Video Profil Paroki Medan Timur [Juara Ke-3 Lomba Video Profil Paroki KAM, Kategori Video Pendek]

1182

Profil Paroki Medan Timur Paroki Santo Petrus Medan Timur berdiri secara resmi sebagai paroki dengan Surat Keputusan No: 016/GP/KA/2005 bertanggal 7 Agustus 1988 oleh Mgr. A.G. Pius Datubara OFMCap. Pada awalnya, paroki ini adalah stasi dari Paroki Santa Maria tak Bernoda Asal, Katedral, Medan. Pastor misionaris Johannes Canutus Mensink OFMCap. melayani wilayah ini dari Paroki Katedral Medan. Pada tahun 1990, lewat Surat Keputusan No.777/H/KA.1990, diprakarsai oleh Pastor Johanes Simamora OFMCap., paroki ini dikukuhkan memiliki 3 stasi yaitu stasi Santo Petrus, stasi Santo Mikael dan stasi Santo Rafael. Stasi Santo Mikael dan stasi Santo Rafael awalnya merupakan bagian dari Paroki Medan Luar Kota, Katedral. Stasi keempat yaitu stasi Santo Gabriel-Laut Dendang bergabung secara resmi pada tahun 1991 dengan Surat Keputusan No.274/A-3/MT/X-1991 bertanggal 24 Oktober 1991. Stasi Santo Gabriel merupakan pengembangan dari stasi Santo Mikael. Pelayanan administratif disertai pencatatan permandian, perkawinan, krisma dan lain-lain pun dimulai bersamaan dengan keputusan berdirinya Paroki St Petrus – Medan Timur. Sebelum berdiri secara resmi, semua pencatatan administrasi tersebut dilakukan di Paroki Katedral-Medan. Walaupun paroki ini telah berdiri sejak tahun 1988, namun paroki ini baru memiliki gedung Pastoran pada tahun 2007. Fasilitas pastoran ini membawa angin segar bagi kualitas pelayanan Paroki Medan Timur. Sebelum adanya pastoran di Medan Timur, para pastor tinggal di pastoran Katedral, pastoran Hayam Wuruk atau pastoran Kristus Raja. Situasi ini memunculkan kesulitan bila ada pelayanan tiba-tiba misalnya minyak suci atau misa arwah, tak selalu mudah menemukan pastor. Selain itu, kehadiran pastor yang pada saat itu masih sangat diharapkan dalam pengembangan iman umat, tidak berjalan seperti yang diharapkan. Para pastor dapat mengenal umat sebagian besar hanya pada misa hari Minggu yang pada waktu itu juga tidak misa setiap Minggu seperti pada saat terjadi sekarang. Demikian juga kunjungan ke lingkungan tidak sungguh berjalan secara teratur, kecuali kalau ada keperluan. Upaya mendekatkan gembala dengan umat barulah terwujud sejak November 2007 ketika gedung pastoran Paroki Medan Timur diresmikan. Para pastor pun mulai tinggal menetap di gedung pastoran Medan Timur untuk umat. Pelayanan kepada umat yang lebih intensif semakin terwujud. Hal ini sejalan dengan dasar spiritualitas Paroki Santo Petrus – Medan Timur yakni “mengandalkan Firman dan rahmat Tuhan Allah. Rasul Petrus berkata, “In Verbo autem Tuo” (Lukas 5:5), “karena Engkau menyuruhnya, maka aku akan melakukan juga”. Dan Rasul Paulus berkata, “Satu untuk semua, semua untuk satu” (bdk. 2Kor 5:14-15).

 

#LOMBAVIDEOFPROFILPAROKIKAM #VIDEOPROFILPAROKIKAM2020 #PROFILPAROKISEKAM