa empati, simpati, setia kawan dan senasib dalam suka duka yang dialami sesama.
    4. Misioner yang berarti siap sedia untuk hadir dan diutus untuk mewartakan injil ke tengah dunia.
    5. Inkulturatif yang berarti menghargai budaya setempat dalam konteks penghayatan iman katolik.
    6. Dinamis yang berarti terbuka terhadap bimbingan Roh, tanggap akan perkembangan zaman dan mampu membaharui dirinya dan dunia tanpa kehilangan identitas.
    7. Inklusif yang berarti mengakui keberadaan dan terbuka untuk berdialog dengan agama dan kepercayaan lain.
    8. Rela berkorban yang berarti memiliki semangat unutk memberi diri secara tulus ikhlas 9. Militan yang berarti memahami, menghidupi dan mempraktekkan ajaran yang dianut dengan sungguh-sungguh dan sanggup mempertahankannya terhadap tantangan dan godaan yang ada.
    10. Loyal yang berarti memiliki sikap tulus, setia, hormat dan taat terhadap hirarki
    11. Kudus yang berarti menghayati iman, harapan dan kasih dalam hidup sehari-hari dengan bersumber pada Perayaan Sabda dan Ekaristi serta ulah kesalehan pribadi.
    Video Profil :
    Lokasi Paroki :

     

    Paroki Banda Aceh

    Pelindung

    :

    Hati Kudus Yesus

    Buku Paroki

    :

    Sejak 1 Januari 1946. Sebelumnya hilang

    Alamat

    :

    Jl. Jend. Ahmad Yani 2, Kotak Pos 33, Kec. Kuta Alam, Banda Aceh – 23001

    Telp/WA

    :

    082017251255

    Email

    :

    [email protected]

    Jumlah Umat

    :

    231 KK / 772 jiwa 
    (data Biduk per 05/02/2024)

    Jumlah Stasi

    :

    4

    01. Lhokseumawe
    04. Takengon
    02. Meulaboh

    03. Sabang

    RP. Gerardus Mayela Antoin Knaofmone, OCD

    28.08.'79

    Parochus

    RP. Budi Allen A. Y. Ratag, OCD

    14.08.'92

    Vikaris Parokial

    RP. Agustinus Padang, OCD

    15.08.'92

    Vikaris Parokial

    Sejarah Paroki Hati Kudus Yesus Banda Aceh

    A. Pendahuluan (klik untuk membaca)

    Gereja Katolik hadir di tengah masyarakat dengan situasinya yang unik, kehadiran gereja Katolik di wilayah Aceh tidak terlepas dari perjalanan sejarah yang unik pula. Kekatolikan sudah sangat lama masuk ke bumi Aceh yakni sejak tahun 1938 yang dibawa oleh Beato Dionisius OCD dan Beato Redemptus OCD.

    Pada tanggal 29 Juni 1874 pastor Hendrikus Verbraak tiba dibumi Aceh. Setibanya di Aceh beliau mendirikan gubuk kecil sebagai tempat ibadat yang dikenal dengan sebutan Pante Pirak di komplek keraton yang pada masa itu dikuasi oleh Belanda.

    Pada tahun 1924, Pastor Augustinus Huijbregrets dan umat pada saat itu berusaha membangun sebuah gereja. Pembangunan gereja yang megah terwujud pada tanggal 26 September 1926 dan sejak saat itu berdirilah Paroki Hati Kudus Banda Aceh. Kekatolikan sejatinya sudah berumur 378 tahun di tanah Aceh, sementara itu gereja yang permanen baru berumur 94 tahun dan tetap berdiri hingga saat ini.

    Wilayah Paroki Hati Kudus Yesus saat ini terdiri dari lima stasi yakni Stasi Hati Kudus Yesus Banda Aceh meliputi 4 lingkungan, lingkungan St. Fransiskus, lingkungan St. Maria, lingkungan St. Clara dan lingkungan St. Theresia.

    Stasi St. Maria Stella Maris Sabang, didirikan di Ulee Lheu tahun 1890 dan dipindahkan ke pulau Weh Sabang tahun 1930. Saat ini sudah berusia 130 tahun. Stasi St. Antonius Padua Meulaboh, didirikan tahun 1962. Terletak di kabupaten Aceh Barat berbentuk ruko 3 lantai. Saat ini sudah berusia 58 tahun. Stasi St. Mikhael Lhokseumawe. Berdiri tahun 1961, terletak di kabupaten Aceh Utara. Saat ini berusia 59tahun dan stasi St. Petrus Takengon, berdiri tahun 1960. Terletak di kabupaten Aceh Tengah saat ini berusia 60 tahun.

    Bentuk-bentuk pelayanan di Paroki ini mengikuti panca tugas Gereja yakni Liturgya, Kerygma, Koinonia, Diakonia dan Martyria.

    Pada hari Minggu tanggal 23 Juni 2019 terjadi pergantian penggembalaan di Paroki Hati Kudus Yesus Banda Aceh dari imam Diosesan Keuskupan Agung Medan kepada Ordo Karmel Tak Berkasut-Indonesia.

    Satu-satunya karya kerasulan Gereja Katolik di Banda Aceh adalah karya pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Katolik Budi Dharma Banda Aceh yang saat ini di kelola oleh para suster SCMM. Dalam yayasan ini terdapat 4 unit sekolah yakni, TK Katolik, SD. Karya Budi, SMP Budi Dharma dan SMA Katolik. Selain itu, karya pendidikan ini juga dilaksanakan di stasi Lhokseumawe dan Takengon. Yang meliputi TK dan SD Budi Dharma Lhokseumawe di bawah asuhan para suster SCMM dan TK, SD dan SMP Swasta Budi Dharma Takengon di bawah asuhan para suster SFD.

    Sebagai upaya penguatan kerohanian umat paroki menyediakan satu ruang doa yang di sebut Kapel Adorasi Abadi Beato Dionisius dan Redemptus. Di paroki ini terdapat beberapa komunitas suster yang turut membantu karya kerasulan di bidang pendidikan antara lain Susteran SCMM Banda Aceh dan Lhokseumawe serta susteran SFD Takengon.

    Demikianlah profil singkat perjalanan Paroki Hati Kudus Yesus Banda Aceh, semoga menjadi informasi yang baik dan bermanfaat bagi kita dan marilah kita saling mendoakan agar iman kekatolikan umat di paroki ini semakin hari semakin berkembang. Sekian dan terima kasih.

    Pastor yang Pernah Bertugas

    1. RP. Henricus Verbraak, SJ (29 Juni 1874 - 23 Mei 1907) 
    2. RP. Fisher, SJ (Tahun tidak diketahui) 
    3. RP. Augustinus Hujibregets, SMC (12 Juni 1912 - 01 Desember 1930) 
    4. RP. Desiderius Putker (20 Agustus 1912 - 01 Oktober 1912 
    5. RP. Bernardinus Andreoli (1915 - 15 September 1920) 
    6. RP. Rubertus Verbruggen (15 September 1920 - 15 September 1922) 
    7. RP. Electus Klerks (17 Juli - Desember 1925) 
    8. RP. Chrysologus Timmermans, OFMCap (10 Desember - Januari 1929) 
    9. RP. Protasius Driessen (26 Februari 1929 - 22 Juni 1932) 
    10. RP. Aemilius Van Der Zander (19 Maret 1931 - 15 April 1936) 
    11. RP. Capistranus Hutjes (2 Juli 1932 - Desember 1934) 
    12. RP. Ezechiel Vergeest (7 Januari 1935 - Agustus 1937) 
    13. RP. Ansfridus Liefrink, OFMCap (17 Maret 1936 - 16 September 1936) 
    14. RP. Ludger Van der Sande (10 September 1936 - masa tahanan Belanda) 
    15. RP. Walterus Derksen (24 Mei 1937 - Juli 1939)
    16. RP. Landelin Rademaker, OFMCap (Juli 1939 - masa tahanan Belanda) 
    17. RP. Theodoricus Schrijver, OFMCap (Maret 1950 - Mei 1952) 
    18. RP. Deodatus Lie, OFMCap (Desember 1951 - Desember 1961) 
    19. RP. H. Verbruggen, SS.CC (28 Januari 1965 - Maret 1973) 
    20. RP. Wilbertus de Wit, OFMCap (1973 - 1975) 
    21. RP. John Isabel, P.M.E (Januari 1976 - November 1979) 
    22. RP. Rheal Deisy, P.M.E (September 1978 - November 1983) 
    23. RP. I.S.S. James Bharata Putra, SJ (1983 - 1991) 
    24. RP. Ferdinando Saveri, OFMConv (1991 - 2007) 
    25. RD. Sebastianus Eka Bhakti Sutapa (2007 - 2010) 
    26. RD. Ramli Robertus Simarmata (2010 - 2013) 
    27. RD. Hermanus Sahar (3 Mei 2013 - 18 Desember 2019) 
    28. RP. Hironimus Radjutuga, OCD (23 Juni 2019 sampai sekarang)
    B. Momen Penting yang Terjadi

    1. Perayaan 90 tahun Paroki Hati Kudus Yesus Banda Aceh
    2. Ulang Tahun Berdirinya Paroki Hati Kudus Yesus Banda Aceh yang jatuh pada tanggal 26 September 
    3. Pesta Pelindung Paroki yang jatuh pada tanggal 24 Juni 
    4. Hari Raya Beato Dionisius dan Redemptus pada tanggal 01 Desember, Pelindung Keuskupan Agung Medan dan Misi Gereja Katolik di Banda Aceh

    Tradisi-tradisi yang masih dilaksanakan dalam Paroki Hati Kudus Yesus Banda Aceh meliputi:

    1. Pembinaan Orangtua Calon Baptis Bayi 
    2. Pembinaan Calon Baptis Dewasa 
    3. Pembinaan Calon Komuni Pertama 
    4. Pembinaan Calon Krisma 
    5. Kursus Persiapan Perkawinan 
    6. Latihan Kepemimpinan Kristiani untuk OMK

    Kegiatan Internal Komunitas Parokial

    Ciri khas hidup para biarawan adalah hidup bersama atau hidup berkomunitas di pastoran Katolik Banda Aceh, para pastor menjalani pola hidup bersama namun tidak setiap hari mereka berada bersama di pastoran pusat paroki. Dalam seminggu para pastor berkumpul bersama hanya dalam waktu tiga hari selebihnya mereka berada di stasi untuk melayani umat. Dalam waktu tiga hari para pastor melalukan kegiatan makan bersama, ibadat harian, dan merayakan Ekaristi bersama. Pada waktu-waktu tertentu para pastor melakukan olah raga dan rekreasi bersama.

    Biarawan - biarawati yang Berasal dari Paroki Hati Kudus Yesus Banda Aceh

    1. Sr. Paula Maria, KKS
    2. Sr. Yustina Airis, KKS
    3. RP. Samuel Maria Simangunsong, OFMConv

    Video Profil :
    Lokasi Paroki :

    Pastoral Non Paroki

    0

     

     

    I
    SEMINARI MENENGAH
     
    1.
    Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Jl. Lapangan Bola Atas 24, Pematangsiantar – 21127
     
    Telp.
    :
    0622 – 23526
     
    Fax.
    :
    0622 – 43555
     
    Email
    :
    [email protected]
     
    Paroki
    :
    St. Laurentius Brindisi, Jl. Sibolga - Pematangsiantar
     
    RP. John Rufinus Saragih OFMCap
    20.11.‘67
    Rektor
     
    RD. Rudianto Sitanggang
    16.09.'74
    Staf/Ekonom
     
    RD. Parlindungan Juniarto Purba
    24.06.'87
    Staf
     
    RD. Joddy Marison Turnip
    26.03.'79
    Guru SMA Christus Sacerdos
     
    RP. Venantius Sitohang OFMCap
    24.10.'74
    Staf
     
    RP. Walden Tobok Sitanggang OFMCap
     
    06.11.'86
    Staf
     
    RP. Henri Sihotang OFMCap
    20.05'60
    Staf
     
     
    2.
    Seminari Menengah OFMConv Bandar Baru (Pendidikan Calon Imam Conventual)
     
    Alamat
    :
    Biara Sang Penebus, Bandar Baru
     
     
     
    Jl. Medan-Berastagi KM. 47, Bandar Baru, Sibolangit Paroki Sang Penebus - Bandar Baru
     
    Telp.
    :
    061 – 7030115 / 7030114
     
    RP. Eko Gayus Sijabat OFMConv
    06.04.‘93
    Rektor Seminari Menengah OFMConv
     
     
     
     
     
    II
    POSTULAN
     
    1.
    Postulan Kapusin Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    P.O,Box 179, Nagahuta, Pematangsiantar – 21101
     
    Telp.
    :
    0622 – 7026095
     
    Paroki
    :
    St. Yoseph, Jl. Bali - Pematangsiantar
     
    RP. Eno Hirian Samosir OFMCap
    29.11.‘85
    Magister Postulan II OKPM
     
    RP. Nelson Sitanggang OFMCap
    24.11.'62
    Formator Postulan II OKPM
     
     
       
     
    2.
     Postulan Kapusin Siantar Sitanduk, Parlilitan
     
    Alamat
    :
    Desa Tarabintang, Kab. Humbang Hasundutan
     
    Paroki
    :
    Santa Lusia – Parlilitan
     
    RP. Heribertus Harianja OFMCap
    27.03.‘80
    Magister Postulan
     
    RP. Cyrus Simalango OFMCap
    20.07.’72
    Formator
     
     
    3.
    Postulan Konventual Tiga Juhar
     
    Alamat
    :
    Jl. Veteran No. 1, Kec. Sinembah, Tj. Muda Hulu, Deli Serdang
     
    Paroki
    :
    Santa Katarina – Tiga Juhar
     
    RP. Yoseph Djaka Ariwibowo, OFMConv
    19.09.‘73
    Socius
     
     
    4.
    Postulan Koventual Delitua
     
    Alamat
    :
    Jl. Biru-biru No. 554, RT. 01/RW. 01 No. 1, Delitua 20355
     
    Paroki
    :
    Santo Yosep – Delitua
     
    RP. Sevan Rinaldi Sembiring OFMConv
    31.10.’93
    Rektor Postulat II
     
         
     
    5.
    Postulan O.Carm “Nabia Elia” - Sidikalang
     
    Alamat
    :
    d/p. Pastoran Katolik St. Maria Pertolongan Orang Kristen, Jl. Merga Silima 1
     
     
     
    P.O.Box 19 Sidikalang – 22211
     
    Paroki
    :
    St. Maria Pertolongan Orang Kristen, Sidikalang
     
    RP. Yulius Sudharnoto, O.Carm
    29.05.’60
    Rektor
     
         
                 
     
    III
    NOVISIAT
     
    1.
    Novisiat Kapusin Parapat
     
    Alamat
    :
    Jl. Sirikki No. 6 Parapat – 21174
     
    Telp.
    :
    0625 – 41024
     
    Fax.
    :
    0625 – 42152
     
    Paroki
    :
    Santo Fidelis - Parapat
     
    RP. Dionysius Purba OFMCap
    22.10.’75
    Magister Novis
     
    RP. Supriyadi Pardosi OFMCap
    27.07.‘87
    Formator Novisiat
     
    RP. Agustinus Saragih OFMCap
    06.05.’68
    Formator Novisiat
     
     
    2.
    Novisiat Konventual Tiga Dolok
     
    Alamat
    :
    Jl. Besar Parapat Km. 17, Dolok Panribuan, Kab. Simalungun - 21173
     
    Paroki
    :
    Paroki Santo Antonius Padua – Tiga Dolok
     
    RP. Pio Mikael Amran Sugiarto Purba OFMConv
    RP. Eligius Benny Bernardi OFMConv
    19.10.' 83
    02.10.‘75
    Magister Novisiat
    Socius Novisiat
     
    RP. Fransiskus M. Ginting OFMConv
    19.03.‘59
    Anggota Komunitas
                   
     
    IV
    TOR SANTO MARKUS
     
    Alamat
    :
    Jl. Kamboja, Kampung Beringin, P.O. Box 117, Sinaksak, Kec. Tapian Dolok, Pematangsiantar 21101
     
    Telp.
    :
    0622 – 7439183
     
    Fax.
    :
    -
     
    Paroki
    :
    Santo Fransiskus Assisi, Jl. Medan – Pematangsiantar
     
    RD. Wirman Matondang
    06.09.’79
    Rektor
     
    RD. Fransiskus Arisyanto
    06.07.'88
    Socius
     
    RD. Kristinus Giawa
    31.12.'85
    Socius
           
               
     
    V
    SEMINARI DAN SEKOLAH TINGGI
     
    1.
    Seminari Tinggi Santo Petrus Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Jl. Gotong Royong, Sinaksak, P.O. Box 117 Pematang Siantar – 21101
     
    Telp.
    :
    0622 – 25005 / 435905
     
    Fax.
    :
    0622 – 430034
     
    Paroki
    :
    Santo Fransiskus Assisi, Jl. Medan - Pematangsiantar
     
    RD. Asrot Yustinus Purba
    22.07.‘77
    Formator
     
    RD. Yohanes Anjar Donobakti
    29.08.’67
    Dosen STFT
     
    RD. Irfantinus Tarigan
    19.03.‘86
    Staf Ahli Psikologi STSP
     
    RD. Moses Tampubolon
    01.08.’79
    Staf STSP
     
    RD. Thomas Sagino
    28.06.'54
    Formator
     
    RP. Ignatius Loyola Madya Utama SJ
    28.06.’57
    Formator
     
    RD. Agustinus Supardi
    18.12.’75
    Formator
     
    RD. Hieronimus Simorangkir
    16.09.’54
    Dosen
     
    RD. Forbelinus Ngadiono
    27.08.’74
    Dosen
     
    RD. Bertolomeus N.A.P. Ngita
    24.08.’79
    Dosen
     
    RP. F.X. Marmidi, SCJ
    10.11.’75
    Dosen
     
    RD. Henrikus Ngambut Oba
    09.10.'71
    Dosen
     
    RD. Yustinus Slamet Antono
    10.10.'65
    Anggota Komunitas
     
    RD. Alfonsus Verry Ara
    19.12.'71
    Anggota Komunitas
     
     
    2.
    Sekolah Tinggi Filsafat & Teologi Santo Yohanes - Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Jl. Gotong Royong, Kotak Pos 117, Sinaksak, Pematangsiantar – 21101
     
    Telp.
    :
    0622 – 23345
     
    Fax.
    :
    0622 – 431968
     
    Paroki
    :
    St. Fransiskus Assisi, Jl. Medan – Pematangsiantar
     
    Br. Laurensius Elias Tinambunan OFMCap
     
    Ketua STFT
                 
     
    VI
    BIARA – BIARA
     
    1.
    Biara Kapusin “Kamerino” Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Huta Simpang IV, Desa Nagori Bosar, Kec. Panombeian Panei, Kab. Simalungun
     
    Telp.
    :
    0622 – 7026092
     
    HP
    :
    0812 6958 9300
     
    Paroki
    :
    Santo Joseph, Jl. Bali – Pematangsiantar
     
    RP. Selestinus Manalu OFMCap
    06.07.‘74
    Minister Provinsial
     
    RP. Emmanuel J. Sembiring OFMCap
    18.02.'63
    Wakil Provinsial
     
    RP. Tuppal V. Sipayung OFMCap
    18.01.’88
    Sekretaris Provinsi
     
    RP. Yustinus Saragih OFMCap
    27.08.’77
    Ekonom Provinsi
     
    RP. Veuster Judekdo Tamba OFMCap
    15.04.'92
    Persiapan Tugas Baru
     
    RP. Donatus Marbun OFMCap
    06.08.’62
    Prokurator Misi
     
    RP. Sirilius Manalu OFMCap
    20.07.’63
    Klinik RPP
     
    RP. Thomas Sinabariba OFMCap
    17.11.’51
    Direktur Radio Karina
     
    RP. Christoforus Marpaung OFMCap
    16.06.’57
    Pensiun
     
    RP. Masro Situmorang OFMCap
    17.01.’89
    Pendamping Retret
     
     
     
    2.
    Biara Kapusin “Alverna” Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Jl. Pasar Baru, Sinaksak, Pematangsiantar
     
    Telp.
    :
    0622 – 25008
     
    Fax.
    :
    0622 – 431998
     
    Paroki
    :
    ST. Fransiskus Assisi, Jl. Medan – Pematangsiantar
     
    RP. Metodius Sarumaha OFMCap
    12.12.’57
    Guardian
     
    RP. Dominikus Situmorang OFMCap
    10.10.’46
    Formator
     
    RP. Benny Ardi Manurung OFMCap
    16.03.’84
    Formator
     
    RP. Rinardo Saragih OFMCap
    03.10.’80
    Formator
     
    RP. Surip Stanislaus OFMCap
    05.07.’66
    Formator
     
    RP. Bonifasius Langgur OFMCap
    22.07.’75
    Formator
     
    RP. Ivo Gonti Simanullang OFMCap
    22.02.’64
    Dosen STFT
     
    RP. Gonzales Nadeak OFMCap
    08.08.’65
    Dosen STFT
     
     
    3.
    Biara Kapusin “Santo Fransiskus Asisi” Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Jl. Medan Km. 5,6, Kec. Siantar Marihat, Pematangsiantar 21115
     
    Telp.
    :
    0622 – 24131
     
    Paroki
    :
    Santo Fransiskus Assisi, Jl. Medan – Pematangsiantar
     
    RP. Erisando Pardosi OFMCap
    26.10.'88
    Magister
     
    RP. Gabriel Marcel OFMCap
    20.05.’79
    Formator
     
    RP. Alfonsus Pandiangan OFMCap
    22.09.’65
    Formator
     
    RP. Thomas Maduwu OFMCap
    10.12.’67
    Formator
     
    RP. Frans F. Situmorang OFMCap
    08.08.'66
    Dosen
     
     
    4.
    Biara Kapusin “Emaus” Medan
     
    Alamat
    :
    Jl. Beringin III, Helvetia, Medan – 20124
     
    Telp.
    :
    061 – 8474292
     
    Paroki
    :
    Santo Padre Pio dari Pietrelcina, Helvetia – Medan
     
    RP. Albinus Ginting OFMCap
    01.09.’62
    Guardian
     
    RP. Redemptus Simamora OFMCap
    01.03.’53
    Anggota Komunitas
     
    RP. Albertus Pandiangan OFMCap
    22.02.'58
    Pensiun
     
    RP. Yoseph Rajagukguk OFMCap
    19.03.'46
    Pensiun
     
     
    5.
    Biara Konventual “Santo Bonaventura” Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Sinaksak, Pematangsiantar – 21121
     
    Telp.
    :
    0622 – 25006
     
    Paroki
    :
    St. Fransiskus Assisi, Jl. Medan – Pematangsiantar
     
    RP. Longginus Judung OFMConv
    18.08.’83
    Rektor
     
    RP. Yulius Antonius Yulianto OFMConv
    06.07.’76
    Formator
     
    RP. Agustinus Krisantus Kefi OFMConv
    08.08.’94
    Formator
     
    RP. Yakub Janami Barus OFMConv
    20.10.’74
    Formator
     
         
     
