Medan, 24 Januari 2024
No. : 51/P/KA/I/’24
Hal : Surat Gembala Uskup Agung Medan
Menyongsong Pesta Demokrasi, 14 Februari 2024
Kepada Yth.
Seluruh Umat Allah
Di Wilayah Keuskupan Agung Medan
Salam damai sejahtera.
Keterlibatan kita dalam politik adalah panggilan cinta akan tanah air dan bangsa. Dalam Gaudium et Spes ditegaskan “Hendaknya para warganegara dengan kebesaran jiwa dan kesetiaan memupuk cinta tanah air, tetapi tanpa berpandangan picik, sehingga serentak tetap memperhatikan kesejahteraan segenap keluarga manusia, yang terhimpun melalui pelbagai ikatan antarsuku, antarbangsa dan antarnegara” (GS 75).
Sebagaimana kita ketahui bahwa pemilu sudah di ambang pintu. Umat Katolik di manapun berada secara khusus umat di wilayah Keuskupan Agung Medan harus ikut mensukseskan pemilu 14 Februari 2024 sebagai pesta Demokrasi yang berkualitas dan bermartabat.
Maka saya sebagai Uskup di Keuskupan Agung Medan Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap terpanggil untuk menyampaikan surat gembala tahap II ini untuk mengajak seluruh umat agar mencermati (track record) rekam jejak setiap calon yang akan kita pilih.
Dalam surat gembala ini kami secara khusus menyampaikan beberapa kriteria calon pemimpin yang bisa membantu dan menuntun kita dalam menentukan pilihan. Kita bisa mencermati kriteria ini dari visi-misi, gagasan dan program dari calon pemimpin yang akan kita pilih.
- Pemimpin yang tetap memegang teguh Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI) sebagai pijakan utama dalam menjalankan roda kepemimpinannya.
- Pemimpin yang berintegritas. Pemimpin yang konsisten dalam perkataan dan tindakan sehingga mendapat kepercayaan yang tinggi dari rakyat. Pemimpin yang adil dan jujur dan memiliki komitmen untuk melaksanakan janji politiknya.
- Pemimpin yang sungguh mengutamakan kepentingan umum (Bonum Commune bukan kepentingan partai apalagi kepentingan pribadi (GS 73).
- Kita hendaknya memilih calon pemimpin yang bersikap tegas kepada koruptor dan memberikan dukungan penuh kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
- Pemimpin yang berhati dan berjiwa merakyat. Ia akan memperhatikan kepentingan seluruh rakyat dan kebijakannya pun pro rakyat bukan demi kepentingan penguasa dan pengusaha. Pemimpin yang hadir di tengah rakyat (blusukan) akan mengetahui kebutuhan rakyat.
- Pemimpin yang merangkul seluruh elemen bangsa dan melibatkan tokoh agama dalam mewujudkan kerukunanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Pemimpin yang tidak memberikan ruang kepada pelanggar Hak Asasi Manusia dan tidak mentolerir Gerakan Separatisme dan pemecah belah bangsa atas nama apapun termasuk atas nama agama.
- Pemimpin yang berwawasan ekologi (Lingkungan Hidup). Pemimpin yang sungguh memperhatikan lingkungan hidup.
- Umat Beriman yang kami kasihi, kita sedang menentukan nasib bangsa kita dengan partisipasi
aktif dan bertanggungjawab pada PEMILU ini. Maka kami kembali dengan tegas menyampaikan
agar kita memilih secara dewasa;
a. Umat Katolik memilih berdasarkan hati nurani sesudah melihat dan mempertimbangkan kriteria di atas.
b. Umat Katolik menolak dengan tegas money politik (Politik Uang).
Demikianlah sapaan pastoral ini kami sampaikan untuk kita maklumi dan kita wujudkan bersama demi terselenggaranya Pesta Demokrasi yang bermartabat dan berintegritas (langsung, umum, bebas dan rahasia).
Teriring salam dan berkat
Deus Meus et Omnia,
†Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap
Uskup Keuskupan Agung Medan