Lima puluh satu mahasiswa-mahasiswi STP St. Bonaventura menerima Missio Kanonika dari Bapa Uskup pada 19 September 2025.
Perutusan ini merupakan panggilan mulia untuk ambil bagian dalam karya pewartaan Gereja.
Di tengah sukacita perayaan ini, hadirin diajak merenungkan Sabda Tuhan yang menjadi dasar dan sumber kekuatan perutusan.
Yesus berkeliling dari kota ke kota, dari desa ke desa, memberitakan Injil Kerajaan Allah, disertai oleh para rasul dan para wanita yang mendukung pelayanan-Nya dengan tenaga dan harta mereka.
Inilah gambaran Gereja yang sinodal, setiap orang terlibat sesuai dengan karisma dan panggilannya.
Mahasiswa-mahasiswi yang telah menyelesaikan tugas akademiknya diutus menjadi tenaga pastoral yang bukan berjalan sendiri, melainkan berjalan bersama.
Mereka bekerja sama dengan para imam, religius, dan umat beriman dalam satu semangat pelayanan untuk menghadirkan kasih dan sukacita Injil di tengah dunia.
Semoga Roh Kudus yang mengutus para murid dahulu, kini juga meneguhkan langkah mereka agar setiap karya, kata dan tindakan menjadi persembahan yang memuliakan Allah dan menumbuhkan iman umat-Nya.
Di bawah guyuran hujan berkat, pada Sabtu, 20 September 2025, umat Allah tetap berbondong-bondong datang ke Gereja Paroki St. Fransiskus Assisi, Padang Bulan – Medan, untuk mengambil bagian dalam perayaan tahbisan imamat sembilan Diakon Ordo Saudara Dina Konventual.
Dalam homilinya, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, menegaskan bahwa “tahbisan imamat bukanlah sekadar kehormatan, melainkan panggilan untuk menyerahkan diri seutuhnya bagi pelayanan Gereja.
Pesan ini kiranya menjadi peneguh bagi para imam baru untuk senantiasa hidup dalam kesetiaan, kerendahan hati dan ketekunan doa.
Para imam baru yang menerima tahbisan imamat ialah:
RP. Hyasintus Z.E. Simatupang OFMConv,
RP. Alexius Ivo Tarigan OFMConv,
RP. Satya G. M. Ginting OFMConv,
RP. Juan A. Kaban OFMConv,
RP. Kornelius A. Kefi OFMConv,
RP. Ricky I. Siburian OFMConv,
RP. Antonius Son OFMConv,
RP. Aurelius Gustardi OFMConv,
RP. Agustinus Kolo OFMConv.
Ungkapan syukur dan terima kasih yang mendalam disampaikan kepada orangtua yang dengan iman mempersembahkan putra-putra terbaiknya bagi Gereja.
Harapan Gereja dan umat Allah, semoga para imam baru ini selalu menghidupi panggilan imamat dengan semangat pengabdian total kepada Gereja dan menjadi gembala yang dekat dengan umat serta menghadirkan wajah Kristus yang penuh belas kasih.
Selamat melayani kepada para imam baru!
Pada 21 September 2025, Bapa Uskup memimpin Perayaan Ekaristi Syukur atas usia 20 tahun Graha Maria Annai Velangkanni.
Dalam homilinya, Bapa Uskup menyampaikan pesan yang penuh makna bagi seluruh umat dan pengelola Graha: “Ulang tahun Graha Maria Annai Velangkanni ke-20 ini adalah kesempatan untuk bertanya diri.
Untuk apa kita datang ke graha ini? Sungguhkah kita datang ke sini untuk berdoa? Melihat dan membaca Kitab Suci? Atau hanya sekadar update status?
Para pengelola diminta untuk berjuang agar graha ini tetap suci, terbuka, dan penuh rahmat sehingga para peziarah yang datang ke sini, mengalami kesembuhan berkat perjumpaan dengan Allah.
Sambil menikmati keheningan suasana dan indahnya bangunan ini, para peziarah dibantu untuk bertemu dengan Kristus dan dengan demikian dipulihkan hatinya.
Paus Fransiskus berpesan, jangan biarkan dirimu diperbudak uang, pakailah uang untuk berbuat baik, untuk mencintai, untuk membangun dunia yang lebih adil.
Biarlah graha ini menjadi pusat cinta kasih, bukan pusat gengsi. Mari menjadikan Graha Maria sebagai tempat dan ruang perjumpaan dengan Allah Maharahim yang menyembuhkan kehidupan.
Bapa Uskup Medan menyambut kunjungan Dewan Pastoral Paroki Harian (DPPH) Hayam Wuruk bersama panita rehab dan revitalisasi gedung gereja Paroki St. Antonius Padua pada 25 September 2025.
Dalam audiensi ini, dibahas mengenai progres rehap aula pastoran dan revitalisasi gereja.
Diutarakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi terkait dengan usaha pembangunan aula, terutama sertifikat tanah yang belum terbit sebagai penghalang utama untuk mengurus PBG (Persetujuan Bangunan Gedung).
Turut dibicarakan dalam audiensi ini, rencana pendirian Kuasi Stasi St. Fansiskus Assisi – Polonia dan gerejanya.
Bersama DPPH dan panitia pembangunan, Bapa Uskup memutuskan agar rencana awal pembangunan aula dilanjutkan.
Demi mendekatkan umat dekat dengan gembalanya, Pastoran, lantai 1 dijadikan perkantoran paroki.
Revitalisasi gereja diselesaikan secepat mungkin karena biayanya sudah cukup.
Kompleks dan halaman Gereja ditata lebih baik. Semoga keputusan ini dilaksanakan dengan baik.
Pada Jumat, 26 September 2025, Parna Group melalui Yayasan Mariana Resort menyerahkan bantuan kepada sejumlah lembaga di bawah naungan Keuskupan Agung Medan.
Bantuan yang diberikan berupa peralatan laboratorium dan inventaris perpustakaan untuk Universitas St. Thomas Sumatera Utara serta satu unit ambulans untuk Yayasan Karya Kasih Medan.
Sumbangan ini menjadi wujud nyata kepedulian dan dukungan Parna Group dalam mendukung karya pastoral pendidikan dan pelayanan sosial gereja di Keuskupan Agung Medan.
Semoga bantuan ini, mempererat semangat kebersamaan dan sinodalitas dalam usaha pelayanan kasih demi menghadirkan Kerajaan Allah bagi dunia.
Setelah sekian lama menunggu, didasari oleh penilaian tim assessment pemekaran paroki, pada 28 September 2025, umat Allah bersukacita atas perayaan inagurasi pendirian Kuasi Paroki Santo Bonaventura, Saran Padang.
Tujuan pemekaran wilayah pelayanan parokial yang baru ialah untuk mewujudkan gembala dekat dengan umat dan menjaminkan pelayanan rohani yang lebih baik dan intens bagi umat beriman.
Kuasi Paroki ini merupakan anak ketiga bagi Paroki induk Saribudolok, setelah pendirian kuasi Paroki Silalahi dan Pamatang Raya.
Penggembalaan kuasi paroki ini diserahkan kepada persaudaraan Ordo Konventual Indonesia.
RP. Gervasius Gindo Saragih, OFMConv., yang sebelumnya bertugas sebagai ketua Komisi Keluarga KAM, diangkat dan dilantik menjadi pastor paroki.
Tugas berat yang menantang bagi parokus baru ini ialah menyusun program pastoral yang cocok bagi umat dan membangun pastoran serta semua yang hal yang dibutuhkan untuk pelayanan pastoral.
Semoga iman umat semakin bertumbuh.
Bersama umat Keuskupan Agung Medan, Kongregasi Suster-suster Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE) merayakan Ekaristi dalam rangka Yubileum 100 tahun kehadirannya di Indonesia pada Senin, 29 September 2025, di Aula Regale International Convention Center, Jl. Adam Malik No. 66-68, Medan.
Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo didampingi oleh
Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap,
Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC,
Mgr. Yustinus Harjosusanto MSF,
Mgr. Adrianus Sunarko OFM,
Mgr.Fransiskus Tuaman Sinaga,
dan Mgr. Johannes Wilhelmus Maria Liesen (Uskup Breda, Belanda), bersama para imam konselebran.
Perayaan syukur diisi dengan aneka ragam penampilan budaya Nusantara.
Ditampilkan juga secara singkat dan menarik sejarah kedatangan para suster misionaris FSE pada tahun 1925 dan perkembangan kongregasi hingga saat ini.
Lebih dari pada sekedar kenangan akan masa lampau, perayaan ini terutama menjadi ungkapan syukur atas jejak rahmat Tuhan yang terus hidup, bertumbuh, berkembang dan berbuah dalam karya pendidikan, kesehatan dan pelayanan karitatif para suster FSE.
Semoga spiritualitas Santo Fransikus Assisi yang menginspirasi Santa Elisabeth Hongaria dan keteladanan ibu pendiri Sr. Mathilda Leenders terus menyala dalam diri para suster FSE.
Semoga para suster FSE yang mengalami diri sebagai tanda kasih Allah yang menyembuhkan tetap tampil sederhana, setia dan penuh belas kasih di setiap momen.
Pada 5 Oktober 2025, umat Allah bersukacita merayakan lima puluh tahun berdirinya Paroki Santo Fransiskus Asisi Padang Bulan.
Perayaan syukur ini digandengkan dengan perayaan wafatnya Santo Fransiskus Assisi yang menjadi pelindung Paroki Padang Bulan ini.
Kehadiran Bapa Uskup bersama Pastor Paroki, para imam, para suster serta umat beriman menampakkan sinodalitas gereja yang merayakan saat-saat berahmat.
Tindakan simbolis pemotongan tumpeng oleh Bapa Uskup menyiratkan makna iman mendalam yang bukan sekadar tradisi budaya, melainkan tanda penyerahan tanggung jawab pastoral kepada Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki.
Tumpeng, lambang syukur, harmoni dan persembahan terbaik kepada Tuhan, menjadi pengingat bahwa pelayanan pastoral bukanlah kuasa, melainkan kasih dan berkat yang mengalir dari gembala kepada umat.
Gereja yang mengakar dalam budaya unggul dalam spiritualitas pelayanan yang rendah hati dan fraternal.
Dewan Pastoral Paroki (DPP) St. Fransiskus Asisi Jalan Medan - Pematangsiantar, bersama Tim Renovasi Gereja dan Badan Kerjasama Kapusin Indonesia, beraudiensi kepada Uskup Agung Medan di Gedung Catholic Center Medan pada Senin, 6 Oktober 2025.
Audiensi ini bertujuan untuk melaporkan progres renovasi Gereja sekaligus memohon kesediaan Bapa Uskup untuk memberkati altar gereja yang baru direnovasi.
DPPH juga menerima masukan dan arahan pastoral dari Bapa Uskup bagi kelanjutan program paroki dan finalisasi renovasi.
Bapa Uskup mengapresiasi semangat pelayanan dan kerja keras panitia, serta mendorong agar DPPH mencari lahan baru untuk mendirikan gereja paroki yang otonom.
Diingatkan kembali bahwa gedung gereja yang sekarang adalah miliki Ordo Kapusin yang dipakai sebagai gereja paroki.
Paroki khusus ini didirikan sebagai tempat frater Kapusin mengadakan pelayanan pastoral.
RP. Theodorus G. Ruing, OCD, RP. Eligius Ipong Suponindhi O.Carm dan Vinsen Samosir (ketua Keluarga Besar Mahasiswa Katolik (KBMK) KAM) bersama dua orang dari paroki Pasar Merah, Medan menjadi utusan Kuria Keuskupan Agung Medan dalam menghadiri undangan FKUB dalam kegiatan Diskusi Merawat Kerukunan dengan Majelis-Majelis Agama FKUB Kota Medan.
Diskusi ini dilaksanakan pada Senin, 6 Oktober 2025 di Aula FEBI UINSU Sutomo, Jl. IAIN No. 1, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.
Tampil sebagai narasumber dalam kegiatan rutin FKUB Kota Medan ini adalah Rektor UINSU, Prof Dr. Nurhayati, Wakil Rektor UINSU Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan dan Pendeta Obed Ginting.
Ibu Rektor UINSU memperkenalkan UINSU sebagai kampus inklusif, yang terbuka menerima calon mahasiswa lintas agama.
Mahasiswi non-muslim di UINSU tidak diwajibkan memakai jilbab.
Lembaga akademik ini berjuang menciptakan iklim kampus yang toleran sehingga peserta didik dapat belajar menghormati dan menghargai berbagai perbedaan, termasuk perbedaan agama.
Orang-orang muda perlu mengembangkan dialog-dialog kemanusiaan dengan umat beragama lain yang dilandasi keterbukaan, kesetaraan dan empati, demi membangun kebersamaan.
Interaksi kemanusiaan adalah isi kerukunan yang perlu ditanamkan dalam diri para mahasiswa.
Tokoh lintas agama memiliki peran penting dalam hal ini.
Pendeta Obed Ginting sangat mengharapkan agar para tokoh agama yang hadir dapat membawa pengaruh yang baik untuk umatnya masing-masing.
Pertemuan dialogis ini sampai pada kesepakatan untuk menyusun program kegiatan lintas agama dalam kerjasama dengan mahasiswa-mahasiswi dari UINSU demi menciptakan iklim hidup yang dilandasi sikap toleran.
Dewan Pimpinan Umum suster KSFL beraudiensi kepada Bapa Uskup pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Kepada uskup sebagai bapa, diinformasikan bahwa Sr. Reynelda Ndruru KSFL, sudah menyelesaikan studinya dari Universitas Urbaniana-Roma dan kemungkinan akan mengutus suster lain untuk studi di Roma.
Bapa Uskup meminta supaya dalam mengutus suster untuk studi DPU, berdiskusi dengan Bapa Uskup untuk mempertimbangkan kebutuhan keuskupan.
Pada kesempatan ini, DPU KSFL meminta izin dari Bapa Uskup untuk membuka komunitas baru di Siborong-borong, Kuasi Paroki Saran Padang dan Paroki Kandis, Keuskupan Padang.
Bapa Uskup memberikan izin yang dimintakan sambil melengkapi semua persyaratan yang dituntut. .
Puncak perayaan Yubileum 100 tahun KSFL di Indonesia pada 15 Oktober 2025 menjadi agenda terakhir dari audiensi.
Pada hari Jumat, 10 Oktober 2025, berlangsung kegiatan bertajuk “Membangun Sinergitas Gereja Katolik Keuskupan Agung Medan dengan Bimas Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dan Aceh” di Gedung Catholic Center, Medan.
Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap., sebagai penggagas kegiatan ini, sangat antusias bekerja sama dengan Kemenag, dalam hal ini diwakili oleh Bapak Marihuttua Pasaribu, Kepala Pembimas Katolik Provinsi Sumatera Utara dan Bapak Baron Pandiangan, Kepala Pembimas Katolik Provinsi Aceh, untuk memanfaatkan tenaga para penyuluh agama Katolik yang dibiayai oleh pemerintah untuk menjadi tenaga katekis di wilayah kerjanya masing-masing.
Para penyuluh hadir bersama parokus di mana mereka ditempatkan baik sebagai PNS maupun pegawai PPPK.
Pertemuan ini bertujuan mencari bentuk konkret sinodalitas dan sinergitas Keuskupan dan Kemenag dalam usaha mengoptimalkan tugas serta peran Penyuluh Agama Katolik sesuai dengan aturan pemerintah, dalam pelayanan dan pembinaan iman umat.
Keuskupan Agung Medan menerima tenaga para penyuluh sebagai berkat dari Tuhan dan sumbangan nyata dari pemerintah.
Semoga para penyuluh semakin mengalami dirinya sebagai orang yang diutus Tuhan untuk kepentingan gereja dan masyarakat.
Pada Senin, 13 Oktober 2025 Kuria Keuskupan Agung Medan menerima Audiensi dari LSM PMPHI (Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia) dan Tokoh Gereja Pentakosta.
Pertemuan ini dipimpin oleh Ketua Kerawam KAM, RP. Joseph Lesta Pandia OFMConv. Turut hadir dalam pertemuan ini RP. Michael Manurung OFMCap, Vikjen KAM dan beberapa ketua unit lain.
Topik utama yang dibahas ialah konflik masyarakat adat di Sihaporas dengan pihak PT TPL.
PMPHI mengapresiasi sikap Gereja Katolik yang responsif dan penuh empati terhadap situasi sosial yang berkembang.
Seruan damai yang disampaikan oleh Bapa Uskup dan doa yang dipanjatkan secara mendalam menyentuh hati banyak pihak.
Peristiwa kekerasan yang tidak seharusnya terjadi ini, bukanlah persoalan sederhana.
Gereja lebih mengedepankan pendekatan dialog. Tim yang telah dibentuk oleh keuskupan akan mengundang semua pihak yang terkait dengan TPL untuk berdiskusi bersama.
Gereja tidak ingin terseret dalam kepentingan tertentu. Persaingan usaha dan faktor-faktor lainnya perlu dilihat secara jernih agar masyarakat tidak menjadi korban.
Informasi yang menyeluruh perlu didengar dan dipertimbangkan. Sejalan dengan pandangan ini, PMPHI Menilai bahwa konflik yang terjadi merupakan akibat dari kesalahpahaman antara pemerintah dan masyarakat, terutama karena kurangnya informasi mengenai keberadaan TPL.
Oleh karena itu, LSM ini menyatakan pilihan untuk tidak berpihak, dan tidak menyatakan siapa yang benar atau salah.
Bersama LSM ini, kita menyerukan agar negara segera merespons dan mengevaluasi dampak lingkungan dari aktivitas TPL.
Pada 15 Oktober 2025, para suster Kongregasi Suster Fransiskanes St. Lusia (KSFL) merayakan 100 tahun kehadiran dan karya pelayanannya di Indonesia.
Rangkaian kegiatan syukur ini berpuncak pada Perayaan Ekaristi Agung yang dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap, di biara pusat KSFL, Pematangsiantar.
Bersama umat Allah, para suster KSFL menyatakan syukur kepada Allah atas Rahmat Allah yang menopang kesetiaan para suster KSFL dalam pelayanan kasih bagi Gereja dan sesama.
Rangkaian acara puncak ini dirangkum dalam tema, "Bersyukur, Berlayar, Berkabar". Seluruh anggota kongregasi, mitra, relasi, dan umat, diajak merenungkan tiga pilar utama dalam panggilan.
KSFL bersyukur atas segala karunia dan rahmat yang telah Tuhan berikan dan siap berlayar menghadapi tantangan zaman dengan semangat baru serta berkomitmen untuk terus berkabar sukacita Injil melalui setiap karya pelayanan demi kemuliaan Allah dalam semangat Santo Fransiskus dan Muder Lusia Dierckx.
Tema ini diteguhkan oleh Bapa Uskup dalam homilinya. “Seratus tahun adalah bukti cinta Allah yang tak pernah berhenti melihat dan meneguhkan. Allah melihat setiap air mata perjuangan; Allah melihat setiap senyum pelayanan; Allah melihat setiap langkah tua yang sunyi dan Dia berkata kepada Suster KSFL, ‘Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.
Aku telah melihat engkau di ruang kelas, di rumah sakit, di biara, di jalan sunyi misi dan aku bersukacita atas kesetiaanmu'.Seratus tahun suster-suster KSFL setia menghadirkan kuasa Allah dan inilah yang kita rayakan pada hari ini.” Selamat Pesta!
“Selamat jalan Ompung Pius, doakanlah kami!” Seruan ini terlontar dari para pelayat yang datang melayat untuk memberikan penghormatan kepada Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara yang menghadap kepada Allah Bapa di surga pada 17 Oktober 2025 pada pukul 09.13 di Rumah Sakit St. Elisabeth (RSE), Medan.
Pada hari yang sama, setelah selesai memimpin Ekaristi di Kapel RSE Medan, Bapa Uskup melayankan sakramen minyak suci kepada Uskup Emeritus, Mgr. A.G. Pius Datubara OFMCap yang semakin lemah fisiknya setelah menjalani perawatan sejak 2 Oktober 2025 dengan keluhan demam dan tidak bisa tidur.
Kepadanya juga diberikan viaticum, komuni kudus, sebagai bekal perjalanannya menuju kehidupan kekal.
Pada jam kerahiman Ilahi, pukul 15.00, semua gereja di Keuskupan Agung Medan membunyikan lonceng untuk memanjatkan doa dan memohonkan kerahiman ilahi bagi arwah Ompung Pius.
Jenazah Op. Pius disemayamkan di gereja Katedral Medan hingga 22 Oktober 2025.
Setelah perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, didampingi oleh Mgr. Victorius Dwiardy OFMCap dan Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap, beserta semua imam konselebran, jenazah diberangkatkan ke gereja Paroki St. Laurentius Brindisi, Jl. Sibolga Pematangsiantar.
Persaudaraan Kapusin Provinsi Medan menyambut Op. Pius dengan perayaan misa persaudaraan Kapusin bersama umat.
Setelah perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh minister provinsial Kapusin Medan, RP. Alexander Silaen OFMCap, jenazah dibawa ke gereja stasi St. Pio, Purba Hinalang untuk merayakan ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung bersama para imam konselebran.
Dari gereja, jenazah dibawa ke Aula untuk disemayamkan.
Di tempat persemayaman ini, dilaksanakan adat Simalungun Gok untuk menghormati Op. Pius. Sesuai dengan permintaannya kepada Mgr. Kornelius dalam suratnya tertanggal 15 Maret 2021, jenazah Op. Pius dimakamkan di kompleks makam Pastor Elpidius Franciscus Van Duynhoven di Purba Hinalang Saribu Dolok pada Selasa, 21 Oktober 2025.
OMNIBUS OMNIA (1Kor 9:22), segalanya bagi semuanya.
Motto ini diwujudkan dalam tindakan-tindakan sederhana, seperti mengunjungi orang sakit, membukakan pintu bagi tamu, menyapa orang dan terlibat dalam suka-duka umat.
Dia senang mengunjungi, mendoakan dan membagikan komuni kudus kepada orang sakit. Dia sangat peduli terhadap orang miskin.
Selamat jalan Ompung! Doakanlah kami.
Sampai jumpa dalam aktualita KAM selanjutnya.
RP. Adrianus Sembiring OFMCap
Kanselarius Keuskupan Agung Medan