     
    6.
    “Rumah Doa Kapusin” Jaranguda
     
    Alamat
    :
    Jaranguda, Berastagi
     
     
     
    d/p. Pastoran Katolik
     
     
     
    Jl. Letjen Jamin Ginting Berastagi – 22156, Tanah Karo
     
    RP. Yovinus Sibagariang OFMCap
    03.05.’70
    Anggota Komunitas
     
    RP. Poliaman Purba OFMCap
    08.10.’88
    Anggota Komunitas
     
    RP. Guido Situmorang OFMCap
    02.06.’54
    Anggota Komunitas
     
     
     
     
     
     
    7.
    “Rumah St. Leopold Mandic” Tojay - Pematangsiantar
     
    Alamat
    :
    Jl. Lapangan Tembak, Kel. Setia Negara, Kec. Siantar Sitalasari, Pematangsiantar
     
    Didirikan pada
    :
    16 Desember 2023
     
    Telp
    :
    0813 6095 0625
     
    Paroki
    :
    Santo Joseph - Jl. Bali, Pematang Siantar
     
    RP. Marianus Simanullang OFMCap
    15.09.’49
    Guardian
     
    Br. Amos Ginting OFMCap
    15.08.’72
    Direktur
     
    RP. Michaelangelus Hutabarat OFMCap
    14.01.’46
    Pensiun
     
    RP.Thomas Saragi OFMCap
    06.03.’41
    Pemulihan
     
    RP. Ivansius Siallagan OFMCap
    02.02.’78
    Pemulihan
     
    RP. Antonius Siregar OFMCap
    RP. Leo Sipahutar OFMCap
    13.07.’73
    01.09.'51
    Anggota Komunitas
    Anggota Komunitas 
     
     
    8.
    “Biara Santo Antonius Maria Claret”
     
    Alamat
    :
    Jl. Swadaya Lingkungan II, Kel. Sinaksak
     
     
     
    Kec. Tapian Dolok, Kab. Simalungun, Sumut 21145
     
    Telp.
    :
    0812 2970 7389
     
    Paroki
    :
    Santo Fransiskus Assisi, Jl. Medan - Pematangsiantar
     
    RP. Yohanes Paulus I CMF
    28.04.’79
    Formator
     
    RP. Gabriel Yosef Namaolla Bahan CMF
    25.03.’72
    Formator
     
     
    9.
    Komunitas O.Carm “Asrama Putra Santo Titus Brandsma”
     
    Alamat
    :
    Jl. Setia Budi, Tanjungsari – Medan
     
    Paroki
    :
    Santa Maria Ratu Rosari – Medan Tanjung Selamat
     
    RP. Marselinus Monang Sijabat, O.Carm
    16.11.’79
    Direktur Asrama
     
     
    10.
    Komunitas O.Carm “PUSPIKA TANJUNG PINGGIR”
     
    Alamat
    :
    Jl. Tanjung Pinggir No. 1 Gg. Damai, Pematang Siantar
     
    Paroki
    :
    Santo Fransiskus Assisi – Jl. Medan, Pematang Siantar
     
    RP.  Y. Tinto Tiopanus Hasugian, O.Carm
    21.10.’76
    Komisaris O.Carm
     
    RP.   Hieronimus K. Aji Nugroho, O.Carm
    06.11.’66
    Tim Retret
     
    RP. Yohanes Rudi Kartolo O.Carm
    04.01.’78
    Tim Retret
     
    RP.  Heribertus Heru Purwanto, O.Carm
    15.10.’57
    Tim Retret
     
    RP.  Emmanuel Sonny Wibisono, O.Carm
    28.12.’79
    Tim Retret
     
    RP. Yohanes Alexander A.P. Tjahjono O.Carm
    16.03. '63
    Tim Retret